Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Heni Nuraeni

Kemiskinan Menghilangkan Naluri Keibuan dan Dijadikan Sasaran Kejahatan

Info Terkini | Friday, 01 Mar 2024, 10:04 WIB

Kemiskinan Menghilangkan Naluri Keibuan dan Dijadikan Sasaran Kejahatan

oleh : Heni Nuraini

Kemiskinan mengakibatkan hilangnya naluri keibuan. Kemiskinan juga dimanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan. Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menyebut bahwa terungkapnya kasus perdagangan bayi oleh Polres Metro, Jakarta Barat merupakan fenomena gunung es. Menurutnya, meskipun terdapat lima bayi yang diamankan dalam perdagangan gelap tersebut, masih banyak kasus serupa yang belum terungkap lantaran tidak tercium aparat berwenang.

"Kami menekankan bahwa kasus perdagangan anak ini fenomena gunung es," kata psikolog yang biasa disapa Kak Seto itu dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat (24/2/2024).

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebutkan, para ibu yang menjual anak atau bayinya umumnya berasal dari kelompok rentan secara ekonomi.

"Ya, tentu kalau melihat profil dari para ibu anak-anak ini dan modus yang tadi disampaikan, memang ini adalah kelompok-kelompok perempuan rentan (secara ekonomi)," kata Asisten Deputi (Asdep) Perlindungan Khusus Anak dan Kekerasan Kementerian PPPA, Ciput Eka Purwanti dalam jumpa pers di Polres Metro Jakarta Barat, Jumat.

Polrestro Jakarta Barat menetapkan tiga tersangka dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Tambora Jakarta Barat. Satu di antara tersangka merupakan ibu bayi berinisial T (30), sementara dua tersangka lainnya, yakni EM (30) dan AN (33).

Dalam aksinya, pelaku EM menyasar ibu hamil dari keluarga yang ekonominya lemah.Perkenalan T dengan pelaku utama kasus TPPO bayi bermula dari grup media sosial. Saat itu T yang tengah hamil 8 bulan kesulitan untuk membayar biaya persalinannya di salah satu rumah sakit di Jakarta Barat.

Tersangka T dijanjikan uang sebesar Rp 4 juta tetapi baru dibayarkan oleh tersangka EM sebesar Rp 1,5 juta dengan dijanjikan sisanya semimggu kemudian. Namun, EM tidak menepati janjinya sehingga T melaporkannya ke Polsek Tambora.

Kapolrestro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi mengatakan, dari kasus TPPO bayi di Tambora akhirnya terungkap kasus TPPO bayi lainnya. Polisi kemudian menggerebek rumah penampungan bayi di Kota Bandung dan menemukan 4 bayi lainnya yang merupakan korban TPPO.

EM melalui grup media sosial yang berperan sebagai mediator telah melakukan aksinya sebanyak lima kali sejak 2020.“Dari keterangan EM akhirnya penyidik juga berhasil menyelamatkan empat bayi yang lain yang sudah dibeli oleh EM melalui orang-orang ataupun perempuan yang melahirkan di beberapa rumah sakit,” ujar Syahduddi. Kondisi ini adalah buah penerapan sekulerisme dan sistem ekonomi kapitalisme

Islam menjadikan negara wajib mewujudkan kesejahteraan individu per individu. Sistem ekonomi Islam memiliki berbagai mekanisme untuk menjamin kehidupan yang Sejahtera.

Islam juga memiliki sistem Pendidikan yang mencetak individu yang beriman dan bertakwa, sabar dalam menghadapi ujian, menjauhi kejahatan dan saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa

Islam juga memiliki system sanksi yang tegas dan menjerakan sehingga mencegah orang melakukan kejahatan.

wallahu 'alam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image