Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Al-Islam: Satu-satunya Agama yang Diridhai oleh Allah

Agama | Sunday, 25 Feb 2024, 18:37 WIB
Masjid Nabawi. Dokumen detik.com

Islam adalah agama yang diridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ini bukan sekadar pernyataan kosong, tetapi merupakan janji dari Allah yang terdapat dalam Al-Quran, kitab suci umat Muslim. Dalam surahAt-Taubah ayat 33, Allah berfirman: "Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (Muhammad) dengan membawa petunjuk dan agama yang hak (Islam) agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama." Ayat ini menegaskan bahwa Islam akan menjadi agama yang kokoh, mulia, dan mengungguli semua agama lainnya.

Kemuliaan ini diberikan oleh Allah kepada kaum Mukmin, yang menjadikan agama Islam sebagai agama mereka. Allah menyebut Islam sebagai "agama mereka" dalam Al-Quran, memberikan penghormatan dan keistimewaan khusus kepada mereka yang beriman. Selanjutnya, Allah menegaskan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang diridhai-Nya, tidak dengan agama lainnya. Ini menjadi bukti bahwa Islam adalah agama yang benar dan sempurna.

Bagi kaum Mukmin, menegakkan hukum-hukum Islam dan merujuk pada ajaran-ajarannya dalam segala keadaan adalah sebuah keharusan. Pengamalan mereka benar-benar sesuai dengan konsekuensi dari agama yang diridhai oleh Allah ini. Mereka menegakkan syariat-syariat Islam, baik terhadap diri mereka sendiri maupun terhadap orang lain.

Mengapa Islam menjadi satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah? Pertama, Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna. Ia mencakup aspek-aspek kehidupan secara menyeluruh, baik spiritual, moral, sosial, ekonomi, maupun politik. Islam memberikan petunjuk yang jelas tentang bagaimana manusia seharusnya beribadah kepada Allah, memperlakukan sesama manusia, serta berinteraksi dengan alam semesta.

Kedua, Islam adalah agama yang rasional dan sesuai dengan fitrah manusia. Ajarannya tidak bertentangan dengan akal sehat dan dapat diterima oleh logika manusia yang sehat. Islam mengajak manusia untuk berpikir, menggunakan akal, dan menghindari taqlid (mengikuti secara membuta tanpa mempertimbangkan dalil dan alasan yang kuat).

Ketiga, Islam adalah agama yang universal dan tidak terbatas pada satu bangsa atau kelompok tertentu. Ajarannya berlaku untuk seluruh umat manusia, tanpa memandang ras, suku, atau warna kulit. Islam mengajarkan keadilan, persamaan, dan persaudaraan antar sesama manusia.

Keempat, Islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan menghargai martabat manusia. Islam melarang segala bentuk penindasan, eksploitasi, dan diskriminasi. Islam memerintahkan umatnya untuk menegakkan keadilan, kasih sayang, dan perdamaian di muka bumi.

Kelima, Islam adalah agama yang menjaga keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Islam tidak mengajarkan asketisme yang berlebihan atau menjauhkan diri dari kehidupan duniawi. Sebaliknya, Islam mengajarkan umatnya untuk mencari kebahagiaan di dunia dengan tetap mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat yang kekal.

Dengan segala keunggulan dan keistimewaan ini, tidak mengherankan jika Allah menjadikan Islam sebagai satu-satunya agama yang diridhai-Nya. Islam adalah agama yang sempurna, rasional, universal, humanis, dan seimbang. Ia memberikan petunjuk bagi seluruh umat manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Bagi kaum Mukmin, menegakkan agama Islam bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga kehormatan dan kemuliaan. Mereka berjuang untuk menjaga kemurnian ajaran Islam dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia.

Dengan menegakkan syariat-syariat Islam dalam kehidupan mereka, mereka menunjukkan kepada dunia bahwa Islam adalah solusi bagi permasalahan kemanusiaan yang kompleks.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita sebagai umat Muslim bangga dengan agama kita, Islam. Kita harus mempelajari, memahami, dan mengamalkan ajarannya dengan sebaik-baiknya. Dengan begitu, kita akan menjadi umat yang mulia di hadapan Allah dan menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image