Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Aqila A

Fenomena Klitih dalam Masyarakat

Kabar | Wednesday, 20 Dec 2023, 18:24 WIB
(Foto : Pradito Rida Pertana/detikcom)

Klitih sedang ramai diperbincangkan oleh warga Jogja. Fenomena ini sering kali ditemukan pada waktu tengah malam, dan menimbulkan keresahan bagi warga Jogja. Para pelaku klitih biasanya membawa senjata tajam dan berboncengan berkeliling mencari mangsa untuk menjadi korban mereka.

Salah satu contoh kasus klitih di Jogja terjadi di Jalan Bantul wilayah Gendongkiwo, Mantrijeron, Kota Jogja. Menurut Kasi Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja dalam keterangan resmi wartawan aksi klitih ini dilakukan sekitar pukul 00.30 WIB pada hari Minggu didepan Toko Aki Lentera Aki. Akibat dari aksi klitih tersebut, korban mengalami luka luka pada pinggang bagian belakang, yang menyebabkan korban harus melakukan rawat jalan di RS Pratama Jogja.

Dasar dan pengertian klitih : Klitih berasal dari Bahasa Jawa, yaitu klitah-klitih. Pada awalnya klitah klitih diartikan sebagai hal positif, yaitu aktivitas untuk mengisi waktu luang. Namun seiring berkembangnya zaman, klitih menjadi suatu hal yang bersifat negatif.

Klitih muncul pertama kali pada tahun 1990an. Namun pada tahun 2007-2009, pemerintah Yogyakarta membuat kebijakan dan ancaman bagi para siswa siswi/pelajar terkait tawuran. Dari situlah pelajar mulai mencari kesenangan baru dengan memulai aksi klitih. Namun ternyata pelaku klitih bukan hanya dari kalangan pelajar saja, tetapi banyak juga pelaku klitih yang merupakan pengangguran.

Istilah klitih mulai populer pada sekitar tahun 2014-2016. Pada awalnya klitih merupakan bentuk permusuhan atau penyerangan antarkelompok. Akan tetapi tetapi seiringnya waktu, pelaku klitih mulai menyerang warga secara acak. Menurut data dari Polda Daerah Istimewa yang diunggah dalam DataIndonesia.id, 2022 kasus klitih selalu meningkat dibandingkan tahun tahun sebelumnya, dimulai dari tahun 2020.

Sampai saat ini, ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab klitih. Diantaranya adalah ingin mencari pengakuan dari teman temannya bahwa mereka adalah seorang ‘jagoan’, memiliki keluarga yang tidak utuh atau memiliki masalah di rumah sehingga anak menjadi kurang merasakan kasih sayang dan sulit untuk mengontrol emosinya.

Setelah melihat kejadian kejadian yang sudah terjadi, penting bagi kita untuk mulai waspada dan menghindari aksi klitih. Diperlukan juga pemahaman kepada anak tentang klitih secara mendetail seperti apa dampaknya terhadap lingkungan sekitar, bagaimana dampaknya terhadap pelaku, dan lain lain. Maka dari itu, beberapa cara untuk menghindari klitih yang bisa kita lakukan antara lain adalah :

1. Tidak bepergian tengah malam atau diatas jam 9 malam

2. Hindari melewati jalanan yang sepi

3. Tidak membawa barang berharga yang mencolok seperti gelang emas agar tidak mengundang pelaku aksi klitih

4. Selalu waspada akan situasi sekitar

Semoga dengan semua kejadian yang sudah terjadi kita bisa lebih berhati hati lagi dan menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran, serta lebih waspada terhadap fenomena klitih.

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image