Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Daget4d

Sejuta Sholat tak akan Menghapus Satu Maksiat

Sastra | Tuesday, 27 Jun 2023, 19:51 WIB

Percayalah, tak ada ruang di surga bagi mereka yang selalu mengharapkannya

Di suatu sore aku berfikir, bahwa tidak akan ada manusia yang dapat masuk surga kecuali Adam. Dosa turun-temurun yang Adam ciptakan seakan mengutuk kita selamanya di Dunia penuh nestapa. Hari esok adalah tanda tanya yang selalu kita harapkan jawabnya setiap hari. "Akankah kita binasah lalu kembali ke Surga?", Aku rasa tidak. Sejuta sholat pun tak akan sanggup menghapus satu buah maksiat yang telah Adam perbuat.

Sholat kita hari ini bukanlah salah satu kunci untuk menembus perbatasan menuju surga. Sholat kita hari ini adalah rasa syukur atas dosa yang terus terkikis, hingga akhirnya kita terbaring di neraka tanpa banyak siksa. Kau merasa dirimu suci? Berkacalah! Kau hanyalah makhluk yang terlahir dari sebuah kelamin sang betina yang setiap hari mengeluarkan najis mukhaffafah dan dihilangkan dengan bantuan istinja.

Pundak kita diciptakan untuk menanggung dosa yang Adam telah lakukan. Dan setiap hari kita selalu bersujud meminta ampun atas dosa yang telah DIA perbuat. Rapalan ayat suci merupakan kumpulan harapan yang selalu dilontakan. Bahwa hari esok ku yakin Tuhan akan dapat melihat dan mendengarkan.

Kita sedang tidak berurusan dengan zaman kerajaan, Dimana pengampunan dapat dikabulkan dengan kepalan tangan kanan Sulaiman. Jangan pernah berfikir tuk dapat masuk surga, dengan gincu yang terbentuk dengan darah hasil menggigit paha, dada dan kepala. Hadapi dosa dengan mata penuh ambisi, bahwa kapan saja kita dapat mati tanpa perlu basa-basi.

Jika suatu hari nanti nafas kita akan berhenti, pastikan bahwa kau telah melakukan sejuta sholat sebelum mati menghampiri. Walau tidak menghapus satu maksiat, setidaknya kita pernah tau arti dari perjuangan di dalam kehidupan yang sesaat.

Untuk mencegah terjadinya tabrak makna, masyarakat diharapakan untuk membiasakan untuk menggunakan kata pada posisi yang presisi, sehingga dalam penggunaan kata mengartikan makna yang sebenarnya.

Penulis Daget4d (Samaran)

Alumni Universitas Pamulang

Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia 2013

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image