PAUD sebagai Pondasi Pendidikan Anak
Info Terkini | 2023-04-05 14:56:02Para ahli ilmu jiwa mengatakan, anak-anak paling gampang menangkap sesuatu penggambaran dan mematrinya dalam ingatan. Apabila seorang anak memperoleh pengetahuan atau pengalaman yang sederhana saja, bisa dipastikan dia akan siap mengingatnya dalam kurun waktu yang lama.
Oleh sebab itu, orangtua harus bisa memahami materi apa saja yang harus disesuaikan dengan tumbuh kembang anak. Jika materi negatif yang diajarkan, maka dalam benak anak akan terus teringat hal-hal yang buruk. Misalnya, seorang anak yang diceritakan tentang takhayul dan ditakut-takuti dengan makhluk gaib, maka dipastikan dia akan tumbuh menjadi anak yang penakut. Dia takut ke tempat gelap, takut berjalan sendirian hingga yang paling parah adalah selalu minta ditemani kemana pun dia berada.
Ajaran seperti ini bisa mendorong berkembangnya mental buruk pada diri anak. Timbul bayang-bayang yang dapat membangkitkan rasa takut dalam riri mereka, terutama jika sosok-sosok yang diceritakan muncul dalam mimpi. Tentu hal ini akan semakin mempersulit anak untuk tumbuh dalam suasana yang gembira dan normal.
Cukup banyak kesalahan orang tua dalam mendidik anak-anak mereka. Para orang tua menganggap prinsip utama pendidikan terletak pada penguasaan diri orang tua terhadap anak-anak mereka. Bahkan, jika anak-anak melanggar perintah, para orang tua tidak segan-segan menggunakan kekerasan. Padahal, jika cara ini dibiarkan, maka tanpa sadar orang tua sudah memberi contoh penanaman sifat egois dan ingin menang sendiri.
Pendidikan Usia Dini
Akibat buruk dari pengajaran yang salah adalah dalam diri anak akan tumbuh rasa rendah diri dan merasa kerdil jika berhadapan dengan seseorang yang tampaknya menakutkan. Namun, sebaliknya jika berhadapan dengan orang yang kelihatan lemah, anak-anak akan meniru cara kekerasan yang kerap dipraktikkan orang tua mereka. Hal ini tentu akan dibawa hingga dewasa. Jika mereka menikah, tanpa disadari pola pendidikan seperti ini akan ditiru kepada keturunan mereka. Tempramental, mudah marah dan gampang tersinggung menjadi tabiat yang sulit dihilangkan. Apalagi kalau rumah tangga kian dililit kesulitan, keadaan pernikahan bagaikan kapal sedang karam yang ditinggalkan nahkoda.
Oleh sebab itu, dibutuhkan pendidikan anak usia dini yang tepat, efektif dan bermanfaat untuk kehidupan anak. Banyak metode yang mengajarkan bagaimana mendidik anak, bahkan ada yang sejak dalam kandungan. Terapi musik klasik, yoga, aroma terapi dan senam hamil adalah upaya ibu untuk mendidik anak di masa kehamilan. Penelitian menunjukkan senam hamil berdampak pada relaksasi otot dan pernapasan. Dengan begitu, ibu akan relaks dan berpengaruh signifikan pada perkembangan buah hati.
Begitu anak lahir hingga menginjak remaja, pendidikan berlanjut. Di usia emas, rentang 0-6 tahun, perhatian orang tua selayaknya pada perkembangan dan pertumbuhan anak. Pendidikan menjadi hal yang tidak bisa disepelekan. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pilihan bagi orang tua agar anak-anak mereka benar-benar siap memasuki jenjang sekolah.
Peraturan yang telah dibuat menyebutkan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini fokus pada interaksi, menyenangkan, aktivitas bermain, gembira dan kondusif. Bagi anak usia dini, bermain adalah belajar. Alasannya adalah dengan bermain menjadi bagian dalam proses perkembangan dan pertumbuhan anak. Meski begitu, permainan tetap mengandung tujuan-tujuan yang mencakup fisik/motorik, intelektual, emosional, bahasa, sosial, kepribadian, moral dan agama.
Metode AkuEinstein
Penyelenggaraan PAUD memiliki banyak metode, yang sebenarnya sah saja. Sepanjang sesuai dengan koridor peraturan perundang-undangan. Salah satu yang ditawarkan dalam tulisan ini adalah metode AkuEinstein. Metode ini adalah pendekatan standar yang menggabungkan metode pengajaran Montessori dan tradisional. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas guru Indonesia yang fokus di PAUD. Anak-anak usia dini pun mendapat efek positif dari kualitas guru yang mengajarkan mereka.
Kandungan dalam metode ini adalah kaya akan materiMatematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia. Tentunya, penyampaian materi dilakukan sambil bermain dan menyenangkan. Dengan metode AkuEinstein, anak akan mendapat hasil yang seimbang dari aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
Metode AkuEinstein berfokus pada guru dan anak. Guru akan mendapat peningkatan pengetahuan dan pembelajaran. Hasilnya dirasakan oleh anak. Pemerintah melalui kementerian terkait pun selayaknya merokemndasikan metode ini dalam pengajaran PAUD. Metode AkuEinstein menjadi investasi yang memberikan masa depan lebih baik bagi anak-anak Indonesia. Dengan diajarkan kepada anak-anak usia dini di seluruh Indonesia, manfaatnya akan terasa bagi khalayak. AkuEinstein menjadi metode yang sederhana tapi tetap mengikuti standar pendidikan yang bertujuan peningkatan perkembangan dan pertumbuhan anak. (*)
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.