Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image RATRI YULIA KUSUMASTUTI -

Media Sosial Menjadi Penyebab Tawuran Antar Pelajar

Sekolah | 2023-12-22 07:09:58

Di Lampung terjadi tawuran antar pelajar karena aksi saling ejek di media sosial pada 30 Oktober 2023. Aksi tawuran yang dilakukan anak SMK Bina Latih Karya menggunakan senjata tajam dan memakan korban jiwa. Korban Gilang Ihsan Zikri (17 tahun) tersungkur di tanah akibat luka bacok. Dari catatan pihak sekolah mengatakan, Gilang pernah terlibat tawuran antar pelajar sebelumnya. Pihak sekolah telah mengultimatum korban dan keluarganya untuk tidak mengulangi lagi aksi tawuran yang merugikan banyak pihak.

Munculnya berbagai tindakan kriminal di lingkungan sekitar merupakan tindakan seseorang yang tidak terdidik. Sebagian sekolah dapat menghasilkan siswa yang pintar namun tidak ada jaminan bahwa orang tersebut terdidik. Salah satu contoh dari tindakan kriminal yang dilakukan pelajar adalah tawuran hingga adanya korban yang meninggal dunia.

Tawuran antar pelajar adalah bentuk konflik atau kekerasan yang terjadi antara dua kelompok pelajar yang berasal dari sekolah yang berbeda. Tawuran antar pelajar menjadi salah satu masalah serius yang terjadi di lingkungan sekitar yang dapat menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan di kalangan masyarakat, terutama orang tua siswa. Tawuran dapat mengakibatkan kerugian yang besar, baik secara fisik maupun psikologis. Selain itu, tawuran dapat mengganggu ketertiban dan keamanan di lingkungan masyarakat.

Banyak pemicu adanya tawuran antar pelajar. Ingin mencari rivalitas antar pelajar, tekanan dari teman, pengawasan orang tua yang tidak memadai, komunitas dan lingkungan dan pengaruh media. Media sosial yang seharusnya menjadi media untuk bersilaturahmi, mencari relasi tetapi juga dapat menjadi pemicu adanya tawuran antar pelajar. Saling mengejek di media sosial bisa berakhir adu bacok di dunia nyata.

Para pelajar yang terlibat dalam tawuran, baik secara individu atau kelompok akan dikenakan sanksi hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku. Jika sudah terbukti terlibat dalam perkelahian, para pelajar harus bertanggung jawab atas perbuatan yang mereka lakukan dengan menerima dan menjalani sanksi yang diberikan.

Tawuran antar pelajar ini dapat dihindari dengan pengawasan yang ketat dari orang tua, menghindari tongkrongan yang menjerumuskan ke hal yang negative, memperluas pengetahuan ilmu agama, memberikan peraturan yang lebih ketat kepada anak, memperbanyak silahturahmi, menumbuhkan karakter baik yang kuat, menggunakan media sosial dengan bijak dan lain-lain.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image