Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fairuz Iqbal

Semarak Menyambut Ramadhan di Kota Venice Van Java

Agama | Wednesday, 05 Apr 2023, 22:24 WIB

Venice Van Java atau yang biasa dikenal dengan nama Kota Semarang memiliki beragam budaya. Keragaman ini diakibatkan beragamnya suku dan agama yang hidup berdampingan dan selaras. Kesenian yang ada ini terus dikembangkan dan dipertahankan. Penduduk muslim yang banyak menjadikan Kota Semarang memiliki budaya khas yang berhubungan dengan Islam. Asimilasi kesenian khas Jawa dan budaya muslim menjadi sebuah perpaduan kesenian yang indah untuk dinikmati. Bauran budaya ini menjadikan Kota Semarang sebagai salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi wisatawan lokal hingga mancanegara. Salah satu kesenian yang dikenal masyarakat adalah Dugderan. Kesenian ini secara filosofis diambil dari dua perpaduan kata yaitu “dug” yang berasal dari bunyi bedug dan “der” yang berasal dari meriam. Kesenian ini sudah ada sejak 1881 hingga menjadi tradisi yang terus dilestarikan. Tradisi ini bermula sebagai pemecah perbedaan pendapat yang terjadi di kalangan umat islam dalam menentukan permulaan bulan ramadhan.

Tradisi ini umumnya dilakukan satu bulan penuh sebelum ramadhan tiba. Dugderan biasanya digelar dengan pasar rakyat dan kirab warga. Keunikan tradisi ini yaitu dihiasi dengan kesenian Warak Ngendog yang dirupakan sebagai binatang dengan badan kambing, kepala naga, dan memiliki sisik di tubuhnya. Tradisi Dugderan ini menjadi salah satu wadah bagi masyarakat untuk meningkatkan hubungan dengan masyarakat lain dan peningkatan ekonomi. Kirab budaya dan pasar malam yang disajikan dengan menarik serta disaksikan oleh banyak wisatawan tentu akan menggerakan ekonomi setempat. Tradisi Dugderan hingga kini terus dilestarikan dan dilaksanakan oleh masyarakat Semarang hingga diwadahi oleh pemerintah setempat. Hal ini justru meningkatkan eksistensi Semarang di dunia dengan memperkenalkan budaya yang ada dan menjadi rujukan destinasi wisata.

Sumber: https://ppid.semarangkota.go.id/kegiatan-di-acara-warak-ngendog-tradisi-dugderan-semarang/

Tradisi unik masyarakat Semarang ini harus terus dilestarikan dan menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung dan turut serta meramaikan kegiatan ini. Sebagai daerah dengan mayoritas umat muslim sudah seharusnya masyarakat menyambut ramadhan dengan semangat dan suka cita. Keberlanjutan tradisi ini sangat ditentukan dengan dukungan pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam menyukseskannya sehingga perlu sinergitas kedua elemen penting ini.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image