Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Syahrial, S.T

Membaca Al-Qur'an Tartil, Ladang Pahala tak Terkira

Agama | Thursday, 04 Jan 2024, 12:53 WIB
Membaca Al Qur'an. Sumber foto: Islam Pos

Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Membaca al-Qur'an merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Orang yang mahir membaca al-Qur'an akan bersama dengan para malaikat yang mulia." (HR. Muslim).

Membaca al-Qur'an dengan tartil dan benar adalah kewajiban bagi setiap muslim. Tartil berarti membaca dengan perlahan-lahan, tertib dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Membaca al-Qur'an dengan tartil tidaklah mudah bagi sebagian orang. Dibutuhkan latihan dan bimbingan agar bisa membaca dengan tartil.

Bagi yang sudah mahir membaca al-Qur'an dengan tartil, tentu akan mendapatkan banyak keutamaan. Diantaranya adalah akan dekat dengan para malaikat, mendapatkan pahala berlipat ganda, mendapatkan ketenangan hati, menjadi hafal al-Qur'an, dan masih banyak lagi. Tentu semua ini merupakan nikmat tak terhingga dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Sebaliknya, bagi yang membaca al-Qur'an dengan terbata-bata juga akan mendapat pahala dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Orang yang membaca al-Qur'an dengan susah payah, ia akan mendapat dua pahala." Pahala pertama karena telah berusaha membaca al-Qur'an, dan pahala kedua karena kesusahannya dalam melafalkan huruf demi huruf.

Lantas, apa saja tips agar bisa membaca al-Qur'an dengan tartil? Berikut ini beberapa tipsnya:

1. Mempelajari ilmu tajwid

Cara pertama agar bisa membaca al-Qur'an dengan tartil adalah dengan mempelajari ilmu tajwid. Tajwid adalah ilmu tentang cara membaca al-Qur'an dengan benar sesuai makhraj dan sifat huruf. Dengan menguasai ilmu tajwid, maka kita akan dapat membedakan makhraj dan sifat setiap huruf sehingga dapat melafalkannya dengan benar.

2. Sering mendengarkan bacaan tartil

Cara lain yang bisa dilakukan adalah sering mendengarkan bacaan al-Qur'an dengan tartil, baik secara langsung maupun melalui rekaman audio atau video. Dengan sering mendengarkan, telinga akan terlatih untuk membedakan makhraj dan sifat huruf sehingga lidah pun akan terbiasa melafalkannya dengan benar.

3. Berlatih secara rutin

Tidak ada cara instan dalam meningkatkan kemampuan membaca al-Qur'an. Dibutuhkan latihan rutin agar lidah terbiasa dengan makhraj dan sifat setiap huruf. Luangkan waktu khusus setiap hari untuk berlatih membaca al-Qur'an meskipun hanya beberapa menit atau satu halaman. Rutinitas akan membuat lidah semakin lancar dalam melafalkan huruf.

4. Memahami makna ayat

Membaca al-Qur'an tidak hanya melafalkan huruf, tapi juga memahami maknanya. Dengan memahami makna yang dibaca, kita akan lebih khusyuk dalam bacaan sehingga melafalkan huruf pun akan lebih fasih. Untuk itu, pelajari juga ilmu tafsir agar bisa mengerti kandungan ayat al-Qur'an.

5. Memperbanyak bacaan malam hari

Membaca al-Qur'an di malam hari ternyata berpengaruh pada kelancaran bacaan. Pada malam hari, suasana cenderung tenang sehingga konsentrasi lebih terfokus. Selain itu, dengan begadang dini hari untuk melantunkan ayat suci juga menunjukkan kesungguhan untuk meningkatkan kualitas bacaan.

6. Berdoa dan istiqomah

Terakhir, pintalah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar diberikan kelancaran dan kemampuan dalam membaca al-Qur'an dengan tartil. Juga senantiasa istiqomah dalam berlatih dan berusaha. Dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala, sudah pasti semua latihan tidak akan sia-sia.

Demikianlah beberapa tips agar terbiasa membaca al-Qur'an dengan tartil dan benar sesuai tajwid. Dengan bacaan yang tartil, kita akan mendapatkan banyak keutamaan di dunia dan akhirat. Jangan pernah bosan untuk terus berlatih dan berusaha meningkatkan kualitas bacaan. Semoga kita termasuk orang yang ahli dalam membaca al-Qur'an. Aamiin.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image