Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Odjie Samroji

Guru itu Mengajar Sekaligus Mendidik

Guru Menulis | Wednesday, 20 Sep 2023, 07:10 WIB
Foto : Ilustrasi Guru Mengaji [pixabay]

Sahabat Guru hebat,..

Seorang guru memiliki peran sebagai orang yang harus mendidik, mengajar, membimbing dan melatih. Sama halnya dengan tugas sebagai orang tua, guru adalah sosok yang diharapkan mampu bisa memberikan pendidikan yang terbaik, pengajaran yang terbaik, bimbingan terbaik dan juga latihan terbaik bagi para muridnya.

Guru sebagai pengajar sekaligus pendidik, dua kata yang sepertinya memiliki arti yang sama namun ternyata makna yang terkandung sedikit berbeda. Pengajar berasal dari kata ajar yang artinya petunjuk kepada orang supaya diketahui (dituruti). Dari sini dapat dipahami bahwa mengajar adalah suatu kegiatan untuk membuat orang lain mengerti, atau paham akan sesuatu. Jadi kalau kita menjadi seorang pengajar, berarti wajib bagi kita membuat orang lain mengerti akan hal yang kita jelaskan pada mereka. Kalau belum, berarti kita belum berhasil disebut sebagai seorang pengajar.

Nah, untuk mengenal sifat seorang pengajar, gambarannya adalah ia seorang ahli ilmu di bidangnya, yang mempunyai tugas mengajar para siswa, dan melakukan kewajibannya sesuai kurikulum yang telah ditetapkan oleh pengurus dari sebuah tempat pendidikan. Pengajar yang baik adalah mereka yang dapat melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dia mampu menguasai semua materi, kompetensi sesuai bidang pendidikannya. Sehingga tidak pernah mengalami satu kesulitanpun dalam menyampaikan semua materi pembelajaran.

Sedangkan pendidik yang kata dasarnya didik memiliki arti memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Lebih dahsyat lagi arti dari kata pendidikan yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik. Di sini dapat kita tarik benang merah bahwa didik; mendidik; pendidikan adalah hal yang terkait dengan akhlak atau budi pekerti, bukan hanya melulu mengenai sebuah materi pelajaran.

Sifat seorang guru pendidik yaitu dari kalangan guru pengajar namun mempunyai perhatian lebih dibanding para guru lainnya terhadap kondisi para murid, bahkan ia selalu berusaha mengenal kejiwaan para muridnya, di samping menyelesaikan tugas-tugas wajib sesuai ketentuan pendidikan. Maka yang demikian inilah jiwa seorang pendidik yang benar-benar sangat dimuliakan oleh Allah.

Gambaran lebih mudah, jika seorang pendidik sedang masuk ke kelas, maka ia berusaha mengetahui terlebih dahulu jumlah siswa yang hadir dan yang izin. Lantas ia berkeliling di antara murid-muridnya, barangkali saja ada kejanggalan yang terjadi, misalnya ada kancing baju siswa yang belum dipasang rapi, maka ia ajak si siswa itu untuk memasangnya, tentunya dengan cara berbicara dari hati ke hati dengan penuh rasa cinta.

Jika ada siswa yang wajahnya sedang bermuram durja, maka sang pendidik itu akan bertanya dengan lemah lembut, tentang problem apa yang sedang dihadapi oleh si siswa sehingga tidak dapat berkonsentrasi di waktu belajar. Demikianlah gambaran perhatian lebih dari seorang pendidik, yang tentunya dapat dikembangkan sendiri oleh para pembaca.

Sungguh besar tanggung jawab yang dipikul oleh seorang guru. Selain sebagai pengajar, sudah seharusnya dia juga menjadi seorang pendidik, yang artinya menanamkan nilai-nilai budi pekerti dan akhlak yang baik. Jadi, menjadi guru tidak saja bertanggung jawab terhadap permasalahan akademis, namun juga bertanggung jawab terhadap perkembangan psikologis dan kepribadian seorang anak didiknya.

Sungguh indah apabila semua (atau sebagian besar) guru di Indonesia memiliki kedua hal tersebut. Ditambah lagi mampu memberikan motivasi kepada anak didiknya, sehingga lebih percaya diri dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat ini.

Jadi, buat pengajar dan pendidik serta calon pengajar dan pendidik, sekarang sudah bukan jamannya lagi Anda membaca buku dan mendiktekannya di depan kelas. Jaman sudah berubah, di samping perkembangan teknologi yang sudah sedemikian pesat, para anak didik ini juga perlu diberikan sesuatu yang dapat membuat mereka tetap dalam koridor akhlak yang baik, dan tidak terjerumus kepada hal-hal yang menyesatkan. Selain itu mereka juga harus bisa bersaing di dalam persaingan global yang semakin ketat. Karena itu bekalilah diri kita sebaik-baiknya karena kita semua tidak tahu perubahan apa yang akan terjadi di kemudian hari. Yang bisa kita lakukan adalah mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Hal ini bukan hanya untuk para guru ataupun calon guru. Tapi juga kepada kita semua. Karena baik disengaja ataupun tidak, pada suatu saat kita juga bisa menjadi guru bagi orang lain, minimal bagi putra-putri kita. Pesan saya, jadilah guru yang lengkap yaitu sebagai pengajar sekaligus pendidik.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image