Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Mengapa Allah Mengutus Rasul dari Kalangan Manusia?

Agama | Saturday, 10 Feb 2024, 17:57 WIB
Dokumen risalah.id

Di antara sekian banyak pertanyaan tentang eksistensi manusia dan alam semesta, salah satu yang paling fundamental adalah: Mengapa Allah mengutus Rasul kepada manusia? Mengapa tidak melalui cara lain yang lebih mudah dan efisien?

Pertanyaan ini wajar muncul, mengingat Allah adalah Dzat yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana. Dia mampu melakukan apa saja tanpa memerlukan perantara. Namun, di balik pengutusan Rasul, terdapat hikmah yang luar biasa dan menunjukkan kebijaksanaan Allah yang tak terhingga.

Salah satu hikmah utama diutusnya Rasul dari kalangan manusia adalah agar mereka dapat memberikan bimbingan dan dijadikan teladan bagi manusia lainnya. Hal ini tercantum dalam Al-Qur'an surat Al-An'am ayat 164:"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul kepada umat-umat terdahulu sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami kisahkan kepadamu dan di antara mereka ada yang tidak Kami kisahkan kepadamu. Dan tidak ada seorang rasul pun yang datang kepada kaumnya dengan membawa bukti-bukti yang nyata, melainkan mereka mendustakannya."

Sebagai sesama manusia, Rasul lebih memahami kondisi dan kebutuhan manusia lainnya. Mereka dapat berkomunikasi dengan bahasa yang mudah dimengerti dan memberikan solusi yang tepat untuk permasalahan yang dihadapi manusia.

Selain itu, Rasul juga menjadi teladan dalam kehidupan. Mereka menunjukkan contoh bagaimana cara mengamalkan ajaran Allah dalam kehidupan sehari-hari. Keteladanan ini sangat penting bagi manusia agar mereka memiliki contoh nyata untuk diikuti.

Beberapa contoh keteladanan Rasul yang dapat dicontoh adalah:

# Nabi Muhammad yang dikenal dengan sifatnya yang jujur, adil, dan penyayang.

# Nabi Ibrahim yang berani melawan raja Namrud yang zalim.

# Nabi Musa yang gigih dalam membebaskan kaumnya dari penindasan Firaun.

Keberadaan Rasul sebagai teladan sangat penting untuk mencegah manusia terjerumus dalam kesesatan dan keburukan. Dengan mengikuti contoh Rasul, manusia dapat menjalani kehidupan yang sesuai dengan fitrahnya dan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Hikmah lain diutusnya Rasul dari kalangan manusia adalah untuk membangun hubungan yang lebih dekat antara Allah dan manusia. Rasul menjadi perantara dalam menyampaikan wahyu Allah kepada manusia. Wahyu ini berisi petunjuk dan pedoman hidup agar manusia dapat menjalani kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah.

Keberadaan Rasul juga menjadi bukti kasih sayang Allah kepada manusia. Allah tidak ingin manusia tersesat dan terjerumus dalam keburukan. Oleh karena itu, Dia mengutus Rasul untuk membimbing manusia ke jalan yang benar.

Diutusnya Rasul dari kalangan manusia menunjukkan bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Bijaksana. Dia mengetahui apa yang terbaik bagi manusia. Pengutusan Rasul merupakan rahmat dan karunia Allah bagi seluruh umat manusia.

Meskipun terdapat banyak hikmah di balik pengutusan Rasul, masih ada orang-orang yang meragukannya. Mereka mempertanyakan mengapa Allah harus memilih manusia sebagai Rasul.

Keraguan ini wajar terjadi. Namun, penting untuk diingat bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan Allah dengan potensi yang luar biasa. Manusia memiliki akal untuk berpikir dan hati untuk merasakan. Dengan potensi ini, manusia mampu menerima wahyu Allah dan menjadikannya pedoman hidup.

Pengutusan Rasul dari kalangan manusia merupakan bukti bahwa Allah menghargai manusia. Dia memberikan kesempatan kepada manusia untuk menjadi pemimpin dan pembimbing bagi manusia lainnya.

Sebagai umat manusia, sudah sepatutnya kita bersyukur atas karunia Allah dengan mengutus Rasul kepada kita. Kita harus mempelajari ajaran yang dibawa Rasul dan berusaha untuk mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kita dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Kesimpulan

Pengutusan Rasul dari kalangan manusia merupakan bukti kebijaksanaan dan kasih sayang Allah kepada manusia. Rasul memberikan bimbingan dan teladan agar manusia dapat menjalani kehidupan yang sesuai dengan fitrahnya dan mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita bersyukur atas karunia Allah ini dan berusaha untuk mengikuti ajaran yang dibawa Rasul.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image