Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Sheila Ainul Lestari

Perkembangan Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) dalam Dunia Farmasi

Eduaksi | Tuesday, 23 May 2023, 19:58 WIB

Dewasa ini dunia tengah beradaptasi dengan segala perubahan terkait teknologi yang terus berkembang, tidak terkecuali pada dunia farmasi. Hal ini tentu memaksa kita semua yang membutuhkan informasi aktual dan cepat untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut. Efisiensi penggunaan dan pemanfaatan teknologi komputer sudah sangat dirasakan sekali. Berbagai pengolahan data dilakukan secara komputerisasi, mulai dari penyimpanan data, arsip, membuat laporan, serta menghasilkan informasi, baik yang dibutuhkan secara perorangan maupun perusahaan. Komputer dapat memberikan informasisecara cepat dan tepat sekaligus dengan ketelitian yang sangat tinggi sekali terhadap setiap persoalan atau permasalahan yang dihadapi organisasi sesuai dengan sistem cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi baik yang bergerak dibidang komunikasi, komersial, kesehatan, militer, pendidikan, dan lain-lain. Perkembangan teknologi informasi dalam bidang kesehatan, yaitu dapat kita lihat pada suatu instansi kesehatan dalam mengolah data dengan hadirnya Artificial Intelligence (AI). Instansi kesehatan menggunakan teknologi komputer untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam menyampaikan atau mengirim data dalam bentuk informasi (Maalangen et al 2019). Hal ini harus didukung oleh perkembangan peralatan elektronika, seperti komputer dan software-software pendukung, khususnya di bidang informasi.

Dunia kesehatan dan medis merupakan bidang yang bersifat information-intensive, meski begitu adopsi teknologi informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing sistem (Redy et al 2019). Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu alat penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi sebagian masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi baik dalam sektor organisasi, pendidikan, transportasi, kesehatan dan penelitian.

Berkaitan dengan hal tersebut, salah satu teknologi yang dapat diterapkan untuk membuat resep elektronik adalah Artificial Intelligence (AI), atau sering disebut sebagai kecerdasan buatan. AI merupakan teknologi yang dapat digunakan manusia sebagai asisten. Meski bergerak seperti robot, namun keberadaannya berupa tampilan virtual dalam suatu sistem komputer. AI dapat diibaratkan sebagai otak suatu robot. Cukup banyak pakar yang kesulitan mendefinisikan AI karena kaitannya dengan beberapa ilmu interdisipliner, seperti antropologi, biologi, sains komputer, linguistik, filsafat, psikologi, dan neurosains. Pembahasan mengenai AI secara umum memang cukup luas dan beragam, karena unsur yang membangun sebuah teknologi AI tidak dikaji menggunakan satu sudut pandang, namun dari berbagai sudut pandang. Kecerdasan buatan (AI) diartikan sebagai sistem komputer yang dapat meniru kecerdasan dan melakukan tugas-tugas manusia. Teknologi ini dapat mengambil keputusan berdasarkan analisis dan pemanfaatan data dalam sistem. Belajar, menalar dan mengoreksi diri adalah semua proses yang terjadi dalam AI, prosedur ini dianalogikan dengan manusia yang melakukan penelitian sebelum mengambil keputusan. Oleh karenanya, saat ini teknologi AI telah banyak digunakan dan dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan masyarakat, termasuk kesehatan (Lubis, 2021).

Terjadinya kesalahan medis atau pengobatan adalah masalah kesehatan masyarakat yang menjadi penyebab utama kematian. Salah satu kesalahan yang seringkali dilakukan dalam proses perawatan medis adalah kesalahan pembacaan dan interpretasi resep dokter oleh apoteker akibat penulisan resep yang tidak jelas dan tidak dapat dibaca, hal tersebut seringkali menimbulkan dampak buruk pada kondisi pasien (Dwiani 2019). Oleh karena itu, upaya peningkatan keselamatan pasien dengan mengurangi kesalahan pengobatan menjadi prioritas utama. Seringkali menyalahkan petugas kesehatan atas kesalahan tersebut, sistem harus dibangun untuk mendokumentasikan, mengurangi, dan mencegah terjadinya kesalahan. Salah satu caranya adalah dengan membentuk resep elektronik yang memungkinkan para dokter untuk tidak menuliskan resep obat secara manual, sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam pembacaan dan interpretasi resep tersebut. Resep elektronik itu sendiri merupakan suatu bentuk resep yang ditransmisikan menggunakan media elektronik untuk menggantikan tulisan tangan, sehingga secara langsung atau tidak langsung menghubungkan berbagai informasi antara dokter, pembuat resep elektronik, dan apoteker.

Informatika Farmasi adalah bidang yang relatif baru, Informatika farmasi disebut juga sebagai farmako-informatika. Informatika farmasi adalah bidang ilmiah yang berfokus pada pengobatan yang berhubungan dengan data, informasi dan pengetahuan dalam sistem kesehatan termasuk, penyimpanan, penggunaan analisis, dan penyebaran dalam pengiriman obat yang optimal terkait pengobatan dan kesembuhan pasien (Tariq et al 2022). Penerapan kemajuan teknologi informasi dalam penggunaan perangkat keras komputer dan perangkat lunak, informatika farmasi mampu memberikan metode pembiayaan yang efektif untuk apotek dan rumah sakit untuk berkomunikasi dengan mudah dan menciptakan kerangka kerja yang maju dimana dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam rangka memberikan pengalaman akhir yang lebih baik bagi pasien dan menciptakan lingkungan yang memiliki kepentingan pasien terbaik di pikiran, informatika farmasi mensinkronisasikan dokter, apoteker, pekerja rumah sakit, dan profesional kesehatan lainnya sehingga untuk memastikan bahwa riwayat medis pasien dan catatan resep tersedia bagi mereka yang membutuhkannya (Kalyane et al 2020). Hal ini dapat membantu dalam mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk diagnosa tertentu, memeriksa interaksi obat yang mungkin atau alergi sebelum resep ditulis, dan memastikan bahwa resep pasien siap ketika mereka membutuhkan dan telah diperiksa keakurasiannya.

Divisi Farmasi bertanggung jawab terhadap pengelolaan barang farmasi berupa obat yang digunakan oleh semua unit di lingkungan rumah sakit baik untuk pelayanan rawat jalan termasuk rawat darurat dan bedah sentral, pelayanan rawat inap termasuk rawat intensif maupun penggunaan obat yang digunakan di lingkungan penunjang medis seperti laboratorium (Kalyane et al 2020). Sistem informasi instalasi farmasi yaitu sistem untuk mengelola data/informasi tentang input data barang, transaksi/distribusi barang-barang kebutuhan di instalasi farmasi sampai dengan pembuatan laporan. Teknologi jaringan internet sangat bermanfaat bagi instalasi farmasi rumah sakit untuk meningkatkan pelayanannya terhadap pasien. Informasi tentang rumah sakit lain diseluruh dunia dapat diketahui secara mudah, cepat dan akurat dengan mengakses website yang terkait dengan informasi yang dikehendaki. Kegiatan PIO (Pusat Informasi Obat) juga sangat terbantu dengan adanya homepage tertentu yang menyediakan informasi pemakaian, interaksi dan segala aspek yang terkait dengan obat maupun permasalahan yang terkait dengan proses terapi, gizi dan masalah kesehatan lain. Kegiatan penelitian dan penelusuran pustaka yang terkait dengan obat dan terapi juga sangat terbantu mengingat dimungkinkannnya orang mengakses suatu perpustakaan tertentu dengan teknik telnet atau http (hypertext transfer protocol) atau ftp (file transfer protocol) (Kalyane et al 2020). Fasilitas mailing list juga memungkinkan farmasis untuk berdikusi tentang obat-obatan dan kesehatan. Dengan bergabug pada suatu mailing list yang terkait dengan pokok pembicaraan tertentu seorang farmasis dapat mengemukakan curah pendapatnya dan berdiskusi dengan ahli kesehatan lain di seluruh dunia yang tergabung pada mailing list tersebut. Promosi terhadap pelayanan yang diberikan oleh instalasi farmasi maupun rumah sakit tersebut secara keseluruhan dapat diinformasikan dan dipromosikan melalui homepage yang didesain untuk rumah sakit tersebut. Mengingat homepage tersebut dapat dikunjungi oleh setiap orang di seluruh penjuru dunia, maka akan menjadi sarana promosi yang sangat efektif bagi rumah sakit tersebut.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image