Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Rivira Yuana

Hari Musik , Sinergi RRI dengan Warung Kopi

Info Terkini | Thursday, 09 Mar 2023, 05:59 WIB

 

WR Supratman, maestro seni musik Indonesia

Musik adalah sumber daya pembangkit semangat bangsa. Dalam situasi dunia yag seperti apapun musik nasional tetap keren dan terus berkumandang diseluruh pelosok. Dari desa hingga kota, dari kedai kopi hingga Istana Negara. Dalam sejarah perjuangan bangsa musik nasional tidak pernah absen menghibur dan menjadi ekspresi budaya bangsa.

PERINGATAN Hari Musik Nasional setiap 9 Maret, kali ini menjadi momentum untuk meneguhkan kepribadian bangsa. Peringatan ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2013. Dalam Keppres dinyatakan bahwa musik adalah ekspresi budaya yang bersifat universal dan multidimensional yang merepresentasikan nilai-nilai luhur kemanusiaan serta memiliki peran penting dalam pembangunan.

Latar belakang ditetapkan 9 Maret sebagai hari musik karena bertepatan dengan tanggal lahir dari pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya WR Soepratman. Tujuan praktis peringatan hari musik untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik Indonesia, meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi para musisi, serta untuk meningkatkan prestasi dan nilai tambah ekonomi bagi musik Indonesia secara nasional, regional dan internasional.

Musik nasional menjadi roh perjuangan bangsa. Lagu-lagu nasional tetap abadi dan terus menginspirasi dalam sejarah Indonesia. Salah satunya adalah lagu Bagimu Negri yang merupakan narasi besar yang menginspirasi revolusi kemerdekaan dan generator motivasi kebangsaan. Bagimu Negri merupakan himne yang awalnya diciptakan oleh Kusbini pada tahun 1942 yang kemudian berkolaborasi dengan Bung Karno, sang proklamator kemerdekaan dan Presiden pertama RI. Bagimu Negri adalah judul lagu perjuangan lalu ditetapkan sebagai lagu nasional pada tahun 1960.

Kusbini, maestro seni musik Indonesia

Sesuai dengan manifesto Kusbini, judul tersebut sebenarnya adalah Bagimu Neg’RI, namun dalam pengertian rakyat sehari-hari disederhanakan menjadi Bagimu Negri. Betapa istimewanya peran Kusbini Sang Maestro Seni Musik Indonesia yang sangat dekat dengan Presiden pertama RI Soekarno. Sejarah bangsa mencatat terjadi dialog intensif antara Bung Karno dengan Kusbini di Gedung Menteng 31 Jakarta mengenai ikhwal bait terakhir lagu Bagimu Negri yang akan disiarkan di Radio Hoshokyoku ( kemudian menjadi RRI ).

Bung Karno waktu itu sedang mengkoreksi bait terakhir lagu itu. Dengan penuh harap dan pengertian Bung Karno berkata kepada Kusbini; "Mas Kus, lebih klop kalau syair terakhir lagu itu diubah", Akhirnya Himne Bagimu Negri yang agung dan menggugah kalbu setiap rakyat Indonesia itu diubah, dan syairnya ditutup dengan kata-kata yang lebih tulus dan mendalam yakni "Jiwa raga kami" atas pendapat dan saran Bung Karno. Yang mana sebelumnya Himne Bagimu Negri syairnya ditutup dengan kata-kata "Indonesia Raya".

Akhir-akhir ini ada fenomena bisnis waralaba restoran dan kafe kondisinya sepi pengunjung. Bahkan beberapa waralaba terkenal menutup usahanya. Ada pergeseran nilai dari masyarakat terkait arti membeli jasa dan produk di waralaba. Selain itu juga ada perubahan orientasi warga dalam mencari ruang untuk menunjang proses kreatifnya.

Ada kesadaran baru dikalangan masyarakat bila ingin minum kopi atau makan, lebih tepat bikin sendiri yang harganya tentu lebih murah, lebih enak dan banyak pilihan. Pergeseran nilai itu termasuk berpalingnya pengunjung waralaba yang beralih ke warung kopi (warkop) tradisional. Warkop yang kini menjadi andalan desa wisata di berbagai daerah menggeliat. Warkop semakin menggeliat jika memiliki produk kopi atau jenis makanan yang khas.

Dimasa mendatang tidak mengherankan jika warkop bisa menggeser waralaba besar. Kesadaran memilih lokalitas dan selera masyarakat yang semakin membumi mestinya disikapi oleh pemerintah dengan cara yang positif. Wajar jika waralaba raksasa secara alamiah berguguran tergantikan oleh warkop yang menjamur di berbagai pelosok negeri.

Waralaba yang berguguran contohnya dialami oleh Warunk Upnormal yang menjadi bagian dari Cita Rasa Prima (CRP) Group. Warunk Upnormal selama ini menyediakan berbagai minuman kopi, berbagai varian indomie, dan spot instagramable. Warunk Upnormal sempat jadi hits di kota-kota besar karena banyak orang yang berkunjung untuk membeli makanan-minuman ataupun nongkrong. Namun, belakangan ini gerai Warunk Upnormal tampak sepi ditinggal para pelanggannya. Bahkan, beberapa gerai Warunk Upnormal terpaksa tutup. Selain Warunk Upnormal restoran Fish & Co juga menutup puluhan gerai yang ada di Jakarta, Bali, Bekasi, dan Yogyakarta per 31 Desember 2022 lalu.

Warkop tradisional adalah UMKM yang diunggulkan oleh Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Ironisnya belum banyak tersentuh oleh binaan dan suntikan dana perbankan.Usaha mikro level kecil, yang dikenal sebagai warkop merupakan bentuk bisnis jasa resto yang tergolong masih dikelola secara tradisional, yang keberadaannya sejak zaman pertengahan hingga sekarang terus ada. Pola penyajian menu makanan pendamping selain kopi seduhan cukup khas, dan terkesan unik dan sarat tradisi. Keberadaan warkop atau kedai kopi hingga kini masih memberikan gambaran perilaku kolektif dan musyawarah yang menjadi kebiasaan atau budaya masyarakat.

Dari segi harga juga relatif stabil meskipun ekonomi mengalami fluktuasi, keberadaan usaha warung kopi ini tidak terlalu berpengaruh terhadap omset penjualan. Artinya bisnis di sektor ini tidak tersentuh oleh hiruk pikuk kondisi perekonomian dan naik-turunnya kurs atau nilai tukar rupiah, maupun krisis moneter. Sebagian besar pemilik warkop mengambil keputusan berdasarkan intuisi atau persepsi terhadap lingkungan bisnis.

Musik dan warung kopi menjadi gaya hidup masa kini ( foto istimewa )

Warkop pada saat ini menjadi tempat berkumpulnya para remaja, hingga orang tua yang ada hampir di setiap pojok kampung dan tumbuh pesat di desa wisata. Model pengelolaan usaha warkop baik yang tradisional maupun yang disebut sebagai warkop milenial atau kekinian memiliki keunikan yang karakteristiknya hampir sama. Selain itu juga Antara lain memberikan fasilitas hiburan dan koneksi internet sebagai salah satu strategi menarik pengunjung, serta musik yang digemari sebagian besar pengunjung, atau tambahan sarana untuk bermain musik atau mendengarkan playlist lagu-lagu dari radio siaran.

Nuansa tradisional warkop yang kini menjamur di berbagai tempat juga bisa menjadi ruang kreatifitas warga. Apalagi keberadaan usaha Co-Working Space sekarang ini juga banyak yang tutup karena sepi pengunjung.

Pemerintah daerah perlu memberi insentif dan bantuan terhadap keberadaan warkop, bantuan tidak hanya berupa dana, tetapi bisa berupa event atau kegiatan kreatif yang melibatkan publik. Pemerintah daerah perlu bersinergi dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI yang telah membangun platform yang bisa menunjang proses kreatif masyarakat di warkop. Platform tersebut bertajuk RRI Play Go versi terbaru.

Menurut Dirut RRI, I. Hendrasmo bahwa hadirnya RRI Play Go versi terbaru ini untuk menjawab tantangan atas kemajuan teknologi informasi yang berkembang pesat. Menurutnya RRI Play Go versi terbaru ini memiliki tambahan fitur baru sebagai pengembangan dengan tampilan warna yang lebih menarik sehingga masyarakat dapat menikmati siaran RRI kapanpun dan dimanapun khususnya bagi kalangan milenial. Pada aplikasi RRI Play Go versi terbaru ini masyarakat dapat menyaksikan program acara favorit yang disiarkan secara langsung (live), telah tersedia 188 channel radio live streaming, tersedia 500 ribu lebih koleksi lagu-lagu, update berita terkini, siniar dan menyusun playlist sesuai yang diinginkan dan berhubungan dengan TV Parlemen serta RRI Net.

Platform RRI Play Go juga bisa menjadi sarana untuk proses kreratif dan perlombaan seni atau siniar (podcast ) terkait dengan potensi lokal atau destinasi desa wisata. Pemda dan LPP RRI di daerah bisa bekerja sama untuk mengadakan lomba-lomba konten kreator terkait kebudayaan, karya seni maupun industri kreatif.

Dari warkop bisa jadi nantinya akan terlahir para seniman, konten kreator yang hebat bahkan bisa jadi akan melahirkan peraih Hadiah Nobel. Seperti Najib Mahfuz, seorang penulis novel yang kesehariannya berkarya di kedai kopi di Mesir yang mendapat Hadiah Nobel Sastra pada 1988. Kini warung dan kedai kopi yang dulu menjadi tempat berkreasi dan berkontemplasi bagi si peraih Nobel itu telah menjadi destinasi wisatawan dunia yang sangat terkenal. Bahkan, warung dan kedai tersebut kini dikelola oleh pihak hotel berbintang lima sebagai ikon marketingnya.

Geliat warkop milenial juga memiliki fungsi meningkatkan jumlah konsumsi kopi di Indonesia. Pernyataan tersebut didukung oleh data yang bersumber dari International Coffee Organization (ICO) yang menunjukkan adanya trend kenaikan konsumsi kopi di Indonesia.

Sejak 2015 ICO merilis data pertumbuhan jumlah peminum kopi di Indonesia, yaitu sebesar 8 persen lebih besar daripada pertumbuhan dunia yang hanya mencapai 6 peren. Selaras dengan ICO, data Hasil Proyeksi Konsumsi Kopi di Indonesia yang dirilis oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian yang dirilis pada tahun 2018 pun menunjukkan terjadinya peningkatan konsumsi kopi nasional selama 4 tahun terakhir. Rata-rata pertumbuhan konsumsi kopi nasional mencapai angka 2,49 persen.

Apabila melihat data peningkatan konsumsi kopi tersebut, maka bisnis kedai kopi merupakan bisnis yang memiliki prospek yang baik. Sehingga perlu inovasi model bisnisnya. Inovasi pada warkop milenial sebaiknya disertai dengan melakukan strategi co-creation. Karena portofolio usaha warkop kedepan semakin mengalami intersection atau irisan dengan industri kreatif, lembaga penyiaran, travel dan media baru untuk penetrasi pasar.

*) Oleh : Rivira Yuana, Doktor Business Management Universitas IPB, CEO & Co Founder SVARA Innovation.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image