Salma Ayumi

    FOLLOW  

Pengaruh Kekuasaan dalam Kepemimpinan di Suatu Negara

Pendidikan dan Literasi | Friday, 06 Jan 2023, 13:59 WIB

Arti kata dari “kekuasaan” secara umum adalah kemampuan seseorang atau kelompok dalam mempengaruhi orang lain. Kemudian arti kekuasaan menurut KBBI adalah kemampuan orang atau golongan untuk menguasai orang atau golongan lain berdasarkan kewibawaan, wewenang, karisma, atau kekuatan fisik.

Dari arti kata kekuasaan tersebut dapat dilihat bahwa kekuasaan ini berhubungan dengan suatu wewenang, dimana wewenang ini merupakan hak dari seorang pemegang kekuasaan untuk mengambil keputusan tindakan guna melaksanakan tanggung jawabnya. Tentunya wewenang dalam kekuasaan memiliki batas-batas wewenang, agar kekuasaan tersebut tidak di salah gunakan oleh pemegang kekuasaan.

Selanjutnya arti dari kata “kepemimpinan” adalah kemampuan seseorang dalam memimpin, yang telah melekat dalam dirinya. Kepemimpinan ini merupakan kemampuan yang dimiliki oleh semua insan manusia, dimana seseorang memiliki kemampuan untuk memimpin sesuatu seperti hal nya kemampuan memimpin dirinya sendiri, hal ini seseorang mengatur dan mengelola segala tindakan untuk dirinya sendiri.

Dari kedua hal tersebut antara kekuasaan dan kepemimpinan berhubungan langsung dengan peran seorang pemimpin di dalam suatu organisasi. Pentingnya kekuasaan dan kepemimpinan seorang pemimpin dalam menjalankan segala tanggung jawab yang dimilikinya guna mencapai tujuan. Kepemimpinan yang efektif adalah kepemimpinan yang pemimpinnya dengan kekusaan yang dimilikinya dapat mempengaruhi semua anggota bawahannya yang dipimpin untuk mencapai kinerja yang berkualitas.

Gaya kepemimpinan seorang pemimpin mempengaruhi sistem berjalannya sebuah pemerintahan di suatu negara. Terdapat 7 gaya kepemimpinan diantaranya yaitu; demokratis, otoriter, transformasional, transaksional, delegatif, strategis, dan karismatik.

Pada pembahasan kekuasaan mempengaruhi kepemimpinan ini, akan membahas salah satu gaya kepempinan yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu gaya kepemimpinan otoriter. Gaya kepemimpinan otoriter ini merupakan gaya kepemimpinan yang segala proses pengendalian dalam suatu organisasi berada di tangan pemimpin teratas. Segala akuntabilitas yang berhubungan dengan upaya pengendalian, pengelolaan, serta pengambilan keputusan berada penuh di tangan pemimpin teratas. Artinya pemimpin disini sebagai satu-satunya yang memiliki kontrol penuh dalam membuat keputusan.

Salah satu seorang pemimpin yang kini menerapkan gaya kepemimpinan otoriter adalah Presiden Korea Utara yaitu Kim Jong Un. Sistem pemilihan pemimpin pada Korea Utara ini menerapkan sistem keturunan, yang dimulai oleh kakek dari Kim Jong Un yaitu Kim Il Sung.

Pada gaya kepemimpinan dari Kim Jong Un ini mengontrol dan mengawasi segala kegiatan-kegiatan dari bawahannya, ia memiliki sifat tegas dalam kepemimpinannya,tegas pada bawahannya serta rakyatnya.

Dari kepemimpinan Presiden Korea Utara Kim Jong Un ini dapat dilihat bahwa kekuasaan-kekuasaan dan gaya kepemimpinan yang dia miliki dan terapkan sangat mempengaruhi budaya organisasi di negaranya, yaitu budaya ketegasan, kepatuhan, ketundukan pada peraturan, hukum, dan pemimpinnya. Dari budaya ini para rakyat yang dipimpinnya terpengaruh dengan budaya tersebut, rakyatnya menjadi sangat tunduk pada peraturan-peraturan yang telah dibuat oleh pimpinannya yaitu presidennya, yang dimana masyarakat ini takut akan resiko dari melanggar aturan, karena hanya itu yang bisa mereka lakukan demi menjalankan kehidupan bernegara mereka di tanah kelahiran mereka.