Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Ardiansyah

Membangun Peradaban Masyarakat Sipil Ideal Melalui Penguatan Isu Kemanusiaan Global

Filantropi | 2023-12-18 08:43:59
Membangun Peradaban Masyarakat Sipil Ideal. Photo: Canva

Membangun peradaban kemanusiaan adalah sebuah tugas yang memerlukan pemahaman mendalam tentang visi, realitas, dan strategi yang terkait. Peradaban kemanusiaan memerlukan landasan nilai yang kuat dan upaya nyata untuk mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam tulisan ini, kita akan membahas konsep peradaban kemanusiaan dalam konteks lembaga masyarakat sipil dalam menyusun visi, urgensi, strategi, serta tahapan-tahapannya.

Peradaban dan Kemanusiaan

Membangun dalam perspektif visi lembaga civil society itu berarti menggagas, merancang atau mendesain, menegakkan, dan membentuk sebuah wujud ideal dari sebuah value dan benefit dalam skala makro.

Peradaban dalam konteks visi lembaga civil society adalah sebuah kesatuan ekosistem kehidupan ideal berbasis values, baik dalam skala mikro maupun makro. Dalam pengertian yang sederhana, peradaban berarti lehidupan, berikut sistem dan tata kelolanya.

Kemanusiaan dalam konteks visi lembaga civil society adalah karakter dan value paling mendasar dan paling universal dari sebuah tatanan kehidupan.

Membangun peradaban kemanusiaan berarti menggagas, merancang dan membentuk wujud nyata kehidupan ideal yang dilandasi oleh kesejatian karakter dan nilai-nilai Rabbaniyyah.

Peradaban dalam Konteks Idiologis

Tugas hidup itu sejatinya adalah membangun dan memimpin peradaban. Membangun peradaban adalah kompetisi dalam kehidupan yang berkelanjutan. Kualitas peradaban ditentukan oleh nilai atau idiolgis yang digunakan oleh subjek peradaban.

Jika idiologi subjek peradaban itu hitam, maka akan lahir peradaban hitam dan sebaliknya. Jadi warna peradaban itu hanya dua, peradaban hitam atau peradaban putih. Nilai peradaban itu juga ada dua, peradaban benar dan peradaban rusak, peradaban nilai dan peradaban tanpa nilai, peradaban value dan peradaban material.

Peradaban nilai kita sebut peradaban langit sebab peradaban dibangun berbasis nilai-nilai langit (Rabbaniyyah). Peradaban material kita sebut peradaban bumi sebab berbasis nilai-nilai kebumian semata.

Peradaban langit (Islam) adalah jaminan lahirnya peradaban terbaik, peradaban Rahmatan lil'alamiin. Sedangkan peradaban bumi (material) adalah jaminan lahirnya peradaban fitnah sebab peradaban dibangun berbasis nafsu materialisme.

Kedua peradaban ini akan selalu hadir saling mendominasi, dipengaruhi oleh kapasitas dan kredibilitas subjek peradaban masing-masing. Dan kemampuan membangun peradaban itu ditentukan oleh kemampuan subjek peradaban membangun organisasi.

Harus diakui saat ini peradaban berada dalam dominasi bumi, peradaban materialisme, peradaban nafsu, peradaban penuh fitnah, peradaban jahil dan zalim. Peradaban saat ini adalah peradaban bencana sebab peradaban saat ini menjadi motor perusak seluruh sisi kehidupan.

Laju perusakan oleh peradaban bumi ini kita yakini saat ini sedang berada pada titik puncaknya, dan akan segera jatuh dengan cepat. Penyebab kejatuhannya adalah mulai bangkitnya peradaban langit. Kebangkitan peradaban langit ini distimulasi oleh kezaliman yang makin merajalela oleh peradaban bumi. Laju perusakan oleh peradaban bumi akan selalu diikuti oleh laju perbaikan oleh peradaban langit.

Modal Pembangunan Peradaban Kemanusiaan

Peradaban kemanusiaan adalah peradaban langit, peradaban nilai. Sebagai sebuah entitas civil society, lembaga-lembaga kemanusiaan dituntut untuk menguasai isu-isu peradaban strategis dan faktual, menjadikan kemanusiaan sebagai masterpiece isu peradaban.

Lembaga civil society mesti bisa mendeteksi impact dari setiap isu dan peristiwa-peristiwa kemanusiaan secara mendalam dengan spirit membangun benefit melalui gagasan, konsep dan masterpiece program kemanusiaan.

Untuk itu, sebuah lembaga kemanusiaan dituntut untuk memiliki kapasitas dan kredibilitas organisasi secara sistemik dan berkelanjutan. Budaya totalitas mesti tercermin menjadi budaya utama organisasi. Mereka juga selayaknya Memahami dengan baik benefit-benefit kemanusiaan, baik kualitatif maupun kuantitatif benefit. Segmentasi utama organisasi haruslah berfokus kepada isu-isu kemanusiaan: territorial, logistik, sumber daya (relawan), narasi (publikasi), beneficiaries, dan filantropi kemanusiaan.

Tahapan Membangun Peradaban Kemanusiaan

Memulai tahapan pembangunan peradaban kemanusiaan adalah dengan menjadikan kemanusiaan sebagai isu dan gerakan global secara masif dan sistemik. Dalam setiap agenda kelembagaan, isu kemanusiaan haruslah dijadikan mastering isu peradaban. Sebab isu kemanusiaan menjadi titik tolak kesadaran baru pembangunan peradaban. Isu kemanusiaan sebagai parameter dan standar baru pembangunan peradaban.

Tugas lembaga civil society adalah membangun paradigma-paradigma baru kemanusiaan, misalnya humanity state, humanity society, humanity community, dan sebagainya. Sehingga isu kemanusiaan bergulir menjadi gerakan civil society dunia dan pada akhirnya kemanusiaan bergulir menjadi karakter dan standar baru peradaban global.

Peradaban Kedermawanan Sebagai Prasyarat Peradaban Kemanusiaan

Dalam konteks Islam, membangun peradaban kemanusiaan berarti membangun peradaban Rahmatan lil'alamiin, sebuah formulasi terbaik dalam mewujudkan peradaban kehidupan terbaik, sebuah strata peradaban tertinggi, menjadikan langit sebagai kontitusi dan kurikulum terbaiknya, dan bumi beserta segenap alam semesta menjadi instrumen hardware-nya.

Kemanusiaan sebagai value peradaban akan menjadi stimulasi lahirnya dua benefit besar, yaitu kedermawanan dan kerelawanan. Kedermawanan dan kerelawanan menjadi dua pilar utama kontruksi pembangunan peradaban kemanusiaan.

Jika kemanusiaan menjadi objek utama dari peradaban, maka subjeknya adalah kedermawanan dan kerelawanan.Jika kemanusiaan menjadi samuderanya peradaban, maka kedermawanan adalah sungai-sungainya, dan kerelawanan menjadi subjek utama bagi keduanya.Jika kemanusiaan itu adalah lahan, maka kedermawanan adalah kebunnya. Jika kemanusiaan itu adalah pohon, maka kedermawanan itu adalah buahnya.Jika kemanusiaan itu adalah pakaian, maka kedermawanan itu adalah pewanginya. Jika saat ini peradaban sedang sakit, maka kedermawanan adalah dokter terbaiknya. Jika peradaban saat ini adalah peradaban bencana kemanusiaan, maka kedermawanan adalah solusinya.

Selamat berjuang dengan sebaik-baik perjuangan! Selamat membangun peradaban kedermawanan. Sebab hanya dengannya pembagunan peradaban kemanusiaan bisa ditegakkan. (Rd).

***

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Terpopuler di

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image