Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Fazlur Rahman

Nahdlatul Ulama: dari Kesederhaan Hingga Membangun Peradaban

Lomba | Thursday, 09 Feb 2023, 19:36 WIB

Oleh: Fazlur Rahman

Berdirinya Nahdlatul Ulama tidak pernah lepas dari tujuannya untuk memberikan kemaslahatan dan kesejahteraan bagi umat Islam khususnya dan seluruh manusia pada umumnya. Hal ini sejalan dengan apa yang diajarkan dalam Islam. Pada tanggal 07 Februari 2023 kemarin, kita diingatkan kembali bahwa NU telah mencapai satu abad. Ini menunjukkan bahwa NU telah mencapai usianya yang matang, tentu dengan segala perjuangannya. Momen satu abad ini menjadi momen yang pas untuk kita melanjutkan perjuangan NU dengan rasa hormat dan pengabdian yang tinggi.

Nahdlatul Ulama sendiri, sebagaimana kita ketahui, bergerak dalam bidang keagamaan dan sosial kemasyarakatan. Ini yang membuat NU begitu melekat di masyarakat. Bukan hanya di kalangan orang tua, tapi juga di kalangan anak-anak muda. Antusiasme masyarakat dalam mengikuti kegiatan-kegiatan mulai dari kegiatan keagamaan hingga sosial kemasyarakatan. Dengan begitu prinsip atau ajaran dalam Islam yang disampaikan melalui NU mudah ditanamkan di jiwa masyarakat yang kemudian bisa diamalkan dalam kehidupan sosial.

NU telah menghunjam ke hati masyarakat mulai yang kedudukannya tinggi hingga rakyat jelata. Makanya kesederhaan selalu melekat di organisasi ini. Tapi kesederhaan itu tidak lantas membuat NU kehilangan daya untuk berjuang dalam kebaikan dan membuat kehidupan semakin berkembang. NU mengayomi masyarakat, menggandeng, merangkul dan membawa masyarakat ke arah yang lebih baik dengan pendidikan, keagamaan, hingga sosial kemasyarakatan.

Kontribusi NU dalam membangun masyarakat yang berdaulat dapat kita lihat banyaknya anak-anak muda, orang tua bahkan lansia yang masih mengikuti kegiatan-kegiatan NU melalui banom-banom yang ada di dalamnya. Jika kita pergi ke kampung-kampung kita akan melihat organisasi seperti IPNU-IPPNU telah menggerakkan anak-anak muda dalam melakukan hal-hal positif seperti belajar, pengajian hingga bakti sosial. Seperti juga halnya Ansor, Fatayat, Muslimat yang tak kalah penting keberadaannya di kehidupan masyarakat, di mana dengan adanya perkumpulan itu masyarakat terus melakukan kegiatan yang positif.

Kesederhanaan warga Nahdliyin dalam melakukan kebaikan demi menjaga dan mengamalkan ajaran Aswaja sungguh patut dibanggakan selama ini. Betapa sederhananya warga NU merawat tradisi-tradisi seperti sholawatan, tabarrukan kepada kiai, ziarah kubur, yang hal itu tidak lain hanya ingin mendapatkan barokah dari para ulama. Kesederhaan dan semangat dalam kebaikan itu yang nantinya akan membentuk watak sebuah peradaban yang tenteram dan sejahtera. Dengan begitu, NU berarti sudah memberikan sumbangsih yang sangat besar kepada peradaban Islam melalui masyarakat akar rumput yang jarang didengar suaranya itu.

Dan itu yang saya rasa yang harus kita junjung dan kita rangkul bersama untuk menjadikan peradaban Islam semakin maju. Tidak bisa kita menghilangkan masyarakat di kampung-kampung yang sangat ikhlas dalam berkhidmat kepada NU. Di situlah sebenarnya letak peradaban Islam. Sejauh mana Islam melalui organanisasi Nahdlatul Ulama dengan kegiatan-kegiatannya dalam kebaikan serta membangun peradaban dapat membumi di segala elemen masyarakat.

Hingga saat ini NU memiliki peran yang sangat besar terhadap peradaban Islam. NU telah menjaga moral para orang tua dan anak-anak muda. Tanpa moral kemajuan apapun tidak akan ada artinya, kalau bukan sia-sia. Moral menjaga kehidupan manusia menjadi lebih baik bukan hanya di dunia tapi di akhirat. Begitupun jika kita berbicara tentang peradaban, NU berkontribusi banyak terhadap peradaban Islam mulai dari masyarakat paling bawah hingga pemerintahan di Indonesia, bahkan kita tidak bisa melupakan NU telah banyak tersebar di negara-negara Muslim di luar sana.

Peradaban tidak selalu berarti kemajuan yang berupa materi seperti apa yang ada dalam gambaran kita selama ini. Persepsi itu pada awalnya hanya berlaku di negara sekuler, yang dengannya, kemajuan selalu diartikan dengan yang materialistis dan miskin spiritualitas. NU jauh dari pandangan itu. Tapi bukan juga berarti tertutup. Keterbukaan terhadap segala ilmu pengetahuan baik dari negara Barat atau Timur sangat penting untuk dipelajari oleh warga Nahdhiyin sepanjang tidak menyalahi syariat dan mendatangkan kemaslahatan. Kemajuan dari berbagai macam aspek pengetahuan dan pondasinya adalah moralitas dan spiritualitas yang akan menjadikan peradaban Islam mencapai puncak kejayaannya.

Untuk membangun itu semua, tentu saja harus dimulai dari masyarakat biasa. Di mana mereka menjadi akar dan anak-anak mereka yang nantinya akan menjadi generasi yang harus kita berikan pendidikan yang bermutu dan ilmu keagamaan yang mumpuni. Sehingga Islam dapat meraih kembali puncak keemasannya seperti abad ke-8 yang lalu. NU menjadi organisasi yang memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peradaban Islam. Sebab, NU dapat merangkul masyarakat dengan kesederhanaannya serta melakukan agenda besar yaitu menjaga dan membangun peradaban Islam semakin berilmu, bermoral dan maju.

Jogja, 09 Februari 2023

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image