Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Lulu Nugroho

Famili Jauh

Eduaksi | Tuesday, 18 Jul 2023, 06:40 WIB

Pada rentang masa pendaftaran siswa baru, mendadak muncul famili jauh di Kartu Keluarga (KK). Tetapi mereka belum tentu famili yang sesungguhnya.

Dugaan kecurangan melalui manipulasi KK dan migrasi KK, telah memunculkan nama baru di KK yang disebut-sebut sebagai famili jauh. Alamat siswa yang tak sesuai KK, atau adanya KK palsu, melengkapi sengkarut PPDB tahun ini.

Suara sumbang adanya dugaan jual beli kursi pun masih terdengar,.sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Bahkan Kepala Bidang Litbang Pendidikan P2G Feriansyah mengatakan bahwa jalur PPDB tidak hanya zonasi, afirmasi, atau prestasi, tetapi ada jalur intervensi, intimidasi, dan surat sakti.

Jalur zonasi yang semula merupakan gagasan baik, menjadi tak tentu arah ketika tegak di atas pondasi pemikiran sekularisme. Para pemilik kekuasaan bahkan masyarakat akar rumput, akan mencari celah demi memperoleh keuntungan pribadi. Hal ini sejalan dengan tujuan aktivitas manusia pada pengasuhan sekularisme, yakni materi.

Kasus polarisasi pendidikan yang terjadi, sehingga muncul label sekolah pintar dan tidak pintar, sekolah favorit dan tidak favorit, tak terpecahkan dengan zonasi. Hingga akhirnya ada desakan untuk merevisi zonasi.

Revisi Zonasi

Pondasi pendidikan perlu diubah secara sistemik dengan sistem Islam. Dalam pandangan Islam, pendidikan bertujuan membentuk kepribadian (syakhsiyah) Islam. Karenanya para siswa akan dibekali tsaqofah Islam, dimantapkan dengan akidahnya, dan berbagai ilmu alat pendukung materi tsaqafah, keilmuan, ketrampilan dan teknologi.

Terjadi sinergi antara penguasa, masyarakat dan individu, dalam Islam. Hasilnya adalah, keberadaan sekolah berkualitas merata di seluruh wilayah. Dilengkapi dengan fasilitas penunjang, sarana dan prasarana, guru-guru yang kapabel, perpustakaan, buku dan hal lainnya, demi membentuk generasi khoiru ummah.

Paradigma terhadap pendidikan pun dengan sendirinya akan berubah. Tidak lagi untuk mengejar prestise, gengsi dan nilai kognotif saja, tetapi untuk membentuk manusia mulia pemimpin peradaban Islam.

Inilah sebaik-baik pengaturan pendidikan di dalam Islam. Tidak akan terjadi lagi kecurangan-kecurangan dan akal-akalan, atau siswa miskin yang minder karena secara jarak, masuk sekolah favorit. Pun tidak akan ada lagi nama-nama fiktif yang tetiba muncul di KK dan diakui sebagai famili jauh.

Bukti kegemilangan pendidikan Islam sudah tercatat dalam sejarah. Menunjukkan bahwa Islam mampu membentuk generasi cemerlang, ilmuwan-ilmuwan cerdas dengan ketinggian akhlak dan kepribadian mereka. Tholabul ilmi faridhotun ala kulli muslimin.

Ilustrasi: Studio Harvest

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image