Halte Harmoni yang tak akan Terlupa
Gaya Hidup | 2023-03-02 22:26:05Mungkin tidak ada penumpang rutin Transjakarta yang belum pernah menggunakan Halte Harmoni. Halte inilah yang menurut pengamatan saya titik paling sibuk, meski bukan yang terbesar, di antara prasarana milik BUMD DKI Jakarta tersebut.
Harmoni merupakan simpul penghubung ke seluruh wilayah Jakarta. Untuk ke Jakarta Selatan ada rute menuju Blok M dan Lebak Bulus; untuk ke Jakarta Timur ada arah Pasar Grosir Cililitan dan Pulogadung; sedangkan untuk ke Jakarta Barat ada rute akhir Kalideres. Jika mau keliling Jakarta nonstop tanpa harus keluar halte, sekaligus tanpa membayar lagi, di sinilah tempat transitnya.
Sejak 2014 saya bekerja di Jakarta dan rutin menggunakan Transjakarta. Dalam kurun waktu tersebut, seingat saya wajah Halte Harmoni tidak pernah berubah drastis. Desainnya masih serupa dengan halte-halte lawas yang sudah berdiri semenjak operasi perdana Transjakarta pada 2004. Padahal, dalam kurun lima tahun terakhir begitu banyak renovasi di halte lain yang notabene lebih kecil dari Harmoni.
Bisa dimengerti mengapa Harmoni tidak tersentuh dengan perubahan. Selain berpotensi mengorbankan banyak penumpang, halte ini tidak memiliki pengganti sepadan. Jika Halte Bundaran Indonesia dipermak, misalnya, penumpang bisa dialihkan ke Tosari atau Sarinah yang masih satu jalur. Akan tetapi, posisi Harmoni tidak memungkinkan untuk hal serupa karena bus langsung mengarah ke jalan berbeda menuju tujuan akhirnya. Bus bertujuan akhir Lebak Bulus dan Kalideres, misalnya, berbelok langsung ke Jln. Hasyim Asy’ari, sementara bus yang ke PGC langsung menukik ke Jln. Juanda.
Akan tetapi, ‘keperawanan’ Harmoni tampaknya akan berakhir. Beberapa hari lalu, saya membaca pengumuman di halte tersebut yang memberitahukan relokasi Harmoni mulai Jumat, 3 Maret 2023. Tidak disebutkan ke mana berpindah, hanya dituliskan ke ‘halte sementara’.
Relokasi ini bukan sesuatu yang mengejutkan. Melihat gencarnya pembangunan MRT ke arah Jakarta Kota, kita bisa menebak bahwa halte-halte di sepanjangnya akan dikorbankan. Ini serupa dengan nasib Halte Hotel Indonesia, Karet, dan Setiabudi yang dulu dibongkar demi pembangunan MRT di sepanjang Jln. Jenderal Sudirman.
Belum ada pemberitahuan apakah Harmoni akan dibongkar pula selama relokasi teranyar. Yang pasti nasibnya tidak bakal seperti Halte Karet dan Setiabudi yang dipensiunkan gara-gara MRT. Harmoni akan tetap eksis, tetapi dirombak menjadi baru sebagaimana Halte Hotel Indonesia.
Sebagai kenang-kenangan, selama dua hari terakhir ini saya sengaja menggunakan Halte Harmoni untuk menuju kediaman dan mengambil beberapa foto. Padahal, kalau boleh jujur, pada malam hari laju bus di sepanjang Harmoni-Sumber Waras macetnya bukan main.
Tak apalah. Bagaimana pun, Halte Harmoni sangat berkesan bagi saya.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.