Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Didi Rosadi

Merdeka Belajar Melewati Lintasan Generasi : Refleksi Hari Pendidikan Nasional 2023

Guru Menulis | Tuesday, 02 May 2023, 22:12 WIB

..

Kini

Kami membuka kembali manuskrip-manuskrip yang pernah kau tulisi

Tentang idealisme, edukasi yang tak pernah mati

Budi pekerti yang kau ajari

Membuka kembali kesadaran hilangnya pribadi negeri

Tentang cipta, rasa dan karsa

...................

(Didi Rosadi)

Foto 1 : Upacara Hari Pendidikan Nasional SMPN 3 Cijaku 2023

Memperingati hari besar nasional di sebuah negara dilaksanakan dengan berbagai cara, permainan-permainan, hiburan, lomba-lomba maupun dengan upacara, tergantung dari moment acara yang diperingati. Menghadirkan masa lalu dalam konteks kekinian tentu saja agak sulit dilakukan karena peristiwa itu hadir di jamannya masing-masing, akan tetapi setidaknya kita bisa mengenang masa lalu dari catatan sejarah dan prasasti yang ditinggalkan untuk membentuk generasi yang tahu akan identitasnya.

Tanggal 2 Mei 2023 kembali kita diingatkan dengan tokoh pendidikan yang menghibahkan hidupnya untuk kemajuan anak bangsa, Ki Hadjar Dewantara terlahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 meninggal 26 April 1959. Banyak tokoh nasional yang berjuang di masa lalu dengan ciri khas perjuangannya masing-masing, dan Ki Hadjar Dewantara memfokuskan diri dengan berjuang melalui pendidikan. Banyak ide dan slogan-slogan Ki Hadjar Dewantara yang kini didaur ulang dan dianggap relevan di jaman kekinian.

Lihat saja pada sambutan Hardiknas Tahun 2023 Mas Menteri mengupas kembali cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara yaitu menuntun bakat, minat dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat. Pendidikan dalam konteks ini sesungguhnya sebagai tempat kondusif untuk mempasilitasi bebagai kemampuan peserta didik. Sekolah harus mampu bermetamorposis dari wajah seram menjadi wajah ayu yang elok di pandang. Orientasi pembelajaran harus mempertimbangkan minat dan bakat dengan penggunaan moda berdifensiasi.

Foto 2 : Kepala Sekolah dan Dewan Guru SMPN 3 Cijaku, Hardiknas 2023

Praktik-praktik dehumanisasi di ruang kelas sebagai warisan kaum colonial yang menjauhkan kebahagiaan harus ditinggalkan. Pendidikan tidak diorientasikan untuk mengejar angka-angka di Ujian Nasional, dengan menanggalkan pembentukan karakter. Pada tahapan evaluasi, pendidik diberikan kebebasan untuk menilai kemampuan peserta didik secara holistic, mengukur semua aspek kampuan dan karakter. Pada sisi penganggaran dunia pendidikan dilakukan secara pleksibel menutup lubang-lubang dengan basis data pada Asesmen Nasional. Litersi dan Numerasi menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan karena masih jauh dari negara tetangga sesama negara berkembang.

Tema besar atas nama Merdeka Belajar yang di usung Mas Menteri menjadi angin segar di dunia pendidikan, hanya saja permasalahannya adalah merubah mindset pihak-pihak yang berkepentingan di dunia pendidikan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image