Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Yuli Saputri

Pornografi dan Liberalnya Generasi Saat Ini

Info Terkini | Sunday, 15 Sep 2024, 23:04 WIB

Pornografi dan Liberalnya Generasi Saat Ini

Empat remaja di bawah umur di Sukarami, Palembang, Sumatera Selatan, memperkosa dan membunuh seorang siswi SMP berinisial AA (13). Empat remaja pelaku pemerkosaan dan pembunuhan itu masih duduk di bangku SMP dan SMA. Berdasarkan pemeriksaan, keempat remaja itu mengaku melakukan pemerkosaan itu untuk menyalurkan hasrat usai menonton video porno. (sumber CNN Indonesia)

Kasus kejahatan yang dilakukan anak dibawah umur tersebut bukan pertama kali ini terjadi. Sebelumnya juga ada beberapa kasus kejahatan serupa yang dilakukan oleh anak di bawah umur. Hal tersebut menujukkan betapa suramnya kondisi generasi muda saat ini.

Generasi muda yang seharusnya disibukkan dengan menuntut ilmu, mengembangkan potensi diri, membangun ketaqwaaan sehingga menjadi generasi yang bertaqwa dan berwawasan tapi justru yang terjadi saat ini adalah sebaliknya. Generasi muda saat ini malah disibukkan dengan hal-hal yang justru merusak masa depan mereka sendiri.

Perilaku liberal atau berperilaku semaunya tanpa mau diatur dan tanpa mau memikirkan akibat dari tingkah laku mereka menjadi ikon kehidupan generasi muda saat ini. Sungguh miris, pemikiran liberal begitu masif menyerang generasi saat ini hingga perilaku mereka yang liberal sudah menjadi sesuatu yang biasa kita lihat sehari-hari. Liberalisme lahir dari pemikiran sekulerisme atau memisahkan agama dari kehidupan. Berperilaku bebas sesuka hati sesuai keinginan atau hawa nafsu semata merupakan buah dari pemikiran sekuler yang mengabaikan peran agama dalam kehidupan. Agama hanya dijadikan formalitas tanpa diterapkan setiap aturannya dalam kehidupan.

Dalam pemikiran sekulerisme kebahagiaan terletak pada kepuasan materi dan jasadiyah semata. Dan parahnya Sekulerisme inilah yang dijadikan asas dalam membangun Sumber Daya Manusia di negeri ini. Hal ini terbukti dengan adanya sistem pendidikan di negeri ini yang hanya fokus mencetak generasi yang mampu berhasil secara materi tanpa membentuk dengan baik kepribadian mereka. Maka tidak heran jika tidak sedikit pula dari generasi muda yang berhasil secara akademik tetapi mempunyai kepribadian dan akhlak yang jauh dari kata baik dan tidak sesuai dengan tuntunan agama. Sebagian dari mereka justru terjerumus pada pergaulan bebas, narkoba, miras, dan lain sebagainya.

Selain itu situs-situs dan konten-konten pornografi saat ini mudah diakses oleh siapapun. Padahal kita tahu bahwa pornografi adalah sesuatu yang merusak. Keseriusan negara dalam hal ini juga menjadi pertanyaan besar. Harusnya konten-konten dan situs-situs tersebut diblokir secara tuntas oleh negara sebagai bentuk penjagaan negara pada generasi muda saat ini.

Sungguh ini sangatlah berbeda dengan sistem Islam. Dalam sistem Islam keluarga khususnya orangtua harus membekali anak-anak mereka dengan aqidah dan tsaqafah Islam. mereka juga harus memberikan pengawasan kepada anak-anak mereka. Masyarakat pun harus mampu beramar ma’ruf nahi munkar, hal ini sesuai dengan peran masyarakat sebagai kontrol sosial. Dan setelahnya adalah negara sebagai pilar paling besar dan paling penting dalam menjaga generas. Dalam sistem Islam negara wajib menjaga generasi dari kerusakan moral dan akhlak dengan penerapan syari’at Islam di segala bidang kehidupan karena Islam sebagai sebuah ideologi memiliki aturan yang komprehensif. Islam mempunyai aturan yang wajib diterapkan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat hingga bernegara.

Dalam sistem Islam ini pulalah negara dengan kekuasaannya harus mampu memblokir media yang merusak generasi dan menciptakan media yang Islami dan bermanfaat bagi generasi. Selain itu, negara melalui sistem pendidikan harus mampu mencetak generasi yang tidak hanya berorientasi pada materi semata akan tetapi yang lebih utama adalah generasi yang bertaqwa dan berakhlak mulia. Begitu pula dengan aturan dan sanksi, negara harus bertindak tegas pada mereka yang melakukan tindak kejahatan dan kemaksiatan yang bahkan membahayakan nyawa oranglain.

Begitulah Islam dengan segala aturannya yang rahmatan lil ‘alamin. Islam tidaklah mengekang akan tetapi menjaga. Karena generasi ibarat emas berlian yang harus dijaga, kerusakan mereka menandakan kerusakan peradaban pada masa yang akan datang. Maka, mereka harus benar-benar dijaga. Seperti pada zaman ketika Islam menguasai dunia, kita bisa membaca dalam sejarah bagaimana generasi-generasi emas itu lahir. Mereka berhasil dalam sains dan mereka pun senantiasa menjadikan Islam sebagai panduan mereka dalam menjalani kehidupan.

ditulis oleh Yuli Saputri, Pemerhati Generasi

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image