Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Febi Riska Amelya

Sadar Menjaga Lingkungan

Eduaksi | Monday, 18 Dec 2023, 14:55 WIB

Agama Islam adalah agama yang mengajarkan kepada pemeluknya untuk selalu menciptakan kemaslahatan terhadap lingkungan. Setiap ajaran dalam agama Islam selalu memberikan perhatian yang besar terhadap aspek lingkungan. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa kebersihan Sebagian dari iman. Dalam fiqih banyak pembahasan yang berhubungan dengan aspek lingkungan, seperti konsep thaharah (bersuci) dan ihyaul mawat (mengelola tanah mati).

Dalam beribadan seperti shalat dan thawaf, Islam mengajarkan untuk selalu menjaga kebersihan serta kesucan badan, pakaian, dan tempat. Ketika seseorang membuang hajat, Islam mengajarkan untuk tidak melakukannya di tempat yang berpotensi untuk mengganggu lingkungan, seperti di air yang sedang mengalir. Membuang kotoran di tempat seperti ini dapat mengakibatkan pencemaran air yang merupakan kebutuhan vital bagi umat manusia. Islam juga mengajarkan menghilangkan atau mengubur kotoran yang telah dibuang, sehingga tidak mengakibatkan pencemaran udara yang dapat mengganggu orang lain.

Udara merupakan salah satu unsur penting dalam lingkungan. Aroma yang tercium seseorang dapat mempengaruhi suasana hati. Oleh karena itu, agama Islam mengajarkan untuk berpenampilan bagus dihadapan orang lain. Islam menganjurkan kita memakai wangi-wangian. Bahkan, Rasulullah SAW melarang orang yang baru memakan bawang atau makanan yang berbau tidak sedap untuk masuk ke dalam masjid dan berkumpul dengan orang lain karena hal ini dapat mengganggu kenyamanan orang lain atau lingkungan sekitar kita.

Peperangan adalah kondisi yang rentan terhadap terjadinya beberapa kerusakan. Kerusakan infrastruktur dan lingkungan sulit dihindari dalam situasi seperti ini. Walaupun begitu, Islam tetapi memerintahkan pemeluknya untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Ketika mengirim pasukan berperang, Rasulullah SAW berpesan kepada mereka untuk tetap menjaga lingkungan ketika berperang. Rasulullah SAW melarang mereka untuk melakukan sesuatu yang menyebabkan kerusakan tempat ibadah, membunuh hewan, menebang pohon, dan hal-hal lain yang mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Salah satu wujud dari menjaga keseimbangan lingkungan adalah hemat dalam menggunakan sumber daya alam. Dalam hal ini, Islam mengajarkan untuk tidak berlebih-lebihan dalam mengonsumsi atau mengguanakan sumber daya alam yang ada di sekitar kita. Kita dilarang berlebih-lebihan dalam hal berpakaian, mengonsumsi makanan atau minuman. Bahkan dalam menggunakan air untuk melakukan ibadah pun kita dilarang berlebih-lebihan. Rasulullah SAW dalam berwudhu saja menggunakan 1 mud atau setara dengan 600 ml air. Untuk mandi besar, Rasulullah SAW menggunakan air sekitar 6 mud atau setara dengan 3600 ml atau 3,6 liter air.

Sumber daya alam memiliki jumlah atau kuantitas yang terbatas. Jika kita tidak menggunakannya secara bijak, maka hal ini dapat memepengaruhi lingkungan sekitar kita. Dalam menggunakan air bersih misalnya, Rasulullah SAW pernah melihat salah seorang berwudhu di tepi Sungai. Orang tersebut terlihat berwudhu dengan menggunakan air dengan tidak hemat. Rasulullah SAW tidak menunda dalam menegurnya. Jika ia dibiarkan maka orang-orang akan berpikiran bahwa melakukan hal tersebut tidk dilarang. Lantas jika banyak orang melakukan hal ini, maka akan berpengaruh terhadap keseimbangan lingkungan. “Hematlah dalam menggunakan air!”, demikian Rasulullah SAW menegur orang tersebut. Orang tersebut tampaknya belum memahami pesan Rasulullah SAW. Ia berpikiran bahwa air Sungai adalah sangat banyak. Tidak akan berpengaruh apa-apa jika hanya digunakan untuk berwudhu. “Wahai Rasulullah SAW, ini adalah Sungai yang airnya sangat banyak dan mengalir”, jawab orang tersebut. Rasulullah SAW pun menegaskan sekali lagi dengan bersabda, “Walaupun di atas Sungai yang mengalir deras, tetap hematlah dalam menggunakan air!”

Salah satu cara untuk menjaga lingkungan adalah melakukan penghijauan. Dengan penghijauan ini, maka lingkungan akan terhindar dari beberapa permasalahan seperti banjir, tanah longsor, dan pencemaran udara. Oleh karena itu, Islam menegaskan bahwa melakukan penghijauan adalah sesuatu yang sangat penting. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda :

اِنْ قاَمَتِ الساَعَةُ وَفِي يَدِأَحَدِكُم فَسِيْلَةٌ , فَإِنْ اسْتَطَاعَ أَلاَّ تَقُومَ حَتَّى يَغْرِسَهاَ فَلْيَغْرِساَهاَ

Artinya : “ Ketika akan terjadi kiamat, sedangkan di tangan kalian terdapat sebutir biji tanaman, hendaklah ia segera menanamnya selama masih mampu.”

Oleh karena itu, sebagai pribadi muslim yang sejati hendaklah kita melaksanakan ajaran Islam terutama yang berhubungan dengan lingkungan sekitar kita. Hendaknya kita menjaga kebersihan, keindahan, dan kelestarian lingkungan sekitar kita seperti sekolah, rumah, pesantren, fasilitas-fasilitas umum, dan sebagainya. Apa yang kita lakukan terhadap lingkungan secara tidak langsung akibatnya pasti akan Kembali kepada diri sendiri.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image