Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image daffa fathin

Kurang Menghargai? Polemik Perayaan Atlet Sea Games Berprestasi di Indonesia

Olahraga | Tuesday, 30 May 2023, 22:42 WIB

Pada bulan mei tahun ini telah diselenggarakan sebuah ajang kompetisi yang diikuti oleh negara negara di asia tenggara, yaitu Sea Games 2023 yang berlangsung di Kamboja, Indonesia telah mengirimkan kontingen terbaik yang dipercaya dapat berjuang untuk bisa mengharumkan Indonesia.

Namun di sea games kali ini ada sebuah pencapaian yang berhasil membuat sejarah dari cabor tim sepak bola Indonesia karena telah sukses membuat jutaan suporter sepak bola Indonesia terkejut karena timnas Indonesia berhasil menang melawan Thailand di laga final dengan skor kemenangan 5-2 dan timnas Indonesia berhasil meraih medali emas setelah vakum 32 tahun lamanya tidak mendapatkan medali emas di ajang sea games.

Tentu ini adalah sebuah pencapaian besar bagi timnas Indonesia, semua masyarakat di Indonesia bersuka cita merayakan kemenangan timnas sepak bola. Bukan hanya dari cabor sepak bola yang mendapatkan medali emas, atlet atlet dari Indonesia berhasil menyumbang 87 medali emas, 80 medali perak, dan 109 medali perunggu di sea games tahun ini untuk Indonesia. Tentunya hal ini adalah suatu prestasi yang membanggakan 273 juta orang yang ada di Indonesia.

Untuk merayakan prestasi para atlet di Sea Games 2023 ini, PSSI melalui Kemenpora berniat mengadakan sebuah pawai yang diberi nama kirab juara yang dilakukan di Jakarta. Para atlet diarak menggunakan bus tingkat dan dibawa keliling Jakarta untuk merayakan kejuaraan yang telah mereka raih, Ribuan orang dan para suporter bola pun berkumpul untuk ikut serta memeriahkan pawai itu.

Namun di balik kemeriahan itu semua, muncul sebuah kecemburuan sosial dari atlet renang yang merasa bahwa pawai yang diadakan Kemenpora hanya ingin merayakan kemenangan timnas sepak bola Indonesia saja, karena dia merasa bahwa dia dan atlet yang lain diperlakukan secara beda dengan atlet sepak bola Indonesia, mulai dari dia dan atlet yang lain hanya menunggu timnas Indonesia yang telat datang ketika pawai akan dimulai, dia juga merasa orang orang hanya antusias kepada timnas Indonesia saja saat pawai dan mengacuhkan atlet dari cabor lain, tentu hal itu membuat kesenjangan antar atlet dan membuat atlet yang lain merasa tidak dihargai padahal sudah sama sama berkontribusi mendapat medali untuk Indonesia.

Secara garis besar olahraga yang paling besar basis suporter di Indonesia memanglah sepak bola, tentu dengan hal itu memanglah tidak mudah bagi atlet dari cabor lain yang ingin merasakan dukungan yang sama dengan timnas Indonesia.

Salah satu yang menjadi penyebab kesenjangan ini adalah mungkin kurangnya dukungan dan edukasi tentang cabang olahraga selain sepak bola dari pemerintah karena yang menjadi fokus utama hanyalah dari cabor sepak bola saja sehingga masyarakat tidak tertarik atau bahkan banyak yang tidak tahu cabor tersebut.

Tentu saja hal ini harus segera dibenahi oleh pihak yang terkait dari pemerintahan agar kedepannya semua atlet kebanggaan Indonesia dapat merasakan dukungan penuh dari pemerintah ataupun seluruh warga Indonesia sehingga tidak ada lagi kesenjangan yang terjadi.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image