Lilis Ummi Fa'iezah

Nasya dan Belva Beberkan Visi-Misi di Debat Calon Ketua OSIS MTsN 6 Sleman

Kepengurusan OSIS-MTsN 6 Sleman tahun 2022-2023 hampir berakhir. Seperti biasa, mendekati pemilihan pengurus OSIS yang baru yang akan diadakan pada , maka MTsN 6 Sleman mengadakan penjaringan calon ketua dan wakil ketua. Dari penjaringan ini terpilih Nasya Princessa Kahla dan Khalilah Belva Embun Nashita (kelas 8), sedangkan calon wakil ketua adalah Mar'atun Fitriyah dan Queenza Aqiila Putri Al Buchori (kelas 7). Para calon ketua dan wakil ketua nantinya akan diminta melakukan orasi dan debat agar visi-misi dapat diketahui oleh seluruh warga madrasah.

Orasi dan debat calon ketua dan wakil ketua OSIS MTsN 6 Sleman periode 2023-2024 berlangsung meriah, Juma’at (20/10). Kegiatan yang berlangsung setelah sholat Jum’at ini dibuka oleh kepala MTsN 6 Sleman Jazim Kholis, S.Ag. Dalam sambutannya Jazim berterima kasih pada pengurus OSIS lama yang telah bekerja sepenuh hati untuk MTsN 6 Sleman. “Kalian semua telah belajar menjadi pemimpin sejak dini. Pengalaman yang kalian dapat dari berorganisasi ini dapat menjadi bekal kalian di masa depan kelak.” kata Jazim.

Debat kali ini dipimpin oleh Shufia Aghnia, ketua OSIS 2022-2023 yang kepemimpinannya bakal habis di bulan ini. Shufia menjelaskan tujuan dari diadakannya debat adalah untuk mensyiarkan visi-dan misi mereka nantinya bila terpilih menjadi ketua OSIS dan juga untuk melihat kesiapan raga, mental, akhlak dan kepantasan mereka menjadi para pengurus OSIS. “Mereka harus siap menjawab pertanyaan dari kami dan juga dari audience yang ada. Kita semua ingin melihat kualitas mereka dari jawaban-jawaban mereka atas pertanyaan yang diberikan,” ungkap Shufia diplomatis.

Dalam orasi dan penyampaian visi-misi, kedua kandidat ketua dan wakil ketua menjelaskan tentang hal-hal yang hampir sama seperti menjadikan OSIS MTs Negeri 6 Sleman sebagai organisasi yang memiliki karakter yang patut di contoh dan berkualitas serta menjunjung tinggi nilai takwa, akhlak mulia, dan etika. Kegiatan berlangsung seru ketika memasuki sesi tanya jawan baik dari pemimpin sidang Shufia atau dari beberapa yang hadir. Salah satu pertanyaan dari pemimpin sidang adalah bagaimana cara pengurus OSIS menyeimbangkan antara belajar dan berorganisasi agar keduanya dapat berjalan bersama dan tidak mengganggu satu sama lain. Nasya menjawab dengan bijak bahwa tim OSIS akan melakukan studi skala prioritas dimana akan diprioritaskan pada kegiatan yang paling penting. Tim kemudian akan berkumpul di jam yang sekolah apabila mendesak atau sepulang sekolah tergantung urgensi kegiatan. “Kami berusaha untuk bekerja tanpa terlalu banyak mengganggu belajar kami dan pulang tidak terlalu sore karena orang tua kami tentu akan khawatir,” ujar Belva yang juga menyetujui pendapat Nasya.

Salah satu yang hadir, Mirza dari kelas 9 menanyakan tentang apa yang akan dilakukan tim OSIS apabila terjadi perundungan di madrasah. Belva mengatakan bahwa tim OSIS akan melakukan investigasi semampunya dan membantu BK dalam memberikan informasi tentang perundungan. Dalam penanganan korban, tim OSIS akan mengadakan pendekatan pribadi kepada korban agar korban tidak merasa sendiri dalam menghadapi masalah. “Untuk lebih dari itu kami belum punya kapasitas untuk menyelesaikan permasalahan perundungan di madrasah. Paling tidak kami membantu madrasah mencegah dan menangani perundungan,’’ Nasya menjelaskan dengan semangat. Majulah OSIS MTsN 6 Sleman