M. Hasan

    FOLLOW  

Terobosan Erick Thohir untuk Kemajuan Sepak Bola Indonesia

Olahraga | Sunday, 19 Feb 2023, 05:56 WIB

Pasca KLB PSSI, antusiasme publik sepak bola pun meningkat. Erick Thohir betul-betul menjadi harapan. Paduan pengalaman, visi dan rencana untuk masa depan sepak bola Indonesia begitu matang di tangan ET.

Panggung Narasi bertajuk "Babak Baru PSSI", bahkan jadi pembuktian pengalaman ET, di mana ia mampu menjelaskan secara detail dan meyakinkan soal masalah sepak bola Indonesia, prioritas pembenahan dan step-by-stepnya.

Dari pernyataan Erick pasca ia terpilih, ada konsistensi antara komitmen merevolusi PSSI dengan sejumlah rencana terobosan yg ditetapkan oleh ET.

Pertama, ET 'menekankan' kekompakan, solidaritas, kebersamaan, merangkul dan gotong royong semua pihak di dalam memajukan sepak bola Indonesia. Tidak ada lagi "Aku dan Kamu, tetapi KITA".

Kedua, ET merencanakan upaya revolusioner dalam waktu dekat dalam bentuk pengadaan serasehan untuk menghasilkan blueprint sepak bola Indonesia.

Poin penting serasehan meliputi upaya menyamakan persepsi, membangun visi-misi bersama untuk sepak bola Indonesia, dan saling memberikan masukan yang terbaik.

Serasehan melibatkan banyak pihak: PSSI, pemain, suporter, dan seluruh stakeholder sepak bola Indonesia.

Keseluruhan persoalan sepak bola Indonesia akan dipecah ke dalam kelompok topik diskusi di dalam serasehan itu. Tujuannya supaya lebih fokus, tajam dan mendalam menghasilkan insight (pandangan), masukan dan terobosan solutif untuk sepak bola Indonesia.

Hasil serasehan akan jadi blueprint untuk jangka pendek, semisal 1 tahun, dan dilanjutkan untuk blueprint 100 tahun, seperti yang dilakukan oleh sepak bola Jepang.

Ketiga, ET akan menciptakan iklim sepak bola Indonesia yang sehat dan penuh kegembiraan. Salah satunya dengan mementingkan aspek keselamatan suporter dalam pertandingan.

Sehingga persoalan ini akan membawa pada peninjauan dan pembenahan infrastruktur di sepak bola Indonesia, terutama kelayakan stadion dan prosedur pengamanan ke depan.

Keempat, pembinaan talenta sepak bola Indonesia dari bawah. Sehingga setiap daerah bisa mengirimkan jago-jagonya untuk mengisi skuad timnas.

Ini adalah strategi Erick untuk mengurangi 'ketergantungan' pada naturalisasi. Indikator kemajuan pengelolaan sepak bola Indonesia juga terlihat dari munculnya pemain-pemain bintang hasil pembinaan lokal.

Kelima, Erick menginginkan perlunya transformasi kepemimpinan di tubuh PSSI, yakni keterwakilan anak-anak muda dan perempuan yang duduk di exco PSSI.

Di PSSI, tentu Erick harus melakukan perubahan Statuta PSSI demi dapat mengakomodir kuota 30 persen kepemimpinan anak muda dan perempuan dalam sepak bola Indonesia.

Keenam, tentu saja ET akan berusaha mewujudkan timnas juara di kompetisi internasional. Tentu ini butuh proses, dan inilah yang oleh ET tegaskan tentang perlunya blueprint supaya ada kontinuitas, kesinambungan, dan keterarahan di dalam memajukan sepak bola Indonesia.

Alhasil, keseluruhan poin di atas adalah komitmen dan ikhtiar bersama. Sebab itu, mari kita dukung Erick mampu menjalankan poin-poin urgen di atas untuk kemajuan sepak bola Indonesia.