Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad Ramadhan As Syauqi

Perkembangan Industri Pakaian Berbasis Industri Hijau Pada Revolusi Industri 4.0 dengan Menggunakan

Iptek | Tuesday, 07 May 2024, 15:25 WIB
Tribunnews.com" />
Photo by Tribunnews.com

Rekayasa sistem merupakan proses pengelolaan kompleksitas sistem besar. Hal ini adalah cara untuk memastikan bahwa semua bagian yang berbeda dari suatu sistem bekerja sama dengan baik dan efisien. Pada industri pakaian kini telah menerapkan rekayasa sistem untuk mempermudah laju produksinya, dan yang pastinya berbasis industri hijau. Pada era 4.0 ini sangat dibutuhkan industri hijau, karena industri hijau ini mengutamakan efisiensi dan efektifitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan serta menjaga kelestarian lingkungan dalam proses produksinya. Hal ini tentunya sangat penting, karena dengan para pabrik pakaian menerapkan industri hijau ini tentunya akan menjaga kelestarian bumi.

Industri Pakaian di Indonesia

Industri pakaian termasuk salah satu industri terbesar di dunia, dan Indonesia menduduki peringkat ke-13 terhadap total produksi pakaian di dunia.Menurut Kementrian Perindustrian Republik Indonesia Industri tekstil dan pakaian jadi merupakan sektor manufaktur yang mencatatkan pertumbuhan paling tinggi pada triwulan III tahun 2019 sebesar 15,08 persen. Hal ini tentunya memberikan dampak besar terhadap ekonomi negara, dengan populasi terbesar ke-4 di dunia, Indonesia memiliki pasar dan daya tarik yang besar untuk industri pakaian. Kita juga memiliki banyak kekayaan budaya yang dapat menjadi inspirasi untuk berbagai desain pakaian yang unik dan menarik. Dengan besarnya pasar dalam industri pakaian di Indonesia dan ditunjang oleh penggunakan rekayasa sistem untuk mempermudah laju produksi, hal ini membuka peluang bagi rakyat Indonesia untuk berkontribusi didalamnya.

Dampak Industri Pakaian

Dalam suatu industri pastinya memberikan dampak positif dan negatif terhadap sekitar, salah satunya industri pakaian. Secara positif, industri tekstil dapat membuka lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja lokal, namun disisi lain industry ini dapat menimbulkan polusi dan gangguan lingkungan akibat limbah yang tidak diolah dengan baik. Menurut analisis Business Insider, produksi fesyen menyumbang 10% dari total emisi karbon global, sama besarnya dengan Uni Eropa. Hal ini mengeringkan sumber air dan mencemari sungai, sementara 85% tekstil dibuang ke tempat pembuangan sampah setiap tahunnya. Ada istilah fast fashion yakni istilah yang digunakan oleh industri tekstil yang memiliki berbagai model fashion yang silih berganti dalam waktu yang sangat singkat, serta menggunakan bahan baku yang berkualitas buruk, sehingga tidak tahan lama. Hal-hal inilah yang dapat menggangu kelestarian bumi kita, oleh karena itu dengan berjalannya waktu industri pakaian ini harus menerapkan industri hijau.

Langkah Awal Industri Hijau

Dalam penerapan industri hijau pada industri pakaian, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama dengan penggunaan bahan baku ramah lingkungan, penggunaan bahan baku yang berasal dari sumber berkelanjutan, seperti katun organik, serat bambu, dan tencel. Kedua dengan proses produksi hemat energi, penerapan teknologi hemat energi dan pengurangan penggunaan bahan kimia berbahaya dalam proses produksi dapat memberikan dampak yang baik pada kelestarian lingkungan. Ketiga yakni desain produk yang tahan lama, dengan merancang pakaian dengan bahan yang tahan lama dan mudah diperbaiki akan mengurangi limbah untuk jangka waktu yang lama. Dengan menerapkan ketiga hal tersebut akan membuat langkah awal dalam membentuk industri hijau.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image