Ternyata Dampak BBM Fosil Jauh Lebih Buruk daripada yang Diperkirakan
Gaya Hidup | 2023-12-12 09:52:33POLUSI udara akibat penggunaan bahan bakar fosil menyebabkan satu dari lima kematian dini secara global. Dampak kesehatan dari penggunaan batubara, minyak, dan gas alam mungkin saja jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan selama ini. Demikian kesimpulan sebuah studi terbaru.
Hasil studi yang dimuat di jurnal Environmental Research, baru-baru ini, menyebut sebagian dari wilayah Tiongkok, India, Eropa, dan Amerika Serikat bagian timur laut termasuk di antara kawasan yang terkena dampak paling parah akibat penggunaan bahan bakar fosil, dengan rata-rata 8,7 juta kematian dini per tahun.
Hasil studi itu memaparkan telahan paling rinci dan paling mutakhir terkait kematian dini akibat polusi udara akibat penggunan bahan bakar fosil.
Sebelumnya, studi lain yang pernah dilakukan pada tahun 2017 memperlihatkan jumlah kematian dini akibat materi partikel udara di luar ruangan — termasuk debu dan asap dari kebakaran hutan — yang mencapai 4,2 juta per tahun
“Kami terkejut dengan besarnya perkiraan jumlah yang kami peroleh,” kata Eloise Marais, ahli kimia atmosfer dari University College London, yang menjadi salah satu anggota tim periset, sebagaimana dikutip Reuters.
Pada penelitian sebelumnya, para peneliti bekerja berdasar data satelit dan observasi darat, dalam upaya membedakan polusi udara yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dengan yang disebabkan oleh sumber partikel berbahaya lainnya, seperti kebakaran hutan atau debu.
Tim dari tiga universitas di Inggris dan Universitas Harvard berupaya memastikan masalah ini dengan menggunakan model resolusi tinggi untuk memberikan indikasi yang lebih jelas tentang jenis polutan yang dihirup orang di kawasan tertentu.
Sementara itu, mempertimbangkan risiko kesehatan dan lingkungan yang ditimbulkannya, sejumlah negara kini sedang berjuang menjadi negara yang lebih ramah lingkungan dengan jalan tidak bergantung pada penggunaan bahan bakar fosil.
Norwegia, misalnya, berencana melarang penjualan mobil berbahan bakar fosil di tahun 2025 mendatang. Hal yang sama kabarnya juga akan dilakukan oleh India di tahun 2030.***
--
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.