Mengenang Perjuangan Para Guru di Masa Pandemi
Pendidikan dan Literasi | 2023-03-01 12:01:23Indonesia dan negara-negara di dunia telah terlepas dari cengkeraman Covid-19 secara perlahan. Kini seluruh aktivitas sudah berangsur normal seperti biasanya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Banyak kisah yang terjadi di masa pandemi. Kesedihan ditinggalkan, perjuangan, dan bahu membahu dalam menghadapi penyakit yang disinyalir berasal dari Wuhan, China ini. Setiap kita pasti mempunyai cerita versi masing-masing di 2 tahun yang penuh perjuangan saat covid-19 akhirnya datang juga ke Indonesia.
Para guru adalah kelompok yang juga terkena imbas dari masa pandemi. Kelas yang biasanya diisi aktivitas pembelajaran, tiba-tiba diberhentikan sementara demi keselamatan semua warga sekolah.
Pembelajaran secara langsung diubah menjadi pembelajaran secara virtual atau online. Guru yang biasa bertatap muka dengan siswa di kelas, pada masa itu berubah pertemuannya menjadi di depan layar monitor komputer, laptop, atau gawai.
Guru harus cepat beradaptasi dengan pola pembelajaran baru. Guru harus cepat membiasakan diri dengan perangkat teknologi komunikasi agar pembelajaran dapat tersampaikan.
Kenangan Masa Pandemi Dalam Buku Guru Madrasah Bagja dan Berkah Jilid 2
Banyak cerita para guru dalam menghadapi masa pembelajaran online di masa pandemi covid 19 ini. Untuk mengenang masa-masa pembelajaran online ini, para guru madrasah di Kabupaten Sukabumi akhirnya membuat sebuah buku dengan judul Guru Madrasah Bagja dan Berkah Jilid 2, Merangkai Kisah Pembelajaran Jarak jauh di Masa Pandemi Covid-19.
Buku antologi ini adalah buku seri kedua dari para guru madrasah di Kabupaten Sukabumi setelah sebelumnya telah diterbitkan buku pertama sebelum pandemi dengan judul Guru Madrasah Bagja dan Berkah. Buku yang diterbitkan di Haura Publishing ini diisi dari pengalaman para guru di lembaga madrasah di bawah naungan Kementerian Agama mulai dari RA, MI, MTs, sampai MA.
Buku yang terbit pada tahun 2021 ini diisi oleh pengalaman 27 guru dengan sudut pandang masing-masing tentang bagaimana pola pengajaran online di madrasah tempat mereka mengabdi. JFU Kurikulum saat itu, Erwan Hermawan mendukung sekali dengan terbitnya buku dari para pahlawan tanda jasa ini, bahkan ia menegaskan mudah-mudahan ini akan menjadi agenda tahunan untuk para guru dapat menerbitkan buku.
Tidak hanya menulis, ilustrator untuk cover buku ini juga didesain oleh salah satu guru madrasah langsung. Ia bernama Dian KS atau lengkapnya Dian Kartika Sari yang sudah malang melintang di dunia desain. Desain cover dibuat dengan tema vintage, memperlihatkan seorang guru dengan sepeda ontelnya yang akan pergi mengajar.
Buku Guru Madrasah Bagja dan Berkah ini menjadi gambaran untuk kita bahwa pada masa pendemi, semua orang berjuang pada bidangnya masing-masing, pun para guru yang belajar agar proses pengajaran yang dibawakan dapat diterima oleh anak-anak dengan metode-metode kreatif para guru.
Buku perjuangan para guru ini juga bisa menjadi jawaban untuk sebagian yang mencibir bahwa guru hanya makan gaji buta selama masa pandemi karena pengajaran didampingi oleh orangtua. Pemikiran sempit yang jelas tak berdasar dan dengan membaca buku ini kita akan paham bahwa mereka berjuang menunaikan kewajibannya dalam mendidik dan mengajar putra-putri Indonesia agar tetap mendapat akses pembelajaran.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.