Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Kamaruddin

Unicef dan Flower Aceh Dorong Tercapainya Status Kesehatan Gizi Remaja Ditingkat Dayah

Info Terkini | Thursday, 30 Mar 2023, 18:30 WIB
Unicef dan Flower Aceh Dorong Tercapainya Status Kesehatan Gizi Remaja Ditingkat Dayah | Dok. Pri

Banda Aceh - Dorong tercapainya status kesehatan gizi remaja ditingkat dayah, UNICEF dan LSM Flower Aceh mengadakan rapat koordinasi dan kick off aksi bergizi dayah di Aceh, Rabu, 15 Maret 2023, di Ruang Potensi Daerah 2.

Kegiatan tersebut dihadiri Asisten 1 Setda, Kabid SMA Dinas Pendidikan Aceh, Kadis Pendidikan Dayah Kota Banda Aceh, Kadis Pendidikan Dayah Aceh Besar, Kabid SDM Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Kabag Kesra Setda Aceh, Kabag Kesra Setda Aceh Besar, Kabid Kesmas Dinkes Kota Banda Aceh, Kabid Kesmas Dinkes Aceh Besar, Kanwil Kemenag Aceh, Kemenag Banda Aceh, PJ Gizi Remaja, Dinkes Aceh, Dinkes Aceh Besar, Perwakilan 6 Dayah, Flower Aceh dan UNICEF.

Asisten I Setda Aceh, M. Jafar, mengapresiasi UNICEF Perwakilan Aceh dan Flower Aceh yang telah mendukung koordinasi dan akselerasi program aksi gizi dalam Sekolah/Madrasah/Dayah sehat di Aceh.

“Seperti yang kita ketahui usaha kesehatan sekolah/Madrasah/Dayah Sehat adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah,” kat Jafar.

Keberhasilan Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M), kata Jafar, terlihat dan tercermin pada prilaku hidup bersih dan sehat serta meningkatnya derajat kesehatan dan gizi para peserta didik, khususnya dan masyarakat sekolah pada umumnya.

Menurutnya, kegiatan ini penting karena terkait gizi remaja. Banyak kegiatan terkait kesehatan karena dari berbagai regulasi penanganan kesehatan sangat penting. Aspek utama yang penting itu pendidikan yang kedua kesehatan yang ketiga syariat islam. Ini merupakan aspek penting yang harus diperhatikan jika dilihat dari dana APBK.

“Pos kesehatan pesantren sangat penting karena belajar di pesantren sangat berat. Pemodelan Aksi Bergizi sangat membantu santri- santri di Pesantren untuk belajar terkait literasi gizi, pola hidup sehat dan aktivitas fisik,” ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Aceh juga perlu bantuan dari UNICEF dan Flower Aceh dalam untuk membuat kegiatan pembagian tablet tambah darah kepada santri di dayah.

“Harapan kami hal-hal yang baik yang akan dilakukan nanti terkait dengan Program Aksi Bergizi di Dayah Kab/kota rutin dilaporkan. Karena laporan ini bukan hanya sekedar laporan karena kewajiban, ini adalah alat kita Bersama mengatur strategi kita untuk perbaikan program,” tutur Jafar.

UNICEF Perwakilan Aceh, dr. Natasya Phebe, mengatakan inisiasi aksi bergizi di dayah adalah bentuk upaya menjangkau seluruh remaja untuk mendapatkan hak mereka dalam literasi gizi dan taraf kesehatan yang baik.

dr. Natasya menjelaskan investasi pada remaja adalah investasi dengan manfaat bagi 3 generasi, yakni generasi sekarang, bermanfaat remaja itu sendiri dalam proses tumbuh kembangnya. Satu dari 4 remaja mengalami anemia, tentunya ini bisa dicegah dengan supplementasi tablet tambah darah, seminggu sekali dan konsumsi makanan bergizi seimbang. Dengan sehatnya remaja, tentunya mereka dapat belajar dan berprestasi baik. Serta punya energi yang cukup untuk aktivitas sehari-hari.

Kemudian, lanjutnya, kedua, Investasi pada remaja berdampak pada masa depan remaja itu sendiri. Hal ini membuat remaja tumbuh sehat dan mencapai potensi yang maksimal. Masa depan pun cerah karena kecerdasan dan kesehatan yang dimiliki adalah modal untuk menjadi sumber daya manusia yang lebih baik.

“Ketiga, investasi pada masa yang akan datang, dimana remaja menjadi calon orangtua yang sehat, terutama remaja Puteri yang akan tumbuh menjadi calon ibu yang tidak anemia dan jauh dari resiko melahirkan bayi yang stunting ataupun berat badan lahir rendah,” tegasnya.

Ia menyebutkan aksi bergizi menargetkan perubahan perilaku bagi remaja, merupakan serangkaian kegiatan bermanfaat di Dayah, berupa sarapan bersama, minum TTD bagi remaja Puteri, serta sesi literasi gizi dan aktivitas fisik minimal 60 menit sehari.

“Sesi literasi dilakukan dengan cara menarik dan bermain bersama sehingga proses transfer informasi menjadi menyenangkan dan tidak membosankan. Aktivitas ini tentunya juga melibatkan remaja dan pembina Dayah secara aktif,” ujar dr. Natasya.

Program Koordinator Nutrisi Program kerjasama Flower Aceh-UNICEF, Hendra Lesmana, berharap lewat pemodelan aksi bergizi di 6 dayah yang dipilih di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar bisa meningkatkan pengetahuan guru-guru di dayah terkait dengan literasi gizi.

“Santri dan santriwati mendapatkan pengetahuan terkait dengan asupan gizi, prilaku hidup bersih dan sehat, serta meningkatkan cakupan minum TTD untuk remaja putri,” harapnya.

Untuk diketahui, Flower Aceh dan Unicef sudah melakukan pelatihan Aksi Bergizi untuk dayah pada tanggal 23-26 januari 2023.

Kasie Kesga dan Gizi Dinkes Aceh, dr Dara Juliana, menyampaikan kegiatan aksi bergizi merupakan salah satu upaya strategis dalam menentukan derajat kesehatan generasi di masa akan datang. Keterlibatan Dayah akan semakin memperluas /memperkuat kegiatan aksi bergizi.

“Kegiatan ini bertujuan untuk membentuk sumber daya manusia yang berkualitas, berdaya saing, sehat, cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter. Kegiatan Aksi Bergizi merupakan upaya/usaha kita bersama untuk menerapkan gerakan hidup sehat bagi anak-anak usia remaja di Aceh,” kata dr. Dara.

Kabid SDM Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Andriansyah, berterimakasih kepda Pemerintah Aceh yang sudah mendukung kegiatan tersebut dengan mengeluarkan pergub TP UKS/M/D untuk penguatan dayah-dayah terkait dengan kesehatan.

“Terima kasih juga sudah mendukung dayah-dayah di Aceh terkait dengan gizi, karena gizi sangat diperlukan oleh santri-santri di dayah.

Harapan kami dengan adanya program Aksi Bergizi dapat meningkatkan pengetahuan siswa terkait gizi dan kesehatan, meningkatnya proporsi remaja yang berpikiri positif terhadap TTD dan mengonsumsi TTD, kemudian meningkatkan remaja melakukan aktivitas fisik dan prilaku hidup bersih,” tutupnya.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image