Pengeroyokan Tenaga Medis: Akankah Menjadi Budaya?
Info Terkini | 2023-04-30 22:35:18Sebuah kasus baru-baru ini viral yang melibatkan antara dua dokter jaga di salah satu puskesmas Lampung Barat dengan pasien. Dalam video unggahan akun instagram @terang_media, dokter yang berinisial dr. CT di Puskesmas Lampung Barat mengalami pengeroyokan yang dilakukan oleh pasien. Diduga, hal tersebut terjadi lantaran obat yang diberikan kepada pasien tidak memberikan reaksi apapun kepada pasien sehingga keadaan pasien tidak mengalami perbaikan.
Dokter CT telah menjelasan kepada pasien mengenai obat yang diberikan, namun pasien tidak mau menerima dengan pernyataan yang dilontarkan dokter kemudian terjadilah pengeroyokan. Pengeroyokan terjadi lantaran pasien tidak sembuh saat itu juga setelah diberikan obat.
Menurut saya sebagai mahasiswa, dokter telah melaksanakan tugasnya dengan baik, yaitu berkomunikasi dengan pasien. Pasien maupun keluarga pasien harusnya menerima dan memahami, serta berempati terhadap situasi yang sedang terjadi. Dokter telah menjelaskan kepada pasien bahwa obat yang diberikan tidak bisa memberikan efek langsung dengan cepat karena memang membutuhkan waktu untuk bereaksi di dalam tubuh.
Sumber gambar : dokumen pribadi
Di lain sisi, komunikasi yang baik dan efektif harus tercapai demi tersampaikannya pesan dan informasi kepada pasien secara maksimal. Penyampaian dan komunikasi yang baik akan menjadikan pasien memberikan kepercayaan kepada dokter.
Lebih jelasnya, komunikasi yang baik harus dilakukan oleh dua belah pihak antara dokter dengan pasien. Dokter harus menyampaikan kondisi apapun yang terjadi dan semua kemungkinan yang terjadi, termasuk proses pengobatan dan tindakan yang akan dilakukan secara transparan kepada pasien. Pasienpun harus menghargai dan memahami atas hak dan kewajiabannya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Jika hal ini terus terjadi, lalu komunikasi dan interaksi seperti apa yang cocok untuk diimplementasikan dalam pemberian layanan kesehatan kepada masyarakat?
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.