Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Mario Sarri

Teknologi Var, Kunci PSSI Majukan Sepak Bola Indonesia

Olahraga | 2023-02-05 07:22:17
Foto: Detik.net

Di antara salah satu kandidat Ketua Umum PSSI 2023-2027 yang berkomitmen untuk memajukan sepak bola Indonesia dengan menyinggung wacana penggunaan Video Assistent Referee (VAR) adalah Erick Thohir. Ide dan gagasan Erick Thohir ini patut untuk ditunggu.

Bukankah wacana penggunaan VAR sudah hal biasa? Sudah hal lama yang semua orang bisa saja berbicara tentang ide penggunaan VAR?

Tentu saja benar bahwa tak sedikit orang yang telah berbicara VAR untuk sepak bola Indonesia. Tapi hingga sejauh ini, kenyataannya realitasnya belum ada. Realisasi ide atau wacana tersebut. Persisnya wacana itu seolah berhenti pada tataran wacana.

Watak Sportivitas Erick Thohir

Erick Thohir tentu saja bisa dikatakan lain dari pada yang lain. Dengan kata lain, dia pengecualian. Dalam hal ini, kita berani bertaruh bahwa Erick Thohir memiliki kepentingan yang jauh lebih progresif untuk memajukan sepak bola Indonesia. Sehingga wacana VAR ini diyakini tidak hanya akan berhenti pada wacana saja.

Ada beberapa alasan mengapa kita sangat yakin kepada Erick Thohir untuk realisasi penggunaan teknologi VAR. Pertama, Erick Thohir adalah seorang yang mencintai olahraga. Prinsip sejati yang dipegangnya adalah olahraga harus bisa berlangsung secara ‘fair’ (adil). Di dalam sepak bola, tiap kali berbicara keadilan atau sportivitas maka kita tertuju pada kinerja wasit. Hal itu wajar sebab sejauh ini apabila ada persoalan dari pertandingan, salah satu yang menjadi sorotan adalah kinerja wasit.

Erick Thohir tidak ingin kompetisi sepak bola Indonesia tercoreng oleh citra buruk kompetisi yang penuh mafia, atau pertandingan yang hasil akhirnya sudah ditentukan. Bagi Erick Thohir, menjadi ketua umum PSSI adalah sebuah ‘challenge’ (tantangan bagi dirinya) perihal sejauhmana ia mampu berhasil untuk mengatasi persoalan utama, yakni membersihkan sepak bola dari masalah ‘cengkeraman’ manipulasi yang dimainkan oleh mafia. Kuncinya adalah pembenahan wasit dan penggunaan VAR.

Kedua, Erick Thohir – dengan latar belakang sebagai seorang pengusaha – memahami bahwa sepak bola memiliki pangsa pasar yang besar. Apalagi di Indonesia, masyarakatnya mayoritas demam sepak bola. Di seluruh Sabang sampai Merauke, ada perkumpulan suporter sepak bola. Demam sepak bola ini harus direspon dengan manajemen sepak bola yang baik dan benar. Kekecewaan suporter sepak bola bisa saja menurunkan partisipasi dan dukungan para suporter. Itu sebabnya Erick tak ingin ini terjadi. Erick tak ingin suporter yang rela berkorban mendukung klub kesayangannya justru dikecewakan oleh mafia.

Dalam kaitannya dengan pangsa pasar, Erick menyadari bahwa semakin sepak bola dikelola secara profesional, maka ini akan menarik perhatian bagi sponsor. Ini akan menghidupkan ekonomi olahraga sepak bola. Pada titik ini, perusahaan-perusahaan besar yang bekerja secara profesional tentu tidak mau bertaruh dengan sepak bola yang dikelola secara bobrok, tempat para mafia bermain. Sebab itu, mendorong VAR bagi Erick adalah suatu kewajiban untuk mendorong profesionalitas sepak bola.

Nyali Melawan Mafia

Lebih dari itu, ada alasan kuat bahwa Erick Thohir adalah sosok yang selama ini dikenal sebagai sosok pemimpin yang berani mengambil risiko tinggi. Di BUMN, ia berani mengambil terobosan-terobosan besar meski pun kadang berhadapan dengan kedok kritik yang sebetulnya sekedar ‘tidak suka’ dengan perbaikan BUMN.

Di PSSI, hal ini bisa saja terjadi. Yakni potensi ada sekelompok orang yang tidak suka adanya pembenahan wasit dan penggunaan VAR. Tapi Erick Thohir tentu – sejauh itu berada di garis kebenaran dan profesionalitas kewenangannya – akan berjalan terus dengan terobosan itu. Dengan kata lain, kita berani bertaruh demikian sebab Erick Thohir sejauh ini telah menunjukkan bahwa seorang pemimpin yang baik bukan sekedar memiliki iktikad yang baik. Melainkan iktikad baik itu diiringi dengan keberanian yang apik. Alasan-alasan inilah yang membuat publik sepak bola Indonesia semakin optimis kala Erick Thohir dengan terbuka mengungkapkan keinginannya untuk menggunakan VAR untuk sepak bola Indonesia.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image