Sate Ayam Khas Bumi Reog
Kuliner | 2023-02-16 01:23:24Bagi anda yang menginjakkan kaki di bumi reog, kurang 'afdhal' rasanya jika tidak mencicipi sate ayam khas Ponorogo.
Sulit menemui restoran atau penjual sate ayam Ponorogo di luar kota asalnya, selain belum tentu menjumpai kesamaan cita rasa aslinya.
Sate Ponorogo berbeda dengan sate Madura yang sangat populer itu. Perbedaannya adalah pada cara memotong dagingnya. Dagingnya dipotong tidak menyerupai dadu seperti sate ayam pada umumnya, melainkan disayat tipis-tipis agak memanjang menyerupai fillet, sehingga selain lebih empuk, gajih pada dagingnya pun bisa disisihkan. Perbedaan berikutnya adalah sate Ponorogo melalui proses perendaman bumbu (dibacem) agar bumbu meresap ke dalam daging ayam. Setelah bumbunnya merata, sate dipanggang di atas pemanggang sate selama kurang lebih 3-5 menit.
Setelah berwarna kecokelatan, semua sate diletakkan di atas piring untuk dibumbui lagi dengan bumbu spesial. Setelah matang, sate dilumuri dengan bumbu kacang yang ditumbuk halus. Soal rasanya, top markotop.
Kali ini kebetulan berkesempatan mampir ke warung sate Pak Yatno. Lokasinya di Jl. Gajah Mada, Krajan, Kepatihan, Ponorogo.
Sate Pak Yatno berbahan dasar ayam kampung yang dipotong tipis-tipis, jadi dapat dipastikan kandungan lemak yang terdapat dalam sate rendah. Maka, anda tidak perlu khawatir kolesterol.
Tapi jika ingin memesan sate yang mengandung lemak, di sini tersedia sate kulit dan jeroan. Rasa sate pak Yatno memang unik, sebelum dibakar dicelupkan ke dalam racikan bumbu khusus, membuat rasa daging menjadi gurih dan sedikit pedas, jadi bisa dinikmati walau tanpa campuran bumbu kacang.
Sate Pak Yatno laris manis, setiap hari tidak pernah sepi pengunjung. Dalam sehari Sate Pak Yatno mampu menjual kurang lebih lima ratus tusuk, jika weekend dua ribu tusuk sate ludes diserbu pembeli.
Harga seporsi sate Pak Yatno hanya dibandrol Rp 22.000. Bisa milih ingin makan sate pakai nasi atau lontong. Jam buka mulai pukul 07.00 sampai 19.00.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.