Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Novia Safitri

Mengatasi Kecemasan Remaja: Peran Penting Mindfulness dalam Meraih Kesejahteraan Mental

Eduaksi | Tuesday, 19 Dec 2023, 20:34 WIB

Masa Remaja adalah masa dimana yang rentan usia 12-23th berbeda setiap para ahli mengategorikannya. Di masa ini banyak sekali perubahan mulai dari fisik, sosial, psikologi. Dimana masa remaja ini mencoba mencari tahu siapa dirinya yang sebenarnya. Pada masa ini Perubahan fisik dan hormonal yang terjadi pada remaja dapat menyebabkan perubahan suasana hati secara tiba-tiba. Perubahan-perubahan tersebut menjadi salah satu pemicu timbulnya gangguan psikologis pada remaja, khususnya pada bidang emosi dan perilaku, Perubahan yang cukup besar tersebut dapat membuat remaja gampang untuk terkena stres.

Photo by Anna Tarazevich: https://www.pexels.com/photo/silhouette-of-woman-standing-against-sunset-6712282/

Mengalih informasi dari Data dari The Indonesia - National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), juga mencatat bahwa 1 dari 3 remaja di Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental. Angka tersebut setara dengan 15,5 juta jiwa dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. Gangguan kesehatan mental yang paling banyak diderita remaja di Indonesia adalah kecemasan (kombinasi fobia sosial dan gangguan kecemasan umum), diikuti oleh gangguan depresi mayor (1,0%), gangguan perilaku (0,9%), serta PTSD dan ADHD (keduanya 0,5%) (I-NAMHS, 2022) Dikutip dari (Firdaus et al., 2023) .

Ada Beberapa permasalahan yang ada ganguan jiwa yang paling banyak adalah gangguan kecemasan pada remaja yang paling tinggi angkanya. Kecemasan adalah suatu kondisi khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang menakutkan akan terjadi menurut Nevid, dkk (2005) dikutip dari (Oktapiani & Putri P, 2018) informasi data diatas perlunya pengobatan yang efektif untuk meringankan masalah yang terkait dengan perkembangan gangguan kecemasan pada remaja. Gangguan kecemasan pada remaja jika tidak ditangani dengan baik dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan jiwa dalam jangka panjang, yang secara tidak langsung berdampak besar pada kehidupan remaja tersebut di masa depan.

Salah satu tindakan yang bisa menangani atau mencegah gangguan kecemasan itu dengan cara Mindfulness. Apa itu Mindfulness ? Mindfulness adalah suatu bentuk meditasi atau latihan kesadaran yang fokus pada pengalaman saat ini tanpa penilaian atau reaksi emosional yang berlebihan. Menurut Baer, et.al. (2006), mindfulness merupakan peningkatan kesadaran penuh dengan berfokus pada pengalaman saat ini (present-moment awareness) serta penerimaan tanpa memberikan penilaian (nonjudgemental acceptance) dikutip dari (Savitri & Listiyandini, 2017) . ini melibatkan fokus pada pernapasan, tubuh, dan pikiran dengan penuh perhatian. Tujuan dari mindfulness adalah untuk meningkatkan kesadaran diri, mengurangi stres, dan meningkatkan kesejahteraan mental secara umum. Praktik ini berasal dari tradisi meditasi Buddha tetapi telah diadaptasi dan diintegrasikan dalam berbagai konteks, termasuk pengelolaan stres, terapi psikologis, dan kesehatan umum.

Lalu bagaimana si cara untuk berlatih Mindfulness berikut ini cara memperaktekannya ?

Sebenarnya banyak teknik atau cara untuk melakukan Mindfulness salah satu cara yang paling simpel adalah dengan Teknik relaksasi nafas dalam (deep breath) bagaiman cara melakukannya simak berikut ini :

 

  1. Pertama lakukan dengan cara menarik nafas secara perlahan diikuti oleh gerakan bahu terangkat, kemudian menahannya selama ± 5 detik.
  2. Lalu hembuskan nafas secara perlahan untuk melepaskan ketegangan pada otot-otot yang menunjang rasa cemas, yang diduga dapat meredakan rasa cemas.
  3. Dengan mengendurkan otot bahu Anda. Teknik relaksasi pernapasan digunakan ketika kecenasan menyebabkan ketidaknyamanan,stres fisik dan mental. Napas dalam (deep breath) adalah salah satu cara untuk mengembangakan pengendalian diri.

Teknik ini dapat digunakan oleh semua individu baik yang sedang sakit maupun sehat. Menurut Perry & Potter berkata (2009) pelaksanaan teknik relaksasi bisa berhasil jika pasien kooperatif, Mengutip dari (Mutawarudin, 2022) . Atau anda bisa menerapkan mindfulness dengan cara sederhana saat melakukan aktivitas sehari-hari yaitu seperti saat mandi misalnnya menikmati sensasi air yang jatuh, melibatkan perasaan yang sejuk saat terkena air, dan pikiran yang jernih saat melihat air. Penerapan mindfulness juga bisa di lakukan pada saat makan, berbicara, dan berkerja.

Banyak manfaat yang di dapat setelah melakukan Mindfulness diantaranya :

 

  • Penurunan Tingkat Kecemasan: Praktik ini telah terbukti mengurangi tingkat kecemasan secara keseluruhan, membantu individu merasa lebih stabil dan aman.
  • Penurunan Gejala Fisik yang Terkait dengan Kecemasan: Beberapa orang melaporkan penurunan gejala fisik yang terkait dengan kecemasan, seperti tegang otot dan gangguan tidur.
  • Ketenangan Pikiran: Praktik mindfulness membantu mengurangi kekacauan pikiran dan meningkatkan fokus pada momen sekarang, menghasilkan ketenangan mental.
  • Pengelolaan Stres: Mindfulness membantu mengubah respons terhadap stres, mengajarkan cara merespon dengan lebih tenang dan terkendali.
  • Kesadaran Emosional: Individu dapat mengembangkan kesadaran yang lebih baik terhadap emosi mereka, memahami dan mengelola perasaan kecemasan dengan lebih efektif.

Seiring dengan meningkatnya popularitas mindfulness, jumlah penelitian yang menyelidiki manfaat terapi berbasis mindfulness untuk orang yang menderita masalah psikologis juga meningkat. Dikutip dari (Pratikta, 2020). Dari kutipan jurnal tersebut bisa di tarik kesimpulan bahwa pentingnya peran mindfulness dalam mendukung kesehatan mental, menunjukkan bahwa penelitian lebih lanjut di bidang ini dapat membuka peluang baru untuk pengembangan terapi yang lebih efektif.

Referensi :

Firdaus, A. M., Sawitri, D. R., & Dwidiyanti, M. (2023). Terapi Mindfulness terhadap Kesehatan Mental Remaja. Journal of Telenursing (JOTING), 5(1), 742–751. https://doi.org/10.31539/joting.v5i1.5498

Mutawarudin. (2022). Teknik Yang Didasarkan Pada Pendekatan Mindfulness (Teknik Deep Breathing Untuk Mengatasi Kecemasan). CONS-IEDU, 2(2), 43–51. https://doi.org/10.51192/cons.v2i2.407

Oktapiani, N., & Putri P, A. (2018). GANGGUAN KECEMASAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK RASIONAL EMOTIF TERAPI. FOKUS (Kajian Bimbingan & Konseling Dalam Pendidikan), 1(6), 227. https://doi.org/10.22460/fokus.v1i6.3024

Pratikta, A. C. (2020). Mindfulness: An effective technique for various psychological problems. ProGCouns: Journal of Professionals in Guidance and Counseling, 1(1). https://doi.org/10.21831/progcouns.v1i1.30605

Savitri, W. C., & Listiyandini, R. A. (2017). Mindfulness dan Kesejahteraan Psikologis pada Remaja. Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi, 2(1), 43. https://doi.org/10.21580/pjpp.v2i1.1323

 

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image