Terlanjur Jadi Guru
Sastra | Wednesday, 12 Jan 2022, 12:44 WIBKaki lemah tegap melangkah
Bergetar berayun menuju madrasah
Hingga suatu masa
Cita2 kutanam di dada
Aku belum tahu tanda jasa
Aku belum tahu tahta dan permata
Aku belum tahu tipu muslihat dan dosa
Aku hanya merasa nyaman bersamanya
Nutfah hijau tlah bersemai
Tumbuh beriring berpadu fithrah tropisme
Bergayut bergandeng kuatkan asa
Tak terkoyak petir-petir angkara
Kaki lemah berdiri di depan kelas
Mutiara mutiara bening di depan mata
Kemudian batin ini kembali bertanya
Apakah nyaman dapat Dia rasa
Andai aku tersenyum
Pun aku marah atau mencaci
Dia akan tetap bertanya
Hingga nilai-nilai tertanam di dada
Pun badan basah berpeluh
Aku pantang mengeluh
Karena tekad hati sudah utuh
Guru sebagai peneduh
Selamat belajar anakku
Selamat berjuang generasiku
Hingga hakekat hidupmu
Kokoh berkembang di jiwamu
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.