Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Muhammad jihad

Kenaikan Tarif Transjakarta Menjadi 5.000

Transportasi | 2025-10-29 20:19:55

Jakarta — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menaikkan tarif layanan bus TransJakarta dari Rp 3.500 menjadi Rp 5.000 per perjalanan. Wacana ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang menilai tarif lama sudah tidak relevan dengan kondisi operasional saat ini.

Menurut Pramono, tarif Rp 3.500 telah diberlakukan hampir dua dekade sejak TransJakarta resmi beroperasi pada tahun 2004. Sementara itu, beban subsidi yang harus ditanggung Pemprov DKI terus membengkak.

“Subsidi yang diberikan pemerintah untuk setiap tiket mencapai lebih dari Rp 9.000. Kenaikan ini diharapkan bisa menyeimbangkan biaya operasional tanpa mengurangi kualitas layanan,” ujar Pramono di Balai Kota, Senin (28/10).

Kenaikan tarif tersebut disebut masih dalam tahap kajian, termasuk waktu penerapannya. Pemprov DKI juga berencana menyiapkan skema tarif khusus bagi pelajar, lansia, dan penyandang disabilitas agar tetap dapat mengakses layanan dengan harga terjangkau.

Respon Penumpang Beragam

Di lapangan, wacana kenaikan tarif ini menuai tanggapan beragam. Sebagian pengguna mendukung langkah tersebut asalkan disertai peningkatan kualitas layanan.

“Kalau naik jadi Rp 5.000 nggak masalah, asal bus-nya nggak nunggu lama. Kadang di jam pulang kerja halte penuh banget, bus jarang datang, ”kata Dwi (28), pegawai swasta yang rutin naik TransJakarta dari Halte CSW ke Blok M.

Namun, ada pula pengguna yang mengaku keberatan.

“Saya kuliah sambil kerja, tiap hari dua kali naik bus. Kalau naik jadi Rp 5.000 berarti sebulan bisa nambah seratus ribu lebih. Lumayan berat,” ujar Rani (21), mahasiswa di kawasan Salemba.

Alasan Ekonomi dan Keberlanjutan

Dari sisi keuangan, TransJakarta memang menghadapi tekanan besar. Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta, subsidi transportasi publik pada 2024 mencapai lebih dari Rp 5 triliun, dengan porsi terbesar untuk operasional bus TransJakarta.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menjelaskan bahwa penyesuaian tarif menjadi bagian dari upaya menjaga keberlanjutan layanan.

“Kita ingin layanan tetap prima tanpa terus-menerus membebani APBD. Namun, kenaikan tarif tetap akan memperhatikan kemampuan masyarakat,” ujar Syafrin.

Perbaikan Layanan Jadi Kunci

Sejumlah pengamat transportasi menilai, kenaikan tarif tidak akan menjadi masalah jika diikuti perbaikan pelayanan, mulai dari waktu tunggu, kebersihan halte, hingga keamanan di dalam bus. “Selama layanan makin cepat, armada ditambah, dan integrasi transportasi makin baik, masyarakat akan bisa menerima tarif Rp 5.000,” kata pengamat transportasi Djoko Setijowarno dari MTI.

Harapan Publik

Masyarakat berharap, jika tarif dinaikkan, kualitas layanan ikut naik. Penambahan bus listrik, revitalisasi halte, dan peningkatan kenyamanan penumpang menjadi hal yang paling sering disuarakan pengguna di media sosial.

Kenaikan tarif TransJakarta, jika disahkan, akan menjadi yang pertama setelah hampir 20 tahun. Pemerintah menjanjikan sosialisasi menyeluruh sebelum kebijakan tersebut diberlakukan.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image