Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image siti suryani

Pemuda Sebagai Penggerak Perubahan

Agama | Friday, 03 Nov 2023, 05:19 WIB

Pemuda Sebagai Penggerak Perubahan

Pemuda sebagai individu yang jika dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan secara psikis dan perkembangan emosional, menjadikan pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan, sebagai generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Pemuda sebagai tumpuan harapan dalam setiap kemajuan suatu bangsa, Pemuda juga tumpuan para generasi terdahulu, memiliki kematangan intelektual, kreatif, percaya diri, inovatif dan semangat tinggi.

Peran pemuda sebagai agen perubahan, harus mampu menempatkan diri sebagai agen dan pemimpin perubahan. Aset yang potensial dimiki pemuda harus mampu ditujukan untuk kejayaan masa depan suatu bangsa. Seiring prediksi bonus demografi 2030, memberikan peluang kepada para pemuda berkontribusi dalam pembangunan sebuah peradaban, hal ini tidak lepas dari peran negara dalam melakukan periayahan kepada para pemuda.

Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 berkat bonus demografi. Untuk itu Jokowi mengajak masyarakat bersama memajukan Indonesia yang memiliki peluang besar dalam mencapai cita-cita Indonesia Emas dengan penduduk usia produktif yang melimpah.

Menurutnya bangsa Indonesia harus mampu memanfaatkan peluang ini melalui dua strategi utama, yaitu mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia agar siap dan meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan rakyat melalui eksploitasi sumber daya alam yang dimiliki. Dengan semangat "Mari bersama majukan Indonesia." ( Jakarta, Beritasatu.com )

Prediksi bahwa tahun 2030, Indonesia akan menghadapi bonus demografi, merupakan sebuah fenomena dimana usia produktif sangat banyak. Bonus demografi ini tentu akan mendatangkan suatu dilema, apakah membawa keuntungan atau justru merugikan bagi Indonesia. Dalam sistem kapitalis saat ini bonus demografi memberikan peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Sistem kapitalis ini menjadikan peran pemuda diposisikan sebagai aset untuk mendukung agendanya, yakni mengukuhkan tatanan kapitalisme global dengan mengusung pembangunan dan globalisasi. Arah kepemimpinan pemuda diarahkan untuk menguatkan agenda ekonomi dan politik kapitalisme. Nampak bahwa potensi kepemimpinan pemuda berupaya dibajak untuk kepentingan mereka para kaum kapitalis

Pembajakan potensi kepemimpinan pemuda ini tampak dari arah pemikiran dan pemberdayaan pemuda. Melalui proses sekularisasi pendidikan dan liberalisasi informasi menjadi pembuka jalan bagi menguatnya nilai-nilai kebebasan, seperti HAM, feminisme, pluralisme dan kesetaraan gender. Masuknya nilai-nilai kebebasan mendorong sikap gaya hidup hedonis dan jauh dari ketaatan pada nilai-nilai agama.

Pembajakan pemikiran ditengah pemuda muslim telah melahirkan keengganan menerima nilai dan syariat Islam. Sebaliknya, justru mereka lebih mudah menerima nilai dan budaya selain Islam, baik yang datang dari Barat maupun budaya lokal. Pembajakan pemikiran telah melahirkan pemuda muslim yang membela penjajah, menolak penerapan syariat dan abai dengan segala problematika dan penderitaan rakyat.

Islam Mengoptimalkan Peran Pemuda

Islam memandang bahwa pemuda muslim sebagai pribadi yang memikul suatu tugas berat dan memiliki kewajiban besar terhadap diri, agama, dan umatnya. Suatu kewajiban yang akan menyingkap keberadaanya sebagai manusia yang diciptakan dan mengoptimalkan potensi dirinya.

Kehidupan yang berdasarkan Islam akan melahirkan generasi hebat, kuat serta mampu tampil menjadi pemimpin peradaban mulia. Waktu tidak digunakan untuk hal-hal yanh tidak bermanfaat untuk kehidupan dunia maupun akhiratnya, tidak akan menyia-nyiakan masa mudanya menikmati dengan hanyut dalam kesenangan dunia yang semu.

Umat Islam adalah khairu ummah, sebaik-baiknya umat yang diciptakan Allah SWT dimuka bumi. Tidak layak jika umat ini menjadi obyek jajahan negara kapitalis. Umat Islam harusnya menjadi pemimpin yang mengemban kepemimpinan berpikir Islam, menjadikan Islam sebagai tolak ukur dalam semua aspek.

Para pemuda muslim harus sadar bahwa dipundak merekalah diletakkan amanah memimpin umat. Pemuda hari ini yang dipenuhi kualitas keimanan, ketaatan, dan keberanian amar makruf nahi mungkar, cerahlah masa depan umat ini. Pemuda Islam harus percaya diri dengan jati dirinya sebagai seorang muslim yang memiliki pemikiran Islam

Generasi pemuda yang menjadi mayoritas dari umat ini haruslah yang terdepan menggerakkan perubahan, menjadi agent of change. Masa muda adalah puncak vitalitas energi dan intelektual sehingga bisa mewujudkan idealisme. Dalam kehidupan Islam lahir para pemuda tangguh seperti penakluk Konstatinopel.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image