Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Hasan Albana

Menjadi Guru Penggerak itu tidak Enak

Pendidikan dan Literasi | Tuesday, 19 Sep 2023, 05:43 WIB

Menjadi guru penggerak itu tidak enak

Banyak tambahan kerja, musim libur harus masuk dan mengerjakan tugas, deadline tugas mendesak, zoom sampai malam, ah... capek dehh....

Sekilas melihat judul dan narasi tentu kita mengernyitkan dahi dan kaget. Kenapa?

Itulah contoh alibi orang orang yang tidak ingin maju, tidak ingin perubahan ke arah baik, kaum jumud yang alergi perbaikan khususnya bagi diri sendiri.

Tentu bagi orang yang sudah terjun dan tahu sendiri bersama program guru penggerak akan ketawa ketawa sendiri mendengar kalau ada guru yang menyatakan hal tersebut

Kenapa?

Jawabannya cuma satu... hm..

Karna... mereka belum tahu...

Karna belum tau. Ya ma' fu dimaafkan hehe

Namun ada satu kata lagi

Yaitu Rugi

Mengapa rugi?

Karna kehilangan uang bisa dicari. Namun kehilangan kemauan untk bisa maju tidak mudah untuk dicari

Bagi guru guru yang mau dan berupaya mendaftar dan mengikuti program guru penggerak dipastikan dapat keuntungan yang banyak

Apa saja itu:

1. Relasi. Teman sejawat tidak hanya satu rumpun mengajar semisal guru PJOK bertemu guru Pjok dari sekolah lain. Namun lebih luas lagi guru dari SD bsa bertemu guru SMP, SMA, bahkan kepala skolah dan pengawas untk saling sharing dan diskusi dalam komunitas praktisi. Era kolaborasi saat ini, relasi sangatlah penting. Bagi guru yang memiliki relasi luas maka peluang rejeki menjadi lebih luas juga. Baik rejeki finansial maupun non finansial

2. Tambahan ilmu yang update. Era kurikulum merdeka menuntut kita para guru untuk mengikuti perkembangan zaman supaya tidak tertinggal. Karna sebagai guru saat ini juga harus mengajarkan dengan cara dimana zamannya peserta didik hidup. Didiklah Anak anakmu(peserta didik) sesuai dengan zamannya atau kodrat zaman

Berilmu dahulu baru beramal. Tentu dengan ilmu yang cukup akan mengamalkan atau melakukan sesuatu khusunya dalam mendidik akan lebih bermakna dan memberikan pendidikan terbaik bagi calon generasi terbaik di masa depan

3.aktualisasi diri. Puncak kenutuhan manusia dalam teori abraham maslow ini sangat dbutuhkan setiap orang. Logikanya adalah nila ia sudah samai tahap lima atau puncak ini, barangtentu kebutuhan dinawahnya sudah terpenuhi dahulu, sehingga para guru penggerak adalah guru guru yang bahagia. Karena peran guru penggerak nantinya diharapkan mampu mengembangkan diri sendiri dan rekan² guru disekitarnya. Membahagiakan diri sendiri dan orang lain.

Mampu mengenali potensi diri, mengeksplore, sehingga menjadi pemimpin pembelajaran yang baik

4. Ada...... lah rejeki tambahan lainnya. Pokoknya ndak ada ruginya. Malah untung berlipat lipat jadi guru penggerak

5. Kesempatan berbagi dan menggerakkan banyak orang untuk menuju satu mimpi yang sama dan maju bersama.

Dan masih banyak lagi keuntungan keuntungan lainnya....

So?

Masih berpikiran seperti judul diatas?

Silahkan menjawab sendiri gaes....

Salam guru penggerak...

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image