Suko Waspodo

    FOLLOW  

Manajemen Mikro Memiliki Banyak Bentuk

Eduaksi | Thursday, 04 Jan 2024, 11:21 WIB

Kendali, demi kepentingannya sendiri, hampir selalu mengasingkan.

Poin-Poin Penting

· Manajemen mikro, terutama dalam lingkungan kerja jarak jauh, dapat dengan cepat menurunkan motivasi karyawan.

· Manajer harus fokus pada pencapaian hasil yang diinginkan daripada melakukan pengelolaan mikro setiap detailnya.

· Manajemen mikro sering kali berasal dari rasa tidak aman dalam diri para manajer.

Dua fakta yang tidak dapat dihindari mengenai manajemen mikro (pengendalian manajerial yang berlebihan hingga ke detail-detail kecil pekerjaan): Hal ini hampir tidak pernah diterima dengan baik dan dapat muncul di tempat yang tidak terduga.

Pemikiran ini muncul di benak saya baru-baru ini setelah berbicara dengan klien tentang rasa frustrasinya terhadap lingkungan kerja jarak jauhnya. Hal yang paling menjengkelkan adalah atasannya meminta agar dia (dan anggota tim lainnya) memberi tahu dia setiap kali mereka menjauh dari komputer.

Tidak mengherankan, klien saya menganggap hal ini sangat mengganggu.

Orang-orang menyukai pekerjaan jarak jauh karena menawarkan kebebasan, kelonggaran dari pengawasan ketat dari menit ke menit yang dapat dengan mudah terjadi di lingkungan kantor.

Keharusan melapor secara elektronik setiap kali Anda pergi ke kamar mandi atau bangun untuk menghangatkan secangkir kopi meniadakan kebebasan relatif yang dinikmati orang-orang dalam pekerjaan jarak jauh.

Selalu Demoralisasi

Manajemen mikro memiliki banyak bentuk: keterlibatan berlebihan dalam proyek, manajer yang terlalu sering mengawasi karyawan, mengoreksi hal-hal yang tidak perlu diperbaiki, dan seterusnya. Kebanyakan orang yang sudah lama bekerja untuk orang lain langsung menyadari masalah ini.

Ada banyak sekali penelitian yang membahas dampak demoralisasi yang selalu ditimbulkannya terhadap karyawan yang menerima.

Menurut sebuah studi psikologis, data menunjukkan bahwa "orang yang percaya bahwa mereka sedang diawasi memiliki kinerja yang lebih rendah".

Manajemen mikro adalah alasan penting mengapa karyawan menjadi kecewa dengan suatu pekerjaan dan mulai mencari pekerjaan lain.

Fakta sederhananya adalah orang tidak menyukainya. Mengapa mereka harus melakukannya?

Fokus pada Detail yang Tidak Penting

Manajemen mikro cenderung dipraktikkan oleh manajer yang merasa tidak aman dan berfokus pada detail kecil bukan karena hal tersebut penting namun karena hal tersebut mudah dikendalikan.

Dalam situasi yang dibahas di atas, klien saya cukup senang bekerja dari rumah hingga kendali yang tidak terduga ini membuatnya merasa seperti kembali ke kantor.

Untuk menjalankannya dengan baik, manajemen jarak jauh memerlukan pemahaman menyeluruh tentang apa yang perlu dicapai oleh suatu pekerjaan tertentu (seperti apa keberhasilan dalam peran tersebut). Manajer perlu mengetahui dengan pasti hasil apa yang mereka harapkan dan bagaimana hal ini akan menguntungkan organisasi. Pertama-tama, mereka perlu memikirkan hasil nyata—bukan apakah seseorang boleh meninggalkan komputernya selama beberapa menit untuk memelihara kucingnya.

Saya sama sekali tidak terkejut dengan tingkat frustrasi yang ditimbulkan oleh situasi yang dijelaskan di sini. Bagi manajer lama ini, melacak waktu karyawan jauh dari komputer tidak terasa seperti manajemen sebenarnya dan lebih seperti bentuk pelecehan online yang halus.

***

Solo, Kamis, 4 Januari 2024. 8:07 am

Suko Waspodo