Guru Inspiratif dan Manajemen Talenta Sekolah
Sekolah | 2023-02-16 16:07:51Mencetak manusia berbakat yang unggul merupakan agenda penting bangsa-bangsa di seluruh dunia. Bakat atau talenta mestinya dikelola sejak usia dini. Sekolah diharapkan menjadi wahana pemandu bakat sejak usia dini. Setiap anak pasti memiliki talenta yang unik yang merupakan karunia Alloh SWT sejak dari rahim Ibunya. Masalahnya talenta yang unik itu mesti bisa diidentifikasi lalu dikembangkan dalam ekosistem atau lingkungan yang kondusif, nyaman dan inklusif.
Sejak di sekolah dasar, para siswa mestinya sudah dipetakan seperti apa talentanya. Para guru mesti memiliki cara atau kiat masing-masing untuk menanamkan sikap kepada siswanya bahwa datang ke sekolah itu asyik dan menyenangkan. Sehingga seluruh siswa dalam persepsinya bersekolah itu seperti berwisata ilmu pengatahuan dan pesta seni budaya.
Proses kreatif juga penting dilakukan sejak SD. Proses kreatif itu bisa tumbuh jika didukung dengan adanya guru yang inspiratif bagi siswanya. Definisi umum dari guru inspiratif adalah yang mampu membuat siswanya nyaman dan betah selama menerima pelajaran. Guru inspiratif itu memiliki metode yang unik dalam mengajar, memiliki deposit humor yang menyegarkan, memiliki wawasan dan sumber bacaan yang memadai terkait dengan kemajuan. Guru inspiratif memiliki gaya komunikasi yang baik, layakya presenter televisi atau penyiar radio yang memesona pemirsanya. Namun demikian untuk menjadi guru inspiratif dan kreatif tidak mesti berbiaya mahal. Semua guru di sekolah memiliki peluang yang sama.
Guru inspiratif sangat penting untuk mewujudkan manajemen talenta di sekolah. Manajemen talenta di sekolah dasar pada prinsipnya mengidentifikasi talenta ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), talenta olahraga, talenta seni dan budaya. Talenta iptek pun kini tumbuh sejak usia SD. Karena anak-anak SD sekarang ini sudh banyak yang bersentuhan dengan gadget dan dunia internet yang sehat.
Penulis sebagai guru SD Negeri 2 Kramat, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur terlibat dalam pengembangan berbagai talenta para siswa. Meskipun dengan manajemen talenta yang sederhana, namun para siswa SD Negeri Kramat 2 masing-masing siswa mampu melakukan proses kreatif dan pelatihan bakat dengan baik dibidang olahraga dan seni budaya. Bahkan ada siswa yang memiliki bakat unggul menjadi Juara Pertama kejuaraan Karate kata perorangan Piala Bupati Nganjuk, siswa itu bernama Fiola Devita Yonika Anggraini. Bakat-bakat kesenian para siswa juga terus tumbuh, termasuk seni tari, seni lukis atau seni rupa dan seni musik.
Manajemen talenta yang diterapkan oleh SD Negeri 2 Kramat Nganjuk searah dengan kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) dan Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI). Mengutip laman resmi Kemendikbudristek, bahwa selama ini Menteri Nadiem Anwar Makarim terus mengapreasiasi para talenta berprestasi dan semua pihak yang telah mendukung manajemen talenta.
Mas Menteri Nadiem menekankan pentingnya memperbanyak perlombaan atau turnamen yang menjadi kesempatan bagi para pelajar untuk menumbuhkan bakatnya. Untuk itu Kemendikbudristek membentuk Puspresnas sebagai unit kerja yang fungsinya berfokus pada manajemen talenta. Selama tiga tahun terakhir Puspresnas telah menjalankan program Ajang Berprestasi dan Ajang Talenta mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga perguruan tinggi. Banyak bidang yang bisa dipilih sesuai dengan bakat dan minat masing-masing anak, sehingga para pelajar Indonesia saat ini lebih merdeka dalam berkarya dan berprestasi.
Mengutip laman Mendikbudristek, tercatat sudah ada lebih dari 233 ribu pelajar di seluruh Indonesia yang terlibat dalam 42 ajang prestasi di tingkat nasional dan 19 ajang prestasi tingkat dunia yang dilaksanakan oleh Puspresnas dan BPTI. Kemendikbudristek terus berkomitmen untuk menghadirkan ruang-ruang yang mendukung perkembangan bakat dan peningkatan prestasi bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia sebagai bekal untuk membawa bangsa dan negara Indonesia melompat ke masa depan.
Manajemen talenta yang menjadi salah satu bagian upaya mewujudkan visi pembangunan sumber daya manusia Indonesia sangatlah relevan dengan program Guru Penggerak yang telah dicanangkan Kemdikbud. Hal ini mengingatkan kepada lima karakter yang diharapkan akan terbentuk dari seorang guru, yakni berjiwa nasionalisme, bernalar, pembelajar, profesional, dan berorientasi pada peserta didik. Karakter yang berorientasi pada siswa inilah nantinya akan mendorong seorang guru untuk menggali dan mengembangkan potensi yang dimiliki siswa untuk lebih berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Oleh : Ika Yuni Armita, Guru Sekolah Dasar, peminat konten pendidikan, pariwisata dan industri kreatif lokal.
Disclaimer
Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.