Clock Magic Wand Quran Compass Menu
Image Zahra Alifah

Resensi Film Ku Kira Kau Rumah

Sastra | Tuesday, 13 Dec 2022, 10:06 WIB

Judul Film: Kukira Kau Rumah

Penulis Naskah: Umay Shahab

Produksi : MD Pictures

Penulis Skenario: Monty tiwa, Umay Shahab, Imam salimy

Pemain Film: Prilly Latuconsina, Jourdy Pranata, Shenina Cinnamon, Raim Laode

Durasi: 90 Menit

Tanggal Rilis: 3 Februari 2022

Film Kukira kau Rumah mengisahkan tentang perempuan bernama Niskala Widiatmika yang mengidap penyakit bipolar. Niskala merupakan seorang anak yang hidup dari keluarga yang cukup. Niskala merupakan anak tunggal dari orangtuanya. Niskala didiagnosis penyakit bipolar karena kecelakaan yang terjadi semasa kecil, hal itu membuat orang tuanya sangat menjaga dan melindungi niskala. Namun itu tidak membuat niskala merasa bahagia, niskala seperti tidak merasakan kebebasan karna sangat diawasi oleh kedua orang tua nya. Niskala mempunyai 2 orang teman yaitu Oktavinus dan Dinda teman dari kecil yang hanya dipercaya oleh ayahnya. Niskala kuliah diam-diam tanpa sepengetahuan ayahnya dan hanya diketahui ibunya niskala hanya ingin menunjukan bahwa dengan keadaan sakitnya, ia masih akan tetap berprestasi. Keadaan Niskala yang terbatas membuat ibunya dan ayahnya membatasi ruang lingkup pertemanan Niskala.

Suatu konflik terjadi ketika Niskala bertemu Pram, Pria tampan yang tak dapat kasih sayang dari orang tua nya. Pram memiliki sifat yang cuek namun santai. Semenjak SMA ayahnya meninggal, mamahnya jarang dirumah karena sibuk bekerja. Pram mengisi hari hari nya dengan nyanyi dan menciptakan lagu yang tidak banyak orang tau. Pram kemudian dekat dengan niskala, pria itu belum mengetahui saat itu niskala mengidap bipolar. Kedekatan pram dengan niskala hanya diketahui oleh sahabatnya, niskala sangat takut ayah ibu nya mengetahui hubungan mereka. Saat itu ibunya tidak mengetahui kedekatan antara niskala dan pram. Ayahnya mulai curiga dengan tingkah anaknya karena sering berjalan sendirian keluar rumah. Ibu niskala semakin cemas karena niskala sudah jarang pulang ke rumah, ibu akhirnya menegur okta dan dinda. Dinda yang khawatir akan ancaman dari ibunya memarahi niskala karena selalu Bersama dengan Pram. Puncak konflik ketika okta bertemu hingga memukul pram. Niskala saat mengetahui hal itu sangat depresi lalu berkata bahwa hanya pram yang mampu membuat niskala bahagia. Saat mengetahui kondisi anaknya, ibu niskala akhirnya menyetujui hubungan mereka. Namun hubungan dari keduanya masih belum diketahui oleh ayahnya. Hingga suatu hari ayah dari niskala memergoki niskala yang sedang bernyanyi di sebuah kafe. Ayah nya pun sangat marah hingga mengancam pram untuk menjauhi putrinya, kejadian itu membuat emosi niskala memuncak dan mencoba berlari ke atas untuk bunuh diri. Ibu nya panik dan berusaha meminta maaf dan memohon agar starla tidak melakukan hal itu. Tetapi ayah nya menolak.

Pram berusaha mendekati berniat untuk mati bersama. Namun ternyata pram melompat sendiri hingga membuat niskala mnjerit. Niskala merasa diri nya sangat hancur karena ditinggalkan oleh orang yang sangat ia cintai.

Film Kukira kau rumah menceritakan tentang kesehatan mental yang menyentuh melalui penyampaian rasa dan emosinal yang dibawakan oleh pemain. Pemain film ini memberikan kesan yang begitu nyata pada setiap ceritanya. Kisah yang menyentuh dalam melawan penyakit yang ia alami. Pemeran membawakan ceritanya seolah sangat nyata. Kekurangan film ini adalah tidak memperlihatkan secara detail konflik yang niskala alami, dan tidak menunjukan gejala pada umumnya penyakit bipolar. Film yang tidak memiliki alur yang jelas serta hanya memperlihatkan masalah masalah selain penyakit mental. Dan jalan cerita bertele-tele.

Film ini sangat tidak direkomendasikan untuk anak dibawah usia 13tahun karena emosi yang tidak patut dicontoh. Penonton ini direkomendasikan untuk remaja diatas 17 tahun dan penonton yang menyukai tentang film kesehatan mental.

Disclaimer

Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku (UU Pers, UU ITE, dan KUHP). Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel.

Berita Terkait

 

Tulisan Terpilih


Copyright © 2022 Retizen.id All Right Reserved

× Image