Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image siti suryani

Trem Demi Kepentingan Rakyat Atau Korporasi ?

Agama | Thursday, 27 Jul 2023, 04:28 WIB

Trem Demi Kepentingan Rakyat Atau Korporasi ?

Trem merupakan alat transportasi kereta yang memiliki rel khusus di dalam kota, trem bisa merupakan solusi untuk kemacetan. Seiring perkembangan sosial ekonomi, khususnya di bidang transportasi menjadi lebih berkembang. Dahulu transportasi hanya menggunakan tenaga manusia dan juga hewan, saat ini bisa menggunakan tenaga uap seperti kereta api dan trem, hasil perkembangan teknologi yang kian canggih.

Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, kebutuhan manusia akan alat transportasi juga urgen untuk memudahkan segala aktifitasnya. Seperti yang dibahas Pemerintah Kota Bogor terkait pengadaan dan pembiayaan mkda transportasi lokal, trem.

Dilansir dari Republika.co.id Bogor, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah gencar membahas terkait pengembangan percepatan perkeretaapian perkotaan trem, dibahas juga skema pembiayaannya. Trem merupakan moda transportasi berskala lokal tidak bisa didanai baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi

Menurut Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah, Pemkot Bogor meminta pertimbangan dan saran dari Direktorat Jenderal Kereta Api Kementerian Perhubungan, terkait metode biaya operasional dan pendanaannya. Menurut DJKA Kemenhub ada beberapa metode pembiayaan trem, yakni metode tender langsung dan metode penugasan kepada Badan Usaha Milik Daerah, maka BUMD melakukan kerja sama dengan pihak ketiga atau swasta.

Pendanaan trem tidak berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah, Pemkot Bogor hanya sekedar memberikan penyertaan modal saja. Trem tidak bisa dibiayai Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi, karena trem skalanya lokal. Pemkot Bogor sedang mencari pembiayaan mana yang paling terbaik, karena berat bagi Pemkot Bogor jika menggunakan APBD. ( 21/7/2023 )

Melihat polemik pembiayaan term 1,7 trilyun yang begitu tinggi serta siapa yang akan mendanainya, harus dilihat dari segi seberapa besar kebutuhan akan akomodasi ini, apakah kebutuhan yang sangat dibutuhkan masyarakat atau tidak.

Pembangunan infrastruktur terkesan dipaksakan, padahal masih banyak yang perlu diprioritaskan, terutama bagi masyarakat yang mengalami keterpurukan ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang terasa begitu sulit. Dalam kondisi seperti ini, pemerintah justru menganggatkan dana triliunan rupiah untuk membangun infrastruktur. Padahal kebutuhan pokok rakyat sangat membutuhkan peran pemerintah dalam membantu mengatasinya.

Pendanaan yang tidak melibatkan pemprof ataupun pusat tentu menjadi hal yang berat bagi pemkot. Hal ini akan menjadi celah bagi pihak swasta untuk mengambil bagian dalam pengadaan trem dan tentu rakyat akan terkena imbas dalam menanggung beban dana dalam bentuk biaya komersil transportasi yang harus dikeluarkan.

Fakta ini menjadi bukti bahwa kepentingan korporasi menjadi prioritas utama pemerintah. Dengan mengabaikan kepentingan rakyat memuluskan korporasi pembangunan infrastruktur dibangun hanya demi keuntungan pengusaha dan tentunya memperkaya penguasa.

Potret kepemimpinan dalam sistem kapitalisme kian nyata, kehadirannya untuk melayani kepentingan korporasi dan para cukong pemilik modal. Rakyat menjadi tumbal dari berbagai kebijakan yang seharusnya dilayani justri menjadikan masyarakat hidup dalam kubangan kesengsaraan dan kemiskinan yang tersistemis.

Infrastruktur Dalam Islam

Pembangunan infrastruktur dalam sistem kapitalis saat ini jelas jauh berbeda dengan pembangunan infrastruktur pada masa kegemilangan Islam yang sudah terbukti berjaya selama 13 abad lamanya. Pembangunan infrastruktur merata baik di kota maupun di desa, karena infrastruktur merupakan hal yang penting dalam membangun dan meratakan ekonomi sebuah negara demi kesejahteraan dan untuk memudahkan rakyat dalam melakukan aktifitas kesehariannya.

Pada masa kepemimpinan Umar bin Al Khattab, berbagai proyek dilakukan mulai dari memperbaiki jalan, membuat jalan, bendungan, sungai yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan, kepentingan dan kesejahteraan rakyatnya dan dibangun atas landasan aqidah Islam sehingga setiap inidividu menjunjung tinggi ketqwaan kepada Alloh SWT.

Hal ini hanya mampu dilakukan oleh pemimpin yang bertanggung jawab dalam mengurusi urusan rakyatnya, hanya akan terwujud dalam naungan kepemimpinan Islam saat Islam diterapkan secara kaffah yang akan memenuhi kebutuhan infrastruktur yang dibutuhkan rakyat tanpa ada pungutan biaya sedikit pun.

Wallohua'lam

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image