Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Marsha Adinda

Sumber Kekuasaan dalam Organisasi

Eduaksi | Sunday, 08 Jan 2023, 10:41 WIB

Organisasi pada dasarnya dibuat sebagai sarana atau wadah untuk orang-orang berkumpul, saling bekerja sama dengan cara terstruktur dan rasional. Dapat dikatakan sebuah organisasi apabila memenuhi unsur-unsur organisasi yang lengkap dan memiliki tujuan yang sama. Tentunya disekitar kita sangat banyak adanya organisasi, mulai dari organisasi yang kecil sampai organisasi yang besar, dimana organisasi-organisasi tersebut tentunya memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda. Organisasi sendiri berasal dari kata Organon menurut bahasa Yunani dimana yang berarti alat. Organisasi merupakan kelompok dimana didalamnya terdiri dari dua atau lebih orang yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu secara bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), organisasi adalah suatu kesatuan atau susunan yang terdiri atas orang-orang dalam perkumpulan untuk mencapai tujuan bersama.

Dalam organisasi sendiri pasti adanya suatu proses mengorganisasikan dalam menjalankan kegiatan organisasi guna mencapai tujuan dengan efektif, efisien, dan tepat. Pengorganisasian merupakan proses menghasilkan hubungan-hubungan kekuasaan. Dimana hubungan kekuasaan muncul dalam setiap interaksi, tetapi dalam organisasi hubungan ini menjadi lebih menonjol, terfokus, dan hadir dimana-mana. Keefektifan kekuasaan yang sah amat tergantung pada bagaimana orang-orang mengemukakan jabatan dan hak-hak mereka. Kekuasaan organisasi hadir dengan ditinjau dari beberapa aspek seperti aspek manajemen, kekuasaaan muncul dari struktur organisasi dimana struktur menyediakan pola hubungan yang stabil, logis, jelas dan rasional. Menurut Davis dan Newstroom (1994) Kekuasaan (power) adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain yang merupakan cara seorang pemimpin memperluas pengaruhnya kepada orang lain. Sedangkan menurut Afzlur (1989) Kemampuan yang dimiliki oleh seorang di satu pihak untuk mengendalikan perilaku, sikap, nilai, pendapat, ujuan dan kebutuhan dari kelompok organisasi dengan pihak lain.

Menurut French dan Raven Kekuasan dapat dibedakan menjadi lima tipe berdasarkan sumbernya sebagai berikut (Shobari, 2010);

1. Reward Power

Reward power merupakan kemampuan seseorang pemimpin dalam memberikan janji-janji atau dapat dikatakan bahwa seorang pemimpin dalam mempengaruhi bawahan agar berperilaku tertentu atau melakukan tindakan tertentu melalui janji-janji yang menarik, seperti mempromosikan bawahannya ke level yang lebih tinggi, memberi bonus, atau memberi hak berlibur atas imbalan yang akan diberikan kepada karyawannyanapabila mencapai target kerja yang ditentukan. Kemampuan untuk memberikan janji-janji yang menarik kepada bawahan agar bawahan mengikuti apa yang diinginkan oleh pemimpin merupakan reward power.

2. Legitimate Power

Legitimate power merupakan sumber kekuasaan yang diperoleh melalui kekuatan formal. Seorang pemimpin mempunyai kekuasaan karena mendapatkan legitimasi dan kekuatan formal yang sah. Dengan demikian seorang pemimpin tersebut mempunyai posisi yang sah dan kuat untuk melakukan sesuatu sebatas kekuasaan yang dimiliki secara sah tersebut. Kekuasaan ini merupakan kesepakatan antara anggota organisasi bahwa individu dalam peran-peran tertentu dapat menentukan perilaku tertentu dari orang lain.

3. Coercive Power

Coercive power atau kekuasaan paksaan adalah kekuasaan pemimpin untuk mempengaruhi orang lain dengan kekuatan memaksa karena ia memunyai kedudukan dan posisi yang sangat kuat. Dengan posisi kuat tersebut maka seorang pemimpin dapat memberikan perintah, dapat memaksa orang lain untuk bertindak tertentu. Kekuasaan ini untuk memberikan sanksi juga hukuman kepada pekerja.

4. Expert Power

Expert power merupakan kekuasaan yang berdasarkan pada keahlian ini memfokuskan diri pada suatu keyakinan bahwa seseorang yang mempunyai kekuasaan, pasti ia mempunyai pengetahuan, keahlian, dan informasi yang lebih banyak dalam suatu persoalan. Misalnya tim peneliti yang dimiliki oleh perusahaan pertambangan, dimana memiliki kekuasaan untuk menentukan apakah suatu project pertambangan dapat dilakukan, dilanjutkan, atau bahkan tidak dilakukan.

5. Referent power

Referent Power ini merupakan kekuasaan yang berdasarkan pada satu hubungan kesukaan atau liking, dalam arti ketika seseorang mengidentifikasi orang lain yang mempunyai kualitas atau persyaratan seperti yang diinginkannya. Kekuasaan ini diasosiasikan dengan charisma seseorang. Secara ilmiah, definisi referent power menghadirkan perdebatan dikalangan para ahli karena ukuran charisma yang sulit untuk distandarkan. Namun secara factual kekuasaan ini memang ada di dalam kehidupan berorganisasi. Dalam banyak perkampungan di Indonesia terdapat tokoh-tokoh masyarakat yang disegani karena memiliki charisma. Hal itulah yang menjadi bentuk nyata dari adanya referent power.

Penulis : Marsha Adinda Wardani

Universitas Muhammadiyah Jakarta

Referensi :

https://www.academia.edu/21314507/Kekuasaan_dalam_Organisasi

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-organisasi/

https://agetdevelopment.com/sumber-kekuasan-organisasi/

.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image