Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lavenia Mardi Astuti

Bela palestina: Agama atau Kemanusiaan

Agama | Wednesday, 22 Nov 2023, 07:24 WIB

Sering kita dengar akhir-akhir ini berita penyerangan antara Gaza - Israel yang mana kita ketahui bahwa banyak kontroversi yang mengatakan bahwa Hamas(tentara Gaza) lebih dahulu menyerang Israel. Namun, dunia tidak bisa bungkam bahwa kesekian lamanya Gaza dijajah oleh Israel.

Mengapa kita membahas tentang bela Palestina atas dasar agama atau kemanusiaan karna sudah sangat wajar bahwasanya jika kita mengusahakan atau ingin mengambil hak kita kembali. Kepunyaan kita milik kita, contohnya Masjidil Aqsa yang mana tanah itu murni milik Palestina dan umat muslim. Tak ada salah pula bagi Gaza kaum muslim ingin membela tanah itu kembali dari tangan orang-orang yang ingin merebutnya dan jika kamu ingin membenarkan berita yang beredar bahwa palestina lebih dahulu menyerang dari pada israel hal itu tentu salah. Entah kamu akan pandang dari sudut mana pun israel tetap yang lebih dahulu menyerah dan merebut tanah air Palestina.

Lantas kenapa kita harus membela muslim Palestina?. Bayangkan saja jika kamu diposisi mereka dan hak kamu miliki dirampas oleh orang lain, apakah kamu akan diam saja? Tentunya tidak bukan, kamu akan berjuang mempertahankan hak kamu itu kembali. Itulah gambaran yang terjadi dipalestina. Oleh karna itu, jika kita lihat sekarang banyak video bertebaran di media sosial yang mana dengan sangat biadabnya tentara Israel laknatullah yang membunuh jiwa-jiwa muslim palestina yang tidak bersalah terutama anak-anak kecil, perempuan-perempuan Palestina mereka perkosa, dan sebagainya.

Lantas dengan hal itu, kita sebagai umat muslim Indonesia apakah pantas kita bungkam terhadap hat tersebut. Berdasarkan jiwa kemanusiaan kita tentunya kita merasa iba dengan hal itu. Mengutip dalam kitab Al-Baqiyatus Sholihat Oleh Rabi’ Abdul Rauf Az-Zawawi disebutkan bahwa kasih sayang antar sesama muslim itu layaknya kebersamaan dalam satu tubuh. Rasululllah saw bersabda,

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوادِهِمْ، وتَراحُمِهِمْ ، وتَعَاطْفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذا اشْتَكَى مِنهُ عُضْقَ تَداعَى لَهُ سَائِرُ الجَسَدِ بِالسَّهَرِ والحُمّى

Artinya : “ Perumpamaan sesama kaum mukminin dalam menjaga hubunga kasih sayang dan kebersamaan itu seperti satu tubuh, jika satu aggota merasakan sakit, maka akan membuat seluruh tubuhnya terjaga dan merasakan demam. “ (H.R. Muslim. No. 2586)

Dapat kita simpulkan dari hadist diatas, bahwasanya kita bagaikan satu tubuh dengan umat muslim di Palestina, jika mereka disana merasakan sakit pada tubuhnya akibat serangan bom yang dilontarkan oleh Israel maka kita juga akan merasakan rasa sakit itu, jika mereka disana sedih akan kehilangan sanak saudaranya maka kita juga merakan sedih aka hal itu.

Dikutip dari Ustadz Hanan Attaki “ Palestina ini bukan soal dunia melainkan soal akhirat, nasib kita besok di yaumul masyar akan ditentukan seberapa baik kita, seberapa peduli kita terhadap saudara kita yag dipalestina. Jika hari ini kita menelantarkan palestina maka, besok di yaumul masyar kita juga akan ditelantarkan. Dan barang siapa yang sekarang perhatian da peduli terhadap palestina maka, besok kita akan dinaungi oleh Allah ta’ala.”

Jika nadi kemanusiaan kita masih berfungsi maka haruslah tergerak pada hati kita untuk slalu peduli, membantu, serta mendoakan orang Palestina yang mereka secara tidak langsung sedang memperjuangkan tanah para Nabi, Baitul Maqdis tempat Isra’ Mi’raj mereka memperjuangkan itu semua dengan darah dan nyawa mereka. Apakah pantas kita tetap bungkam terhadap hal itu, maka tekankan pada diri kita prinsip bahwa ini sebuah kewajiban kita untuk membantu orang Palestina.

Jangan pandang orang Palestina dengan iba. Mereka adalah orang-orang terhormat yang telah memperjuangkan kehormatan kita dengan darah dan nyawa mereka. Hentikan rasa abai dengan hal itu, sesungguhnya konflik ini tidak akan selesai sebelum penjajahan itu berakhir jadi jangan pernah kita menutup mata kita sebelum peperangan itu berakhir, sebelum masjidil Aqsa itu bebas karna itu yang dilakukan orang-orang Palestina mereka tidak tidur, mereka tidak istirahat, mereka tidak diam, mereka tidak santai-santai sebelum Palestina mendapatkan kemerdekaannya. Bukan Palestina yang membutuhkan kita melainkan kita yang membutuhkannya. Mari kita hilangkan keras hatinya kita, kesombongan kita, jangan mengandalkan siapapun, sekarang adalah waktunya kita membantu Palestina sekuat apapun kita. Kita jangan sampai menjadi barisan para musuh atau barisan orang-orang yang hanya melihat dari jauh melainkan barisan yang menjadi pembebas Masjidil Aqsa dan Baitul Maqdis.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image