Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tamara Azhar

Lingkungan Belajar yang Ideal bagi Prestasi Akademik Mahasiswa

Pendidikan dan Literasi | Wednesday, 29 Nov 2023, 20:01 WIB

Prestasi akademik menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan mahasiswa dalam menyelesaikan studinya di bangku kuliah. Prestasi akademik merupakan sebuah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian atau tingkat keberhasilan tentang suatu tujuan sebagai hasil dari usaha belajar yang telah dilakukan oleh seseorang secara optimal.Pencapaian prestasi akademik mahasiswa dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal setiap individu. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu belajar seperti kesehatan, minat, bakat, motivasi, sikap, dan tingkat intelegensi. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu belajar seperti dukungan keluarga dan lingkungan belajar.

Lingkungan menjadi salah satu faktor penting dalam penunjang prestasi akademik mahasiswa,lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar individu dimana dalam keseluruhan tingkah lakunya individu tersebut berinteraksi dengan lingkungannya,baik disadari maupun tidak disadari,langsung maupun tidak langsung.lingkungan belajar yang konstruktif akan membantu mahasiswa untuk dapat menjadi individu yang kreatif,mandiri,mengekspresikan ide-ide untuk menemukan pola dan penciptaan makna darisituasi baru,diskusi dan tanya jawab dalam pemahaman konsep hubungan,generasi dan juga memfasilitasi untuk memecahkan masalah dan pembelajaran seumur hidup. Lingkungan belajar menciptakan suasana belajar yang memengaruhi prilaku dan upaya mahasiswa yang terlihat dari cara mereka memilih suatu pendekatan belajar tertentu yang pada akhhirnya memengaruhi hasil belajar mereka.

Secara umum fungsi lingkungan belajar adalah membantu mahasiswa dalam interaksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya,terutama berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia,agar mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Kecerdasan bukanlah satu-satunya penentu prestasi akademik mahasiswa,prestasi mahasiswa selalu dikaitkan dengan banyak komponen lingkungan belajar. Dibawah ini ada beberapa jenis-jenis lingkungan belajar

a. Lingkungan keluarga

Bagi seorang anak keluarga merupakan perekutuan hidup pada lingkungan keluargat tempat dimana dia menjadi pribadi atau diri sendiri. Keluarga juga merupakan wadah bagi anak dalam konteks proses belajarnya untuk mengembangkan dan membentuk diri dalam fungsi sosialnya. Yusuf mengatakan bahwa, keluarga memiliki peranan penting dalam upaya mengembangkan pribadi anak. Perawatan orangtua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, baik agama maupun sosial budaya yang diberikannya merupakan factor yang kondusif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat. Keluarga juga dipandang sebagai institusi (lembaga) yang dapat memenuhi kebutuhan insani (manusiawi), terutama kebutuhan bagi pengembangan kepribadiannya dan pengembangan ras manusia.

Dalam meningkatkan hasil belajar diperlukan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orang tua siswa. Kenyataan yang ada sekarang ini adalah orang tua cenderung menyerahkan proses pembelajaran siswa sepenuhnya kepada sekolah. Orang tua siswa terlalu sibuk dengan pekerjaannya yang menyebabkan kurangnya perhatian yang mereka berikan dan cenderung acuh terhadap kegiatan belajar anak. Seseorang dididik dan dibimbing dalam keluarga yang kurang kasih sayang dan kurang perhatian, maka siswa tersebut akan tumbuh dan berkembang menjadi anak yang nakal dan pemalas.

Berdasarkan pemaparan diatas lingkungan keluarga merupakan tempat dimana seorang anak akan mendapatkan pendidikan untuk pertama kalinya, jelas sangat mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan belajar anak. Hal ini juga berkaitan dengan bagaimana cara orang tua bisa mengontrol juga mengawasi anak – anaknya selama belajar dirumah. Serta menyediakan fasilitas dan menciptakan suasana rumah yang nyaman ketika belajar di rumah

faktor-faktor dari keluarga yang mempengaruhi belajar siswa antara lain:

1) Cara Orang Tua Mendidik:

Bagaimana orang tua mendidik anaknya sangat berdampak pada pembelajaran anaknya. Orang tua yang tidak cukup memerhatikan pendidikan anaknya, misalnya tidak memperhatikan apa yang mereka pelajari atau tidak memperhatikan apa yang mereka pelajar kepentingan dan kebutuhan anaknya belajar, tidak mau tahu bagaimana belajar berkembang Anakya, kesulitan belajar dapat menyebabkan anak gagal atau kurang berhasil dalam belajar.Meskipun demikian, mendidik anak dengan memanjakannya dengan membiarkan anak terlalu keras dan tidak belajar juga merupakan metode mengajar yang salah dan tidak sesuai.

2) Relasi Antar Anggota Keluarga:

Pertama, hubungan antara orang tua dan anak, kemudian hubungan antara anak dan orang tuanya.anggota keluarga lain; hubungan mereka erat hubungannya dengan pengajaran yang diberikan oleh orang tua demi kelancaran Untuk keberhasilan dan belajar anak, hubungan yang baik diperlukan.di antara anggota keluarga. Pasangan yang baik adalah yang penuh kasih sayang dan pengertian.

3) Suasana Rumah :

Suasana rumah didefinisikan sebagai keadaan atau peristiwa yang sering terjadi di rumah di mana anak berdiri dan mengambil pelajaran. Suasana rumah yang gaduh ramai dan juga semrawut akan membuat tenang dalam belajar

4) Keadaan Ekonomi Keluarga:

Keadaan ekonomi keluarga terkait dengan pendidikan anak.Selain itu, hal-hal seperti makan, pakaian, dan kesehatan juga diperluka fasilitas pendidikan, sementara pemenuhan fasilitas belajar bagaimana memanfaatkan uang yang tidak sedikit.Jika anak dibesarkan dalam keluarga miskin, kebutuhan pokok tidak memenuhi syarat, yang merupakan konsekuensi tambahan adalah tidak dapat dipungkiri bahwa belajar anak juga terganggu.tentang kemungkinan adanya anak yang serba kekurangan dan selalu mengalami kesulitan karena masalah keuangan keluarganya, tepatnya situasi yang begitu mendorong untuk belajar lebih banyak dan akhirnya berhasil

5) Memahami Orang Tua Anak:

Orang tua harus mendorong dan memahami anak mereka untuk belajar. Jangan ganggu anak dengan tugas rumah jika mereka sedang belajar.Anak-anak kadang-kadang mengalami lemah semangat, orang tua tidak hanya harus memahami, tetapi juga harus mendorong dan membantu kesulitan yang dihadapi siswa di sekolah sedapat mungkin.

6) Aspek Kebudayaan Keluarga :

Tingkat pendidikan keluarga atau kebiasaan memengaruhi cara anak dalam belajar. Orang tua harus mendorong semangat belajar anak, tanamkan kebiasaan baik pada mereka.

b. Lingkungan Universitas

Lingkungan yang kedua adalah lingkungan universitas,yang merupakan faktor eksternal yang berasal dari luar diri mahasiswa. Lingkungan universitas adalah tempat dimana mahasiswa melakukan proses pembelajaran. Lingkungan kuniversitas yang nyaman akan membantu mahasiswa dalam mengikuti proses belajar,karena dengan lingkungan sekolah yang nyaman,kondusif, mempunyai sarana dan prasarana yang memadai maka mahasiswa pun akan merasa nyaman dan tenang dalam mengikuti kegiatan belajar. Oleh karena itu,kampus harus mampu menyediakan sarana dan prasarana serta menciptakan kondisi yang kondusif untuk mendukung terlaksananya proses belajar di kampus.

Ahmadi (2007:187) menyatakan bahwa kebudayaan sekolah itu mempunyai beberapa unsur penting, yaitu:

1) Letak lingkungan dan prasarana fisik sekolah (gedung, sekolah, perlengkapan yang lain).

2) Kurikulum sekolah yang memuat gagasan-gagasan maupun faktafakta yang menjadi keseluruhan program pendidikan.

3) Pribadi-pribadi yang merupakan warga sekolah yang terdiri atas siswa, guru, non teaching spesialis dan tenaga administrasi.

4) Nilai-nilai norma, sistem peraturan dan iklim kehidupan sekolah.

Dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator dari Lingkungan Sekolah adalah : relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, dan fasilitas sekolah.

c. Lingkungan Masyarakat

Lingkungan yang terakhir adalah lingkungan masyarakat,sebagai lingkungan pendidikan di luar keluarga dan sekolah, lingkungan masyarakat sangat penting karena dapat mempengaruhi perkembangan jiwa siswa.Seringkali, lingkungan pendidikan masyarakat tidak terlihat. Namun, seorang siswa akan benar-benar mendapat pengaruh yang cukup. besar untuk belajar rajin dan berprestasi, seperti terbawa dan mengikuti jejak teman dan tetangga yang rajin belajar untuk menjadi siswa yang cemerlang.

Faktor masyarakat yang dapat mempengaruhi pendidikan siswa termasuk, menurut Slameto (2003), berikut:

a. Kegiatan Sosial Siswa

keterlibatan siswa dalam masyarakat dapat bermanfaat.terhadap perkembangan individual siswa. Siswa harus berpartisipasi.dalam sejumlah besar aktivitas sosial, seperti organisasi, kegiatan sosial, dan keagamaan,Belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika dia tidak menggunakan akal sehat dalam mengorganisir waktunya. Perlu kiranya membatasi jumlah aktivitas yang dapat dilakukan siswa dalam masyarakat agar tidak mengganggu pendidikannya. Jika mungkin memilih aktivitas yang akan membantu mereka belajar.

b. Media Massa:

Media massa mencakup bioskop, radio, televisi, surat kabar, majalah, buku, komik, dan lainnya. Media massa yang baik memberi pengaruh yang baik bagi siswa dan juga berpengaruh terhadap belajarnya.

c. Pasangan Bersosialisasi

Pengaruh dari teman bergaul siswa terasa lebih cepat dalam jiwanya. Teman yang baik dan akrab akan berdampak positif terhadap siswa, dan sebaliknya, teman bergaul yang tidak menyenangkan mempengaruhi hal-hal yang buruk juga. Agar siswa dapat Untuk mendapatkan hasil belajar yang baik, siswa harus diberikan teman yang baik untuk berkumpul.

d. Bentuk Kehidupan Masyarakat:

Efek buruk akan terjadi di komunitas yang terdiri dari individu yang kurang pendidikan dan kebiasaan buruk kepada mahasiswa atau anak-anak yang berada di lokasi tersebut, sebaliknya jika lingkungan Anak-anak adalah pendidik dan mahasiswa yang baik,terpengaruh juga oleh tindakan yang dilakukan oleh individu dilingkungannya, jadi kita harus berusaha untuk lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh yang baik bagi sekitar.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image