Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Tri Wahyu Handayani

Peran Remaja Mencegah dan Mengentaskan Stunting

Edukasi | Monday, 06 Feb 2023, 16:34 WIB
sumber: e-book
sumber: e-book "Cegah Stunting Sebelum Genting, Peran Remaja Dalam Pencegahan Stunting"

Stunting masih merupakan masalah kesehatan cukup tinggi menurut data dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Walaupun angkanya sudah menurun sebanyak 6,4 persen dari tahun 2018 ke 2021, target pencapaian masih harus dikejar agar prosentase semakin menurun.

Stunting (tengkes) nyatanya tidak hanya berdampak buruk pada pertumbuhan fisik yang terlihat lebih kecil daripada anak-anak sesuai standar WHO. Stunting juga berdampak buruk pada kecerdasan dan kesehatan mental anak.

Bila selama ini masalah stunting selalu ditujukan pada tanggung jawab Ibu sebagai penyedia makanan bergizi di rumah. Ternyata kepedulian cegah stunting bisa dimulai jauh sebelum seorang gadis menikah dan merencanakan kehamilan, yaitu pada masa remaja.

Peran Ruang Riung Ceria Mengentaskan Stunting

Ruang Riung Ceria adalah sebuah komunitas yang bergerak mencegah stunting, digagas oleh kolaborasi Pilar Tunas Nusa Lestari berama dengan Heights and Minds, serta Mitra RW 11 Desa Rancaekek Wetan Kabupaten Bandung.

Gagasan Ruang Riung Ceria adalah mengawal dan menggerakkan masyarakat untuk menjaga ‘1000 hari pertama kehidupan’ sehingga anak-anak terpantau tumbuh kembangnya dan terhindar dari stunting. Seperti kita ketahui masa ‘1000 hari pertama kehidupan’ adalah mulainya kehamilan, bayi lahir, hingga berusia dua tahun.

Akhir-akhir ini gerak RRC (Ruang Riung Ceria) bukan hanya membersamai Ibu-ibu di Desa Rancaekek Wetan, Kabupaten Bandung. Tetapi juga memberikan edukasi bagi remaja putri untuk menyadari pentingnya mengentaskan stunting.

Temuan dari komunitas RRC ternyata banyak remaja yang belum paham tentang pentingnya gizi dan stimulasi yang tepat. Masih maraknya pernikahan dini, kala remaja tersebut harus menikah, hamil, dan menjadi ibu, menambah makin panjangnya masalah kesehatan generasi muda.

Di era digital dan banyak makanan cepat saji dan serba instan, remaja sering abai dengan asupan gizi yang seimbang. Padahal untuk mencegah stunting, penting bagi remaja putri untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengonsumsi makanan sehat. Mulai dari makanan sumber nabati (sayuran, buah-buahan, protein nabati, dan makanan pokok), makanan sumber hewani (susu, telur, ikan, daging) dan sumber mineral lainnya.

Cerita dari Desa Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang

Sebuah e-book berjudul “Cegah Stunting Sebelum Genting, Peran Remaja Dalam Pencegahan Stunting”, karya Nistrina Anis Millati dan kawan-kawan memaparkan sebuah penelitian di Desa Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, melibatkan Karang Taruna di Dusun Tawangsari.

Penelitian yang didanai Tanoto Foundation ini cermat mengamati bahwa remaja sering jajan sembarangan dan tidak memerhatikan asupan menu yang sehat.

Selain itu peneliti muda ini juga menjumpai kurangnya informasi tentang pola asuh mencegah stunting bagi para orang tua. Posyandu yang diharapkan menjadi garda terdepan di desa-desa juga kurang greget memberikan pengarahan bagi warga masyarakat. Ibu-ibu yang datang membawa anaknya ke Posyandu hanya dilakukan penimbangan berat badan bayi dan pemberian vitamin.

Di sini peran remaja sangat dibutuhkan untuk membantu menyuarakan perhatian akan stunting dalam lingkup dusun. Ibarat kata Bung Karno, “Berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Kata-kata itu menjadi selaras dengan peran pemuda sebagai agent of change.

Itu sebabnya pengentasan stunting ini juga melibatkan Karang Taruna sehingga tidak terbatas hanya pada remaja putri saja.

Kesimpulan

Perjuangan bangsa Indonesia mengentaskan stunting masih panjang. Walaupun ada prosentase penurunan penderita stunting, ternyata belum mencapai target. Apalagi di tahun 2045 akan mencapai Indonesia Emas, yang berarti berusia 100 tahun. Di masa tersebut terdapat bonus demografi yang diisi oleh ratusan juta penduduk Indonesia berusia produktif. Harapannya generasi muda memegang peran utama untuk mewujudkan bangsa yang sehat dan cerdas sehingga tidak tertinggal oleh bangsa lain.

Semoga bermanfaat.

Sumber:

Millati, Nistrina Anis dkk.; 2021; Cegah Stunting Sebelum Genting, Peran Remaja Dalam Pencegahan Stunting; e-book Tanoto Foundation

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image