Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Intan Adelia Azzahro

Globalisasi Keberadaan Offline Shop di Era Gempuran Online Shop

Bisnis | Wednesday, 24 May 2023, 22:10 WIB

Globalisasi sendiri memiliki arti suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia dapat menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubung dalam semua aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya, teknologi, maupun lingkungan. Pengaruh globalisasi dengan penggunaan sarana teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah pola hidup masyarakat dan berkembang dalam tatanan kehidupan baru serta mendorong terjadinya perubahan sosial, budaya, pertahanan, keamanan, penegakan hukum dan tentunya dalam bidang ekonomi. Demikian pesatnya perkembangan dan kemajuan teknologi informasi, yang merupakan salah satu penyebab perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam berbagai bidang, Dengan adanya teknologi internet telah merubah gaya hidup masyarakat Indonesia yang primitif menuju masyarakat modern. Seperti layaknya internet, jejaring sosial yang tidak hanya berfungsi sebagai media informasi dan media komunikasi saja. Namun juga sebagai tempat jual beli melalui media sosial.

Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi internet menjadi salah satu fenomena yang dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi. Hal tersebut membuat segala aktivitas masyarakat seperti transaksi jual beli dapat dilakukan secara online, termasuk kegiatan berbelanja. Karna dengan adanya belanja online, customer dapat lebih mudah melakukan transaksi, dan juga lebih mengetahui harga pasaran produk yang di inginkan. Kegiatan berbelanja online termasuk kedalam bisnis e-commerce. Berbagai macam inovasi dalam jual beli online menggunakan smartphone maupun komputer yang terhubung dengan internet.

Maka di zaman yang berkembang ini berbelanja tak harus lagi dilakukan penjual ditempat mereka, melainkan dengan cara bertransaksi yang lebih efisien dan praktis yaitu membuat tempat berbelanja online. Karena dirasakan sangat efisien dan praktis online shop pun kini semakin banyak dan berkembang. Dengan demikian, kita jadi lebih mudah mencari dan memilih barang sesuai keperluan yang akan dibeli. Dan saat ini, manusia lebih menyukai semua hal yang berbau efisien, praktis dan otomatis untuk menjalankan kelangsungan hidupnya terutama dalam menjalankan transaksi jual beli. Dalam beberapa waktu belakangan ini, online shopping kerap mewarnai perdagangan dunia maya, karena merupakan suatu bentuk perdagangan elektronik dimana konsumen langsung membeli barang atau jasa dari penjual melalui internet tanpa layanan perantara.

Dan hal itulah yang membuat offline shop menjadi semakin tersaingi, jika para pedagang offline store tidak di imbangi dengan membuka akun online shop bisa jadi mereka tidak akan bisa bertahan lama karena sangat tersaingi oleh online shop dari berbagai segi. Dan di era perkembangan zaman dan teknologi ini agar offline shop di pasaran tetap bertahan kalau bisa dari segi harga tidak banyak mengambil untung agar barang bisa cepat habis dan ganti baru. Juga dengan berusaha membuat produk serta pelayanan yang berbeda dengan yang lainnya, seperti menonjolkan dari segi bahan yang kuat, desain yang lebih menarik dan unik, dan kualitasnya tidak kalah bagus. Dan yang ketiga bisa di imbangi dengan membuka online shop jadi kita tidak hanya mengandalkan offline shop saja. Karena hal itu bisa menyebabkan para penjual di offline shop menjadi gulung tikar.

Salah satu keunggulan utama dari offline shop adalah pengalaman langsung yang ditawarkan kepada konsumen. Dalam toko fisik, konsumen dapat melihat, meraba, dan mencoba produk secara langsung sebelum melakukan pembelian. Pengalaman ini memberikan rasa kepercayaan dan kepuasan yang sulit didapatkan secara online. Selain itu, interaksi dengan tenaga penjual yang berpengalaman dan dapat memberikan panduan serta rekomendasi berharga juga menjadi nilai tambah yang hanya dapat ditemukan di toko fisik.

Keberadaan toko fisik juga memiliki dampak positif bagi perekonomian lokal dan komunitas sekitar. Toko offline menciptakan lapangan kerja lokal, memberikan peluang bagi pengusaha kecil dan menengah, serta mendukung pertumbuhan ekonomi regional. Selain itu, toko fisik juga menjadi tempat pertemuan sosial yang penting. Konsumen dapat bertemu teman-teman, berkumpul, dan berinteraksi secara langsung dalam lingkungan toko yang nyaman.

Selain itu, beberapa industri tertentu masih sangat mengandalkan keberadaan toko fisik. Misalnya, dalam industri fashion, meskipun konsumen dapat melihat gambar produk secara online, tetapi mereka masih menginginkan pengalaman mencoba pakaian dan melihat bagaimana pakaian tersebut sesuai dengan postur dan preferensi mereka. Begitu pula dalam industri makanan, di mana toko fisik memberikan pengalaman langsung dalam menikmati makanan dan minuman yang disajikan.

Untuk menghadapi gempuran online shop, sejumlah toko fisik telah mengadopsi strategi yang inovatif. Beberapa mengintegrasikan sistem online dan offline untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang holistik. Misalnya, konsumen dapat melihat dan mencari produk secara online, namun dapat mencoba dan membeli di toko fisik. Strategi lain termasuk penawaran kupon atau diskon khusus untuk pembelian di toko fisik, memberikan pengalaman unik melalui kegiatan-kegiatan di toko, dan menciptakan suasana yang menyenangkan dan menarik bagi konsumen.

Dalam era gempuran online shop, keberadaan toko fisik tetap relevan dan diperlukan. Offline shop memberikan pengalaman berbelanja yang tak tertandingi, mendukung ekonomi lokal, dan memenuhi kebutuhan konsumen yang ingin memiliki interaksi langsung dengan produk. Dengan inovasi dan strategi yang tepat, toko fisik dapat terus beradaptasi dan tetap menjadi bagian penting dalam perekonomian global yang semakin terhubung. Jadi, meskipun belanja online semakin populer, jangan lupakan pentingnya mendukung toko fisik lokal dan menikmati pengalaman berbelanja yang nyata di dalamnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image