Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ruang Dakwah Medis Indonesia

Tips Untuk Menghilangkan Stres Ketika Ujian

Eduaksi | Wednesday, 10 Jan 2024, 21:14 WIB
Ilustrasi ketika siswa stres ketika akan menghadapi ujian/Foto : Liputan 6

Stres merupakan keadaan psikologis yang disebabkan oleh banyaknya perasaan negatif yang berbeda-beda terhadap suatu hal. Contohnya termasuk ketakutan, kecemasan, kekhawatiran, depresi dan rasa tidak aman.

Ketika seorang remaja stres menghadapi ujian, banyak emosi negatif bercampur dalam pikirannya. Ketakutan, kecemasan, kekhawatiran dan ketidaknyamanan terkadang membuat kita Lelah dan semakin menambah stress.

Rutin berolahraga dapat menjadikan tubuh lebih sehat dan berenergi. Menurut penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, ternyata olahraga dapat mencegah seseorang melakukan perilaku malas.

Sekitar 70% otak kita terdiri dari air. Otak manusia bekerja menggunakan oksigen. Dengan memperbanyak minum air putih, minimal 2 liter sehari, dan mengonsumsi makanan tinggi air, seperti sayur dan buah, dapat meningkatkan jumlah oksigen di otak yang digunakan selama proses berpikir.

Mengonsumsi makanan kaya protein dan mineral dapat membantu meningkatkan metabolisme tubuh. Selain rutin berolahraga dan mengonsumsi makanan bergizi, istirahat yang cukup juga penting.

Pastikan sehari sebelum ujian, keesokan paginya tidur lebih awal dan bangun dalam keadaan segar. Kesalahan fatal yang banyak dilakukan orang adalah menerapkan sistem "kejar kebut semalam" atau sistem percepatan ujian setiap malam, khususnya belajar sampai larut malam sehingga ketika bangun keesokan paginya, konsentrasi menjadi buyar.

Kondisi ini menimbulkan perasaan cemas dan takut. Persiapan mental menghadapi ujian adalah kita harus banyak merilekskan pikiran agar tetap percaya diri, percaya diri dan tenang.

Seringkali kondisi mental seseorang sangat erat kaitannya dengan siap atau tidaknya ia mengikuti ujian. Semakin percaya diri dan tekun kita, semakin siap kita menghadapi tantangan, semakin percaya diri, berani dan tenang.

Lalu apa solusi bagi siswa yang khawatir dan takut menghadapi ujian? Tentunya dengan belajar secara tekun agar materi yang diujikan benar-benar dikuasai.

Gunakan strategi belajar yang efektif agar Anda dapat menguasainya dengan mudah, cukup mengulanginya sebentar untuk memantapkan ingatan di benak Anda. Lebih memperhatikan mata pelajaran yang belum dikuasai secara maksimal.

Jika kita belum memahaminya saat belajar sendiri, kita bisa bertanya kepada teman atau guru kita. Jika pada saat ujian masih merasa gugup, tegang atau takut, berikut tips untuk mengatasi keadaan tersebut: Tips Tarik napas pertama dengan pola 1 : 4 : 2.

Tarik napas dalam-dalam melalui hidung selama 1 hitungan, lalu tahan selama 4 hitungan dan buang napas melalui mulut selama 2 hitungan. Sambil menahan nafas, katakan pada diri sendiri "Saya lebih tenang, saya lebih tenang.

Tips yang kedua adalah dengan meremas jari kelingking sekuat tenaga hingga terasa sakit. Saat jari kelingking Anda sakit, rasakan semua perasaan negatif seperti cemas, takut, dan khawatir berpindah ke jari kelingking Anda.

Kemudian fokuskan seluruh pikiran dan perasaanmu pada jari kelingkingmu, lalu perlahan lepaskan jari kelingkingmu dan biarkan segala rasa stres, cemas, dan takut lenyap seiring dengan rasa sakit di jari kelingkingmu.

Trik ketiga gerakkan kedua mata, pertama gerakkan mata dari kiri ke bawah, lalu kiri atas, kanan atas, dan kanan bawah, ulangi sebanyak 5-10 kali. Secara spesifik pembahasan stres akan dipelajari secara khusus pada bidang psikologi.

Dosen Spesialis Medikal Bedah Prima Trisna Aji menyampaikan bahwa menghadapi ujian merupakan masalah tersendiri bagi mahasiswa, tak jarang mereka belum siap mental kemudian Ketika ujian mereka malah ngeblank.

“Mempersiapkan ujian bagi mahasiswa adalah hal yang sangat penting, tidak hanya persiapan fisik seperti belajar materi tetapi juga persiapan psikologis, dikarenakan banyak mahasiswa yang akan menjalani ujian praktek di laboratorium bagi mahasiswa kedokteran malah ngeblank dikarenakan gugup atau tremor”, Ucap Prima.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image