
BUMN Kembali Bangkit Usai Pandemi Melanda
Bisnis | Friday, 09 Jun 2023, 19:22 WIB
Maret 2020 pandemi covid-19 pertama kali merajalela di Indonesia. Semua tatanan hidup berubah secara drastis. Siswa tidak dapat melangsungkan kegiatan belajar mengajar di sekolah seperti biasa. Banyak perusahaan yang terpaksa melakukan PHK secara masal karena menurunnya profit yang mengakibatkan tidak mampu untuk membayar gaji karyawan. Dampak covid-19 juga dirasakan oleh badan usaha milik negara. Terdapat tiga sektor yang terdampak secara signifikan karena adanya pandemi covid-19, yaitu sektor energi, pariwisata, dan infrastruktur. Ketiga sektor ini saling berkaitan antara satu dan lainnya.
Saat ini pandemi covid-19 sudah berakhir. Namun, BUMN perlu melakukan sejumlah cara agar dapat kembali bangkit dari pandemi covid-19 sebelumnya. BUMN secara nyata memutuskan target baru yang sebelumnya tidak pernah dilakukan. Target pertama berupa Indonesia Sehat. Di mana BUMN akan berupaya agar kondisi di Indonesia kembali sehat. BUMN bekerja sama dengan berbagai rumah sakit dan puskesmas dalam mencapai target ini.
Target kedua Indonesia Bekerja. Indonesia bekerja berfokus pada pembukaan lapangan pekerjaan baru untuk membantu mengatasi banyaknya pengangguran pada masa pandemi. Lapangan kerja baru dibuka secara berkala dengan mempertimbangkan banyak hal agar nantinya tidak membawa dampak buruk bagi masyarakat lain.
Target ketiga Indonesia Tumbuh. Pada target ini, BUMN berfokus pada penggunaan teknologi digital. Tidak menutup fakta, bahwa ketika pandemi perdagangan secara online yang memanfaatkan teknologi digital mengalami pertumbuhan yang positif. Maka dari itu, BUMN berupaya agar pemanfaatan teknologi ini akan dapat terus dirasakan oleh masyarakat.
Setelah pandemi melanda, BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dapat menerapkan beberapa strategi untuk kembali bangkit. Berikut ini adalah beberapa strategi yang mungkin dapat diterapkan:
1. Adaptasi pada tren pasar
BUMN harus mengidentifikasi perubahan tren pasar yang terjadi akibat pandemi dan menyesuaikan strategi mereka dengan kebutuhan baru. Misalnya, dengan munculnya peningkatan permintaan dalam sektor kesehatan dan teknologi digital, BUMN dapat mengarahkan upaya mereka untuk memperoleh peluang baru.
2. Digitalisasi proses bisnis
Pandemi telah mempercepat adopsi teknologi di berbagai sektor. BUMN perlu memanfaatkan kemajuan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengoptimalkan rantai pasok, dan meningkatkan layanan kepada pelanggan. Investasi dalam teknologi seperti analitik data, kecerdasan buatan, dan Internet of Things (IoT) dapat membantu BUMN dalam transformasi digital mereka.
3. Kolaborasi dengan sektor swasta
BUMN dapat mencari kemitraan dengan perusahaan swasta untuk berbagi sumber daya, keahlian, dan risiko. Kemitraan semacam ini dapat membantu BUMN meningkatkan daya saing, mengurangi biaya, dan mempercepat inovasi. Pemerintah juga dapat mendorong kerjasama ini melalui kebijakan yang mendukung kemitraan antara BUMN dan sektor swasta.
4. Diversifikasi bisnis
Pandemi telah menunjukkan pentingnya diversifikasi bisnis. BUMN dapat melihat peluang diversifikasi di sektor-sektor terkait yang belum mereka jangkau sebelumnya. Misalnya, sektor energi terbarukan, infrastruktur digital, atau pariwisata dalam negeri yang berpotensi berkembang pesat.
5. Fokus pada keberlanjutan
BUMN perlu memprioritaskan aspek keberlanjutan dalam strategi mereka setelah pandemi. Ini mencakup pengelolaan lingkungan, tanggung jawab sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, BUMN dapat membangun citra yang positif dan mengakses sumber daya yang berkelanjutan.
6. Peningkatan efisiensi dan fleksibilitas
Pandemi telah mengungkapkan pentingnya peningkatan efisiensi dan fleksibilitas operasional. BUMN dapat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proses bisnis mereka, mengidentifikasi area yang dapat dioptimalkan, mengurangi biaya yang tidak perlu, dan meningkatkan responsivitas terhadap perubahan pasar.
7. Peningkatan manajemen risiko
Krisis pandemi adalah pengingat yang keras akan pentingnya manajemen risiko yang baik. BUMN perlu memperkuat kapasitas mereka dalam mengelola risiko yang mungkin muncul di masa depan. Hal ini meliputi identifikasi risiko potensial, pengembangan rencana mitigasi, dan pembentukan sistem pemantauan yang efektif.
8. Investasi dalam SDM
BUMN harus menginvestasikan sumber daya dalam pengembangan karyawan mereka. Melalui pelatihan, pengembangan kepemimpinan, dan peningkatan keterampilan, BUMN dapat membangun tim yang kompeten dan adaptif untuk menghadapi tantangan pasca pandemi.
Strategi-strategi di atas dapat membantu BUMN untuk bangkit dan beradaptasi setelah pandemi. Namun, perlu diingat bahwa setiap BUMN memiliki tantangan dan kondisi yang berbeda, sehingga strategi yang tepat harus disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik unik dari masing-masing perusahaan.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.