Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Totok Siswantara

Menghadapi Perang Talenta, Siapkan Super Platform

Teknologi | Thursday, 05 Jan 2023, 11:50 WIB

Tahun 2023 bangsa Indonesia menghadapi persaingan talenta atau bakat secara regional dan global yang sengit. Perlu menyiapkan infrasruktur dan mewujudkan ekosistem terkait dengan manajemen talenta nasional dan daerah.

Regulasi dan peraturan terkait dengan talenta segenap bangsa sudah ada namun pelaksanaannya belum efektif. Sehingga bakat-bakat anak bangsa belum tumbuh subur dan bisa memenangkan persaingan global. Regulasi dan program terkait talenta perlu ditunjang dengan platform digital karya anak bangsa sendiri.

Saatnya menyambut bangkitnya era platform dengan kondisi faktual di dalam negeri. Mengingat platform merupakan ekosistem yang sangat berharga dan berpengaruh yang dapat dengan cepat dan mudah mengukur, mengubah dan menggabungkan plank atau fitur-fitur baru.

Menurut penuturan Hemat Dwi Nuryanto, Chairman & Founder Zamrud Group Business, Pemerintah perlu mendorong terwujudnya platform otentik yang khas Indonesia untuk mengimplementasikan berbagai macam aplikasi manajemen talenta. Termasuk untuk bermacam usaha rintisan terkait agregasi konten-konten yang menyangkut segala aspek proses kreatif. Dengan adanya agregasi konten maka segala persoalan bisa tertangani secara efektif.

Hemat Dwi Nuryantro ( Foto pribadi )

Sudah ada Grand Design Manajemen Talenta Nasional Tahun 2022-2045 yang terdiri dari tiga bidang yaitu Riset dan Inovasi, Seni Budaya dan Olahraga. Namun, grand desain masih belum membumi karena belum adanya platform yang ideal.

Selain itu juga sudah ditentukan strategi manajemen talenta berupa akuisisi, pengembangan, retensi, dan penempatan dilakukan pada setiap tahapan alur pembinaan talenta, mulai dari tahapan Pembibitan Talenta, Pengembangan Talenta Potensial, dan Penguatan Talenta Unggul. Strategi itu butuh super platform yang sesuai dengan era Metaverse, teknologi VR dan AR, Web 3.0, Voice Computing and Deep Learning dan terwujudnya Smart City Solution hingga di daerah.

Para inovator dan pengembang platform perlu bekerjasa dengan Gugus Tugas Manajemen Talenta Nasional. Platform sangat dibutuhkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) yang hingga kini terus mengembangkan berbagai bentuk kompetisi sebagai bagian dari manajemen talenta, penguatan karakter, inspirasi prestasi dan keunggulan SDM muda.

Salah satu Komitmen Kemendikbudristek melalui keterlibatan Indonesia dalam International Olympiad in Informatic (IOI) di mana penyelenggaraannya tahun ini terasa lebih istimewa karena sebagai tuan rumah, Indonesia mendapat apresiasi dan dukungan dari berbagai pihak.

Keberhasilan Manajemen Talenta Nasional (MTN) dapat mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional sekaligus mengangkat derajat daya saing bangsa di kancah global. Zamrud Technology Super Platform Technology and Digitalization yang merupakan karya anak bangsa bisa menunjang MTN secara progresif.

Berdasarkan Global Innovation Index pada 2021, Indonesia meraih peringkat 87 dari total 132 negara. Critical mass talenta riset dan inovasi Indonesia masih terbatas dan belum banyak menghasilkan output riset yang signifikan. Saat ini hanya 58 Warga Negara Indonesia (WNI) terdaftar dalam Top 2 Percent World Ranking Scientists, sementara Malaysia berhasil menorehkan hingga 388 nama peneliti.

Berdasarkan data Puspresnas, dari 52 juta milenial yang eligible untukmengikuti beragam ajang talente di satuan pendidikan pada tahun 2019/2020 terdapat 1,9 juta peserta ajang talenta/prestasi di tingkat kabupaten/kota. Seiring dengan meningkatnya tahapan kompetisi, jumlah talenta yang lolos hingga prestasi puncak tingkat dunia hanya sebanyak 244 orang (0,01 persen).

Statistik tersebut mengindikasikan bahwa MTN perlu menjadi instrumen untuk meningkatkan kesempatan bibit talenta dalam berkompetisi, yang ditandai dengan jumlah event yang diselenggarakan dan jumlah peserta. Selain itu juga meningkatkan efisiensi proses pembinaan talenta.

Desain besar Manajemen Talenta Nasional membutuhkan super platform demi terbentuknya ekosistem Manajemen Talenta Nasional, mencakup basis data terpadu, kerangka regulasi, pemetaan kebutuhan dan ketersediaan talenta, dan inisiasi kebijakan terobosan. Platform juga mampu menjadi Basis Data Terpadu MTN merupakan suatu sistem yang memadukan empat Sistem Informasi Manajemen Talenta (SIMT), yaitu SIMT Peserta Didik, SIMT Riset dan Inovasi, SIMT Seni Budaya, dan SIMT Olahraga.

Dunia telah mengalami perang talenta, untuk itu dibutuhkan sosok yang memahami dan pernah terlibat langsung dalam sengitnya persaingan secara global. Untuk menghadapi perang talenta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) banyak merekrut kaum milenial sebagai karyawannya. BUMN perlu merekrut karyawan milenial semaksimal mungkin untuk menghadapi era perang bakat atau talenta. Ada tiga kategori lowongan kerja utama untuk posisi calon karyawan yang direkrut. Ketiga posisi tersebut adalah developer, desainer dan analis data. Semua posisi diatas untuk menghadapi kondisi global yang kini memasuki era talent war.

Posisi karyawan baru di bidang developer untuk mencari sosok yang punya visi untuk melihat apa yang menjadi kebutuhan. Desainer dicari sosok yang bisa membuat produk menjadi kebutuhan. Analis data kalau di industri telekomunikasi dan teknologi informasi membuat bagaimana data-data itu bisa bicara.

Dalam perang bakat yang tengah melanda dunia setiap korporasi mesti mencari karyawan yang terbaik. Kebijakan rekrutmen tidak hanya terbatas pada sumber daya manusia yang ada di Indonesia saja. Tetapi juga akan mencari talenta terbaik di kawasan regional atau global.

Kehadiran milenial dalam perusahaan merupakan keniscayaan, karena bisa menjadi pemicu generasi pendahulunya untuk ikut melek dan mengikuti teknologi terkini. Saat ini tengah tumbuh culture digital yang diwarnai dengan culture kolaboratif.

Kini semakin banyak perusahaan yang menggelar lomba yang mengharuskan karyawan mencari ide-ide baru yang inovatif. Hal itu untuk membuat perusahaan serta karyawan di dalamnya tetap dapat mengimbangi kemajuan zaman.

Keniscayaan korporasi mesti menyediakan fasilitas kerja yang modern dan mampu menumbuhkan semangat kerja karyawan, seperti menghadirkan kantor dengan konsep smart office dimana dalam menyelesaikan pekerjaannya, karyawan tidak melulu harus berada di balik meja. Terlebih lagi dengan masuknya karyawan-karyawan dari kalangan milenial yang memiliki karakter dinamis, sehingga budaya kerja harus lebih fleksibel.

Manajemen Talenta Olahraga

Eksistensi Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang telah dirumuskan oleh Kemenpora bisa diimplementasikan dengan baik jika ditunjang dengan platform olahraga dan aktivitas turunannya.

Platform juga bisa menunjang sosialisasi Undang-Undang No. 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan. Kegiatan olahraga tanpa penonton terasa hampa. Penonton olahraga perlu mendapatkan kenyamanan dan keamanan lewat platform. Perlu super platform olahraga yang terdiri dari beberapa aplikasi.

Tidak hanya aplikasi untuk pembelian tiket olahraga secara online.Aplikasi juga bukan hanya media siaran streaming berbayar yang kini kian digemari oleh masyarakat. Platform jenis ini kerap menyajikan konten eksklusif yang tidak bisa dinikmati pada siaran televisi. Misalnya, tayangan Liga Inggris yang digemari pencinta sepak bola di seluruh dunia.

Selain konten sepak bola, platform streaming berbayar biasanya juga menyediakan konten olahraga populer lain, mulai dari National Basketball Association (NBA), National Football League (NFL), sampai Ultimate Fighting Championship (UFC).

Platform olahraga bisa berperan untuk mewujudkan budaya sportifitas bagi suporter sepak bola. Membangun budaya sportifitas dan kegembiraan yang sarat jenaka bagi penonton bola sebenarnya bukan pekerjaan mahal, tetapi butuh ketulusan, ketelatenan dan daya kreatifitas. Dari aspek psikososial suporter sepakbola mirip Tifosi, sebutan suporter Italia.

Keduanya ada kesamaan yakni tidak sekedar menonton pertandingan, tetapi cenderung ikut menentukan jalannya permainan sebagai aktor di pinggir lapangan. Dengan demikian para suporter dalam status sebagai aktor sebaiknya diberi infrastruktur atau fasilitas tertentu seperti platform digital, supaya bisa tertib dan bertanggung jawab. (*)

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image