Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Toto Mulyoto Abi Ihsan

Meriang Bukan Gembira

Curhat | Wednesday, 15 Feb 2023, 09:16 WIB
Hasil pengukuran suhu badan

Aku merasakan demam. Suhu badan diukur dengan thermometer, ternyata mencapai angka 38. Jadi kuputuskan membatalkan pertemuan dengan teman-teman pengajian siang itu. Kuminta Chep Mpis memberitakan pembatalan itu di WA Grup tanpa mengatakan penyebabnya.

Chep melakukan persis seperti yang kuminta. Tak perlu tunggu lama, sudah ada yang komentar. "Beliau, kenapakah?" Chep yang tidak mengetahui alasan pembatalan langsung menjawab, "bisa langsung ditanyakan ke ybs. Saya hanya follow order"

Aku pun akhirnya merasa perlu memberi alasan. Jadi dengan kepala berat kutulis pesan singkat. "Meriang",

Ada beberapa komentar lagi masuk. Yang paling dulu datang bilang, "meriang gembira?". Ada yang mengirim emot nyengir. Ada yang mengirim jempol. Emot jempol, maksudnya.

Aku terhenyak. Kukirim foto thermometer yang menunjukkan angka 38.

Ada lagi pesan masuk. Bukannya mengacu ke foto yang kukirim, pesan itu malah membalas pesan, "meriang gembira?". Katanya, "gak ngajak-ngajak, nih". (Lha, protes?)

Aku sabarkan diri. Gak perlu marah. Gak boleh marah juga. Ini sebetulnya buah perbuatanku sendiri. Aku dari dulu sering meledek teman-teman yang sedang sakit. "Meriang Gembira" juga "temuanku". Nah, sekarang dia balik ke pemiliknya.

Supaya ledekan itu tidak terus berkembang, aku keluarkan jurus pamungkas baru. Dengan menguatkan diri dan mengerahkan seluruh tenaga, kukirim pesan baru yang menantang, "Gak perlu ngajak. Tukar tambah mau? Saya ambil gembiranya, kelen ambil meriangnya plus sepaket buah-buahan"

Emot kabooor segera berdatangan.

=o0o=

DISCLAIMER: Kisah di atas adalah fiksi belaka. Kesamaan nama, peristiwa maupun tempat bukanlah kesengajaan.

PERHATIAN: Jangan coba lakukan ini di rumah meski dibawah pengawasan orang dewasa!

MORAL CERITA:

Jangan pernah menjadikan orang yang sedang menderita atau korban (korban kecelakaan, korban kejahatan, korban bencana alam dll) sebagai bahan cemoohan atau bahan candaan. Itu jahat.

Turut berduka cita bagi korban di seluruh penjuru dunia, khususnya korban gempa besar di Turki dan Suriah baru-baru ini.

Tto

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image