Pilu Hati Melihat Rusaknya Tiga Halte Transjakarta Senayan
Wisata | 2025-09-01 15:04:27
Selama tinggal di Jakarta, saya cukup akrab dengan kawasan sekitar Gelora Bung Karno, Senayan. Untuk ke sana, saya menumpang bus Transjakarta, entah berjenis bus raya terpadu (BRT) atau lower deck.
Begitu mendengar akan ada demo besar di depan Markas Polda Metro Jaya pada 29 Agustus 2025, saya langsung waswas. Saya berharap demo tidak menjurus anarkis. Pasalnya, sudah beberapa kali halte milik Transjakarta rusak ketika ada aksi massa dalam jumlah besar.
Ketakutan saya terbukti benar. Halte Polda Metro Jaya diberitakan banyak media dibakar. Video-video daring memperlihatkan api melahap fasilitas umum tersebut.
Korban tidak hanya Halte Polda. Media mengabarkan rusaknya Halte Senayan Bank DKI, Halte Bundaran Senayan, dan Halte Gerbang Pemuda. Itu artinya, empat halte terdekat dengan Kompleks GBK bakal tidak berfungsi.
Penasaran, pada Minggu (31/8/2025) kemarin, saya bertekad melihat dengan mata kepala sendiri.
Perjalanan saya awali dari Halte Masjid Agung karena hanya di titik ini BRT berhenti. Sesampai di Bundaran Senayan, saya menyaksikan dari kejauhan Halte Bundaran Senayan yang rusak, tetapi tidak tampak terbakar. Semakin dekat, terlihat beberapa orang tengah memperbaiki lantai halte tersebut.
Kondisi lebih parah teramati di Halte Senayan Bank DKI karena terdapat bagian yang terbakar di dekat JPO. Tampak pula coretan-coretan berisi kritik terhadap isu sosial dan politik.
Yang lebih miris adalah tiga halte lower deck di jalur pedestrian dekat halte yang dulu bernama Halte GBK tersebut. Ketiganya hangus terbakar. Hanya tersisa rangka tegak dan kanopi. Lantainya saja menghitam akibat abu sisa pembakaran.
Perjalanan saya berlanjut ke Halte Polda Metro. Ketika pandangan mata mulai menangkap halte tersebut, hati saya sedih. Halte ini sudah dalam keadaan gosong. Bagusnya, JPO halte tersebut masih dalam keadaan baik.
Sejak 2014, saya sudah mengenal kawasan sekitar GBK ini. Banyak sekali perubahan yang terjadi di wilayah tersebut, tentu saja ke arah lebih baik. Dulu, Jalan Sudirman punya empat jalur, sekarang tinggal dua. Penyempitan jalan ini dilakukan menjelang Asian Games 2018 agar memberikan ruang lebih longgar untuk trotoar.
Wajah ketiga halte tersebut juga sudah beberapa kali berubah. Halte GBK, misalnya, awalnya cuma satu pintu. Setelah direvitalisasi untuk menyambut Asian Games 2018, pintunya bertambah sehingga mengurangi kesesakan pengguna BRT.
Wajah ketiga halte kembali berubah setelah revitalisasi pada 2022 dan perbaikan JPO. Terdapat selubung cantik pada JPO yang menambah estetika.
Kerusakan dan pembakaran buntut aksi demonstrasi 29 Agustus 2025 akan mengubah lagi wajah halte-halte tersebut. Betapa besar manfaat tiga halte tersebut bagi para pekerja di sekitar Senayan. Belum lagi ketika ada aktivitas olahraga skala besar di GBK.
Sebagai pengguna Transjakarta, pilu hati saya melihat kerusakan fasilitas-fasilitas tersebut. Semoga Pemprov DKI bisa melakukan perbaikan dengan cepat.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.
