Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image M Ryan Fauzi

Analisa Kurikulum PAI di Pondok Pesantren Almusri

Agama | Saturday, 18 Nov 2023, 14:16 WIB
Oleh : M Ryan Fauzi

Pesantren merupakan lembaga pendidikan pertama yang ada di Indonesia. Banyak kontribusi yang telah dilakukan oleh pondok pesantren, salah satunya ikut andil dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dengan program-program menarik yang ada didalam nya, yang nyatanya cukup berhasil mencetak generasi bangsa yang cerdas dan juga kompeten.

Banyak cendekiawan muslim bahkan yang paling fenomenal mampu melahirkan seorang presiden yang mungkin awalnya banyak orang meragukan presiden dari kalangan santri, toh nyatanya seorang santri pun mampu menjadi seorang presiden bukan menjadi rahasia umum lagi beliau adalah presiden ke 4 yakni kh. Abdurrahman Wahid, walaupun dengan latar belakang santri yang sangat kental dengan agama Islam tapi beliau mampu memposisikan diri tanpa melihat latar belakang ras suku maupun agama, bahkan beliau disebut sebagai bapak toleransi karna sikapnya yang mampu mengayomi setiap ras, suku dan agama yang sangat beragam, tanpa membedakan ataupun mengistimewakan salah satu diantaranya .

Hal ini membuktikan bahwa dunia pendidikan pesantren juga mampu bersaing dengan dunia pendidikan lainnya bahkan bisa lebih unggul di banding dunia pendidikan lainnya karna pada faktanya pesantren mampu melahirkan santri yang cekatan dan cepat tanggap dalam menerima informasi, ilmu baru bahkan teknologi terkini.

Selain itu, pesantren juga sangat berkontribusi dalam proses kemerdekaan bangsa. Dimana pada saat itu kiyai dan juga santri ikut serta dalam upaya pengusiran terhadap para penjajah. walaupun dengan alat yang ala kadarnya yang mungkin sangat jauh jika dibandingkan dengan senjata yang d pakai oleh para penjajah, tapi hal ini tak membuat gentar para kiyai dan santri, justru mereka semakin semangat dengan revolusi jihad nya serta lantunan takbir menyatukan seluruh santri yang ada di Indonesia untuk terus berjuang demi kemerdekaan bangsa, walaupun nyawa mereka yang menjadi taruhannya. Yang pada akhirnya pemerintah menjadikan tanggal 22 Oktober diperingati sebagai hari santri nasional lewat kepres no 22 tahun 2015, sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap para kiyai dan juga para santri dalam upaya mengusir para penjajah demi kemerdekaan bangsa.

Berbicara tentang program atau kurikulum, pesantren biasanya mempunyai kurikulum tersendiri tanpa mengikuti kurikulum yang telah dibuat baik itu oleh Kemendikbud ataupun kemenag. Walaupun begitu kurikulum yang dibuat oleh pesantren itu tak kalah menarik dengan kurikulum yang dibuat oleh Kemendikbud ataupun kemenag, karna pada faktanya rata rata kurikulum pesantren itu jarang berubah secara signifikan ataupun di rombak total melainkan hanya ditambah dengan program-program baru agar mampu mengikuti perkembangan jaman. Karena yang dilakukan oleh pesantren, mereka mencoba mempertahankan kurikulum yang terlah jauh jauh waktu dibuat oleh pendahulu mereka karna hasilnya yg terlihat cukup baik terhadap perkembangan kemampuan santri khususnya di bidang agama.

Dan yang lebih unik kurikulum pendidikan agama dari tiap pesantren dengan pesantren lainnya itu pastI memiliki perbedaan, karna mereka memiliki analisa masing masing terhadap program apa saja yang sekiranya baik untuk diterapkan di pesantren mereka masing-masing.

Begitu juga dengan program yang ada di pondok pesantren almusri. Sebuah pondok pesantren bercorak salafi yang terdapat di kabupaten cianjur. Dimana almusri memiliki program unggulan dalam proses pendidikan agama terhadap para santrinya. Terbilang ada 9 program unggulan yang diterapkan di pondok pesantren almusri, diantaranya :

1. Balagahn

Balaghan adalah metode pembelajaran guru aktif dengan cara guru membacakan materi ajar untuk kemudian disimak dan dicatat oleh santri. Biasanya, dalam sistem balaghan, santri juga membawa kitab kuning untuk kemudian ditulis ditulis makna per kata sebagaimana dibacakan oleh guru/ kyai, metode seperti ini biasa kita sebut dengan istilah ngalogat.

2. Sorogan

Sorogan adalah metode pembelajaran santri aktif di hadapan seorang guru, dengan cara para santri membacakan materi ajar untuk mendapatkan koreksi dan tashih. Istilah sorogan digunakan untuk sorogan Alquran, sorogan kitab kuning dan sorogan tamhidul ibadah. Di hadapan seorang guru (biasa disebut guru sorogan), seorang peserta didik (santri) membaca kitab kuning beserta maknanya,biasanya menggunakan bahasa Sunda dengan metode pemaknaan ala “ari ieu eta”. Sedangkan guru sorogan menyimak bacaan, mengingatkan kesalahan dan sesekali meluruskan cara bacaan yang benar.

3. Setoran Hafalan

Setoran Hafalan adalah santri satu per satu menyetorkan hafalannya kepada pembimbingnya masing-masing, dan Pembimbing mencatat hasil setoran santri pada lembar yang sudah di sediakan oleh biro pendidikan.

4. Pembacaan

Program Pembacaan adalah santri membaca kitab kuning yang sedang di pelajari (sesuai dengan tingkatnya masing-masing) dan pembimbing memperhatikan bacaan kitab tersebut.

5. Tasrifan

tashrif adalah suatu perubahan pada asal kata dari bentuk yang satu kepada bentuk yang lainnya untuk menghasilkan makna yang dituju atau diinginkan. Dan dalam program ini seluruh santri menbacakan tasrifan secara bersama-sama.

6. Mubaligan

Program Mubaligan adalah santri berbicara atau ceramah keagamaan di hadapan santri lainnya Tujuannya supaya ketika santri sudah muqim ke kampung halamannya di harapkan mampu menyampaikan ilmu dengan baik dan benar.

7. Tarkiban

merupakan kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan sudut pandang Program ini dikemas dalam bentuk bagaimana berargumentasi yang baik dan benar dengan bahasa Sunda / Arab dengan disaksikan oleh satu atau beberapa orang pengawas yang ditunjuk untuk memantau dan meluruskan jika ada yang keluar jalur saat program berlangsung.

8. Ulangan

Ulangan adalah salah satu kegiatan penilaian, yaitu kegiatan berulang untuk mengetahui capaian kompetensi santri secara berkelanjutan dalam rangka memantau kemauan dan perbaikan hasil belajar pada bagian pelajaran yang sudah diajarkan.

9. Bahtsul Masail

Bahtsul Masail adalah lembaga pengkajian masalah agama yang dibentuk oleh Pondok Pesantren Miftahulhuda Al-Musri’. Lembaga ini turut mengambil keputusan dalam pengkajian hukum Islam mencakup persoalan fiqih, tauhid, dan tasawuf. Program ini juga dikemas dalam bentuk bagaimana berdiskusi dengan cara yang baik dan benar. Kegiatan ini rutin dilakukan setiap pada malam kamis di pondok pesantren. Tidak hanya itu saja, program Bahtsul Masail ini disaksikan oleh satu atau beberapa orang pengawas / Mushohih dari Dewan Kyai / Dewan Ampuh.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image